Pertanggungjawaban APBN dan APBD

Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XI 24 Diskusikanlah 2.1 Buatlah kelompok dengan anggota maksimal empat orang, 1. Analisis bagaimana APBN dan APBD disusun serta ditetapkan oleh pemerintah pusat dan daerah. 2. Seberapa besar kontribusi APBN dan APBD terhadap pembangunan? 3. Kumpulkan hasilnya kepada guru Anda dan presentasikan di depan kelas. c. keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun sebelumnya harus digunakan untuk pembiayaan anggaran yang berjalan. Dalam keadaan darurat pemerintah daerah dapat melakukan pengeluaran yang belum tersedia anggarannya, selanjutnya diusulkan dalam rancangan perubahan APBD, dan disampaikan dalam laporan realisasi anggaran. Pemerintah daerah mengajukan rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD tahun anggaran yang bersangkutan berdasarkan perubahan untuk mendapatkan persetujuan DPRD sebelum tahun anggaran yang bersangkutan berakhir. Untuk lebih jelasnya perhatikan Bagan 2.2 berikut.

D. Pertanggungjawaban APBN dan APBD

Presiden menyampaikan rancangan Undang-Undang tentang pertang gungjawaban pelaksanaan APBN kepada DPR berupa laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan, selambat- lambatnya enam bulan setelah tahun anggaran berakhir. Laporan keuangan dimaksud meliputi laporan realisasi APBN, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan, yang dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan negara dan badan lainnya. Adapun untuk APBD, GubernurBupatiWalikota menyampaikan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD berupa laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan, selambat-lambatnya enam bulan setelah tahun anggaran berakhir. Laporan keuangan dimaksud meliputi laporan realisasi APBD, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan, yang dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan daerah. Bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN dan APBD disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan. Standar akuntansi pemerintahan disusun oleh suatu komite standar yang independen dan ditetapkan dengan peraturan pemerintah setelah terlebih dahulu mendapat pertimbangan dari Badan Pemeriksa Keuangan. Berikut disajikan contoh APBN tahun 2005–2006. diajukan dan disidangkan ditolak diterima Pemerintah Daerah TK I dan TK II Gubernur WalikotaBupati Menyusun RAPBD DPRD Menggunakan APBD Tahun lalu Dikembalikan kepada Pemerintah Daerah untuk dilaksanakan dalam bentuk APBD Proses Penyusunan APBD Bagan 2.2 Di unduh dari : Bukupaket.com 25 APBN dan APBD Tabel 2.1 Uraian 2005 APBN Tahun 2005–2006 miliar rupiah 1. Pendapatan Negara dan Hibah 516,2 19,6 539,4 625,2 20,9 - Penerimaan Perpajakan 347,6 13,2 402,1 416,3 13,7 - Penerimaan Bukan Pajak 161,4 6,1 132,6 205,3 6,8 - Hibah 7,2 0,3 4,7 3,6 0,1 2. Belanja Negara 542,4 20,6 559,2 647,7 21,4 - Belanja Pemerintah Pusat 392,8 14,9 375,1 427,6 14,1 Pembayaran Bunga Utang 59,2 2,2 73,5 76,6 2,5 Subsidi 121,9 4,6 80,9 79,5 2,6 - Belanja Daerah 149,6 5,7 184,2 220,1 7,3 Dana Perimbangan 142,3 5,4 181,1 216,6 7,2 Dana Otonomi Khusus 7,2 0,3 3,1 3,5 0,1 3. Kesimbangan Primer 33,1 1,3 53,7 54,2 1,8 4. Keseimbangan Umum 26,2 1,0 19,8 22,4 0,7 5. Pembiayaan 26,2 1,0 19,8 22,4 0,7 - Dalam Negeri 30,9 1,2 50,3 50,9 1,7 - Luar Negeri 4,7 0,2 30,5 28,5 1,0 2006 APBN-P2 PDB RAPBN APBN PDB Sumber: Departemen Keuangan, 2006 Berdasarkan Tabel 2.1 posisi APBN Indonesia mengalami kenaikan dari tahun 2005-2006, kenaikan tersebut dapat dilihat dari beberapa komponen seperti pendapatan negara dan hibah yang naik dari Rp516,2 miliar menjadi Rp 625.2 miliar. Selain kenaikan penerimaan negara dari sektor pajak, bukan pajak, dan hibah. Pengeluaran APBN tahun 2005-2006 juga mengalami kenaikan, yaitu dari Rp542,4 miliar menjadi Rp647,7 miliar. Kenaikan pengeluaran terbesar terjadi pada belanja daerah dari Rp149,6 miliar menjadi Rp220,1 miliar atau naik sebesar 47,13.

E. Sumber-Sumber Penerimaan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah