Metode Analisa Data METODE PENELITIAN

Deskripsi subjek penelitian dapat dilihat pada rincian tabel berikut : Tabel 10 Data Demografi Subjek Penelitian Keterangan Jumlah Persentase Umur Remaja 17 – 21 tahun 11 5 Dewasa Awal 22 – 40 tahun 196 89.09 Dewasa Madya 40 – 60 tahun 13 5.91 Jenis kelamin Laki-laki 171 77.73 Perempuan 49 22.27 Masa kerja 1-2 Tahun 135 61.36 3-4 Tahun 85 38.63 PosisiJabatan Engineering 26 11.81 Mining 67 30.45 Operartor 20 9.09 EHS 10 4.54 SCM 13 5.91 Prosess plant 37 16.82 HRGA 20 9.09 Maintenance 19 8.64 Finance 8 3.64

C. Deskripsi Hasil Penelitian

Peneliti melakukan analisis deskripsi terhadap hasil penelitian untuk mengetahui tinggi rendahnya keadilan distributif dan tiap dimensi perilaku kerja kontraproduktif yang dimiliki subjek. Hasil deskripsi data penelitian membandingkan antara pengukuran teoritis dan pengukuran empiris. Berikut adalah tabel rincian yang berisi data empiris dan data teoritis: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 11 Deskripsi Data Penelitian Variabel Mean Teoritik Mean Empirik Xmin Xmaks Mean Xmin Xmaks Mean SD Penyimpangan Properti 9 45 27 9 23 14.00 3.279 Penyimpangan Produksi 10 50 30 10 30 16.66 3.811 Agresi Individu 9 45 27 9 25 12.30 3.151 Penyimpangan Politik 14 87 50.5 14 40 24.60 5.463 Keadilan Distributif 4 20 12 8 20 16.65 2.01 Berdasarkan hasil pengukuran deskriptif, mean empiris variabel keadilan distributif lebih besar daripada mean teoretis. Hal ini berarti bahwa keadilan distributif yang dirasakan subjek cenderung tinggi. Disisi lain, mean empiris dimensi penyimpangan properti, dimensi penyimpangan produksi, dimensi agresi individu dan dimensi penyimpan politik lebih besar dibandingkan dengan nilai mean teoritiknya. Hal ini menunjukkan bahwa subjek penelitian memiliki kecenderungan perilaku kerja kontraproduktif yang rendah. Hasil ini juga didukung dengan hasil uji t yang dilakukan peneliti untuk membandingkan mean empiris dan mean teoritis pada seluruh variabel. Hasil Uji t sebagai berikut : Tabel 12 Hasil Uji t Mean Skala Penyimpangan Properti One-Sample Test Test Value = 27 Sig. 2- Mean 95 Confidence Interval of the Difference T df tailed Difference Lower Upper Penyimpangan Properti -58.813 219 .000 -13.00000 -13.4356 -12.5644 Berdasarkan data yang ada, hasil uji t menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara mean empiris dan mean teoritis. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yang kurang dari 0,05 p 0,05 yaitu sebesar 0,000 Santosa, 2010. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara signifikan subjek memiliki kecenderungan penyimpangan properti yang rendah. Tabel 13 Hasil Uji t Mean Skala Penyimpangan Produksi One-Sample Test Test Value = 30 Sig. 2- Mean 95 Confidence Interval of the Difference T df tailed Difference Lower Upper Penyimpangan Produksi -51.902 219 .000 -13.33636 -13.8428 -12.8299 Berdasarkan hasil uji t menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara mean empiris dan mean teoritis. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yang kurang dari 0,05 menunjukkan bahwa secara signifikan subjek memiliki kecenderungan penyimpangan produksi yang rendah. Tabel 14 Hasil Uji t Mean Skala Agresi Individu One-Sample Test Test Value = 27 Sig. 2- Mean 95 Confidence Interval of the Difference t df tailed Difference Lower Upper Agresi Individu -69.227 219 .000 -14.70455 -15.1232 -14.2859 Berdasarkan hasil uji t pada tabel di atas menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara mean empiris dan mean teoritis. Secara signifikan subjek memiliki kecenderungan agresi individu yang rendah, hal ini ditunjukan oleh nilai signifikansi yang kurang dari 0,05. Tabel 15 Hasil Uji t Mean Skala Penyimpangan Politik One-Sample Test Test Value = 50.5 Sig. 2- Mean Difference 95 Confidence Interval of the Difference T df tailed Lower Upper Penyimpangan Politik -70.304 219 .000 -25.89545 - 26.6214 - 25.1695 Hasil uji t menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara mean empiris dan mean teoritis. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yang kurang dari 0,05 p 0,05 yaitu sebesar 0,000 Santosa, 2010. Hasil tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI