agresi non verbal dan agresi verbal. Perhitungan mean empiris yang lebih kecil dari mean teoritis berarti subjek memiliki agresi individu yang rendah. Selain
itu, berdasarkan wawancara kepada beberapa subjek, mereka menyatakan bahwa mereka selalu berusaha untuk mengendalikan dirinya sebaik mungkin agar
berperilaku sopan kepada rekan-rekan kerja lainnya baik dari kata-kata maupun perbuatan. Meskipun demikian subjek juga mengakui bahwa terkadang
menemukan rekan kerja yang berprilaku tidak sopan seperti menggoda dengan cara menyiuli rekan kerja yang lain.
Pada dimensi penyimpangan politik, koefisien korelasi antara keadilan distributif dengan penyimpangan politik memiliki koefisien korelasi -.452
dengan signifikansi 0,000. Hasil menunjukkan ada hubungan negatif yang cukup kuat antara keadilan distributif dengan penyimpangan politik. Dengan demikian,
hipotesis keempat bahwa terdapat hubungan negatif antara keadilan distributif dengan penyimpangan politik diterima.
Selain itu, hubungan negatif antara keadilan distributif dan penyimpangan politik berarti semakin tinggi keadilan distributif yang dirasakan karyawan
semakin rendah penyimpangan politik. Begitupun sebaliknya, semakin rendah keadilan distributif semakin tinggi penyimpangan politik. Skarlicki dan Folger
dalam Pareke, 2002 menemukan bahwa ketidakadilan dalam pendistribusian hasil-hasil organisasi akan mendorong karyawan untuk melakukan tindakan-
tindakan balas dendam retaliatory behavior, seperti menyalahkan seseorang atas suatu perbuatan yang tidak dilakukannya.
Menurut Robbinson dan Banett dalam Anderson, Ones, Sinangil, Viswesvaran, 2011 perilaku yang termasuk dalam penyimpangan politik adalah
tindakan memilih kasih antara karyawan, bergosip, dan menyalahkan atau menuduh seseorang atas suatu perbuatan yang tidak dilakukannya. Perhitungan
mean empiris yang lebih kecil dari mean teoritis berarti subjek memiliki penyimpangan politik yang rendah. Selain itu, berdasarkan wawancara kepada
beberapa subjek, mereka menyatakan bahwa mereka cenderung bertanggung jawab ketika melakukan kesalahan. Namun terkadang ada juga karyawan yang
membicarakan hal-hal yang tidak berkaitan dengan pekerjaan ketika jam kerja. Perhitungan mean empiris keadilan distributif 16.65 sedangkan mean
teoritis keadilan distributif 12. Pada perhitungan mean empiris dimensi penyimpangan properti 14 sedangkan mean teoritisnya 27. Mean empiris
dimensi penyimpangan produksi 16.66 sedangkan mean teoritisnya 30. Mean empiris dimensi agresi individu 12.30 sedangkan mean teoritisnya 27. Mean
empiris dimensi penyimpangan politik 24.60 sedangkan mean teoritisnya 50.5.
Mean empiris variabel keadilan distributif lebih besar daripada mean teoretis, hal ini berarti bahwa keadilan distributif yang dirasakan subjek cenderung tinggi.
Disisi lain, mean empiris dimensi penyimpangan properti, dimensi penyimpangan produksi, dimensi agresi individu dan dimensi penyimpan politik
lebih besar dibandingkan dengan nilai mean teoritiknya. Hal ini menunjukkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bahwa subjek penelitian memiliki kecenderungan perilaku kerja kontraproduktif yang rendah.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik korelasi Spearman Rho, karena data tidak normal. Hasil uji hipotesis antara keadilan distributif M
= 16,65; SD = 2,01 dan dimensi penyimpangan properti M = 14,00; SD = 3.279 memiliki koefisien r = -0,379, p = 0.102. Uji korelasi keadilan distributif
dengan penyimpangan produksi M = 16,66 ; SD =3,811 memiliki koefisien r = -0,438, p = 0.067. Uji korelasi keadilan distributif dengan agresi individu M =
12,30; SD = 3,151 memiliki koefisien r = -0, 420, p = 0.174. Uji korelasi keadilan distributif dengan penyimpangan politik M = 24,60; SD = 5,463
memiliki koefisien r = -0,452, p = 0.101. Hasil menunjukkan bahwa keadilan distributif memiliki korelasi negatif yang cukup kuat dengan dimensi perilaku
kerja kontraproduktif. Hasil ini berarti semakin tinggi keadilan distributif semakin rendah dimensi perilaku kerja kontraproduktif. Sebaliknya, semakin
rendah keadilan distributif, semakin tinggi dimensi perilaku kerja kontraproduktif.
B. Saran
Berdasarkan proses penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti, beberapa saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Subjek Subjek diharapkan untuk mempertahankan persepsi keadian distributif supaya
memiliki perilaku positif ditempat kerja. 2. Bagi Perusahaan
Melalui hasil penelitian ini diharapkan perusahaan dapat mempertahankan pendistribusian yang adil kepada para karyawan. Hal ini juga untuk mencegah
dan meminimalisirkan penyimpangan properti, penyimpangan produksi, agresi individu dan penyimpangan properti yang ada dalam diri karyawan
ketika bekerja. 3. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya, peneliti berharap agar peneliti lain mencermati dan memahami keterbatasan dalam penelitian, seperti item yang relevan dengan
konteks subjek seperti jenis pekerjaan karyawan lapangan atau karyawan kantor
DAFTAR PUSTAKA Afianto, M. R. 2012. Hubungan antara Keadilan Organisasi dengan Kinerja pada
Pramugari Toko. Skripsi. FakultasPsikologi, Universitas Sanata Dharma. Aftab dan Javeed. 2012. The Impact of Job Stress on The Counter Productive Work
Behavior CWB a Case Study From The Financial Sector of Pakistan. Interdisciplinary journal of contemporary research in business, vol. 4, no 7,
590-604
Anderson, N., Ones, D., Sinangil, H., Viswesvaran, C. Eds.. 2001. Handbook of Industrial, wok, and organizationa; psychology Vol. 2. Thosand Oaks,
CA: Sage Publication.
Anjun, M.A., dan Parvez, A. 2013. Counterproductive Behavior at Work: A Comparison of Blue Collar and White Collar Workers. Pakistan Journal of
Commerce and Social Sciences, Vol. 7, 417-434
Azwar. 2009. Dasar-Dasar Psikometri. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Azwar. 2009. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Azwar. 2011. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Azwar, S. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Azwar, S. 2012. Penyusuna Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Azwar, S. 2012. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Bibi, Z., Karim, J dan Din, S. 2013. Workplace Incivility and Counterproductive Work Behavior: Moderating Role of Emotional Intelligence. Pakistan
Journal of Psychological Research, Vol. 28, No. 2, 317-334
Blaug, kenyon,
dan lekhi.
2007. Stress
at work.
http:www.theworkfoundation.comdownloadpublicationreport69_69_stress _at_work.pdf
Budiarto, Y. dan Wardani, R.P. 2005. Peran Keadilan Distributif, Keadilan Prosedural dan Keadilan Interaksional Perusahaan Terhadap Komitmen
Karyawan pada Perusahaan Studi Pada Perusahaan X. Jurnal Psikologi Vol. 3 No. 2, hal 109-126
Colquitt, J. A., Conlon, D. E., Wesson, M. J., Porter, C. O., Ng, K. Y. 2001. Justice at the millennium: A meta-analytic review of 25 years of
organizational justice research. Journal of Applied Psychology
Colquitt, J. A. 2001. On the Dimensionality of Organizational Justice: A Construct Validation of a Measure. Journal of Applied Psychology
Fagbohungbe, B.O., Akinbode, G.A., dan Ayodeji, F. 2012. Organizational Determinants of Workplace Deviant Behaviours : An Empirical Analysis in
Nigeria. International Journal of Business and Management. Vol. 7, No. 5, 207-221.
Faturochman. 2002. Keterkaitan antara Anteseden, Penilaian Keadilan Prosedural, Penilaian Keadilan Distributif, dan Dampaknya. Disertasi. Yogyakarta :
Universitas Gadjah Mada.
Febriani, R. dan Nurtjahjanti, H. 2006. Hubungan Keadilan Organisasi dalam Merit Pay dengan Semangat Kerja Karyawan PT PERSERO Angkasa Pura I
Kantor Cabang Bandara Ahmad Yani Semarang. Sukma, 3 1, 43-53.
Firdousiya dan Jayan. 2013. Relationship Between of Work Life, Relationship Quotient and Counterproductive Work Behavior. Internationa; Journal of
Social Science Interdisciplinary Research, Vol. 2 5
Fox, S., Spector, P.E., dan Miles, D. 2001. Counterproductivve Work Behavior CWB in Response to Job Stresors and Organizational Justice : Some
Mediator and Moderator Test for Autonomy and Emotions. Journal of Vocational Behavior 59, 291-309.
Grace, A. 2011. Leadership Behavior, Distributive Justice, Procedural Justice and Counterprodutive Work Place Behavior in The Uganda Police Force: a Case
Study of Kampala Extra Region. Disertasi. Mekerere University
Hafidz, S. W. 2012. Individual Differences as Antecedents of Counterproductive Wor Behavior. Asian Social Science; Vol. 8, No. 13, 220-228.
Haryanti dan Hidayah, S. 2013. Pengaruh Keadilan Distributif dan Keadilan Prosedural terhadap Kinerja Karyawan BMT Hudatama Semarang. Jurnal
Ekonomi- Manajemen- Akuntansi No.35. ISSN:0853-8778
Hasmarini, D.P. Yuniawan, A. 2008. Pengaruh Keadilan Prosedural dan Distributif Terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Afektif. Jurnal Bisnis
Strategi 17 1, 99-118 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Heyde, A.V.D., Miebach, J., dan Kluge, A. 2014. Counterproductive Work Behavior in a Slimulated Production Context: An Exploratory Study with
Personality Traits As Predictors of Safety-Related Rule Violations. Journal Ergonomics Vol 4. 1-9
Kanten, P and Ulker, F.U. 2013. The Effect of Organizational Climate on Counterproductive Behaviors: An Empirical Study on the Employees of Manufacturing Enterprises. The
Macrotheme review a Multidisciplinary journal of global macro trends. 144-160
Klotz, A.C. and Buckley, M.R. 2013. A historical perspective of counterproductive work behavior targeting the organization, Journal of Management History,
191: 114 – 132.
Keloway, E.K., Francis, L., Prosser, M., dan Cameron, J.E. 2010. Counterproductive work behavior as protest. Journal Human Resource
Management Review. 18-25.
Kreitner, R. Kinicki, A. 2014. Perilaku organisasi Edisi 9Buku 1 = Organizational behavior 9th Edition. Jakarta: Salemba Empat
Kristanro, Sentot. 2013. Pengaruh Keadilan Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dan Dampaknya Terhadap Komitmen dan Intensi Keluar Di PT Indonesia
Power UBP Bali. Tesis. Universitas Udayana Denpasar
Landy, Frank J. dan Conte, Jeffrey M. 2004. Work in the 21st century : an introduction to industrial and Organizational psychology. Boston : McGraw-
Hill
Landy, Frank J. dan Conte, Jeffrey M. 2010. Work in the 21st century: an introduction to industrial and organizational psychology 3rd. Edition.
Hoboken : John Wiley
Madura, Jeff. 2007. Pengantar Bisnis Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat. Muhammad, M dan Fajrianthi. 2013. Pengaruh Keadilan Organisasi Terhadap
Intensi Turnover Pada Karyawan Arsitek dan Konstruktor di Surabaya. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi Vol. 2 No. 2, 83-89
Muljani, Ninuk. 2002. Kompensasi Sebagai Motivator Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan. Jurnal Manajemen Kewirausahaan Vol 4. No 2, 108-
122. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI