12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pembelajaran Matematika
a. Pembelajaran
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Makmun 2014: 6
pembelajaran dapat didefinisikan bahwa pembelajaran merupakan upaya membelajarkan peserta didik. Menurut Siregar dan Hartini
2010:13 pembelajaran merupakan usaha yang dilaksanakan secara sengaja, terarah dan terencana, dengan tujuan yang telah ditetapkan
terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkendali, dengan maksud agar terjadi belajar pada diri seseorang.
Suherman 1992 dalam Asep dan Abdul 2013:11 mengatakan bahwa pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses komunikasi
antara pesera didik dengan pendidik serta antar peserta didik dalam rangka perubahan sikap. Dari definisi para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu rangkaian proses interaksi yang dilakukakan peserta didik dan pendidik untuk
membelajarkan peserta didik guna mencapai tujuan tertentu.
b. Hakikat Matematika
Matematika berasal dari kata
mathema
artinya pengetahuan,
mathanein
artinya berpikir atau belajar. Matematika dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ilmu tentang bilangan, hubungan
antar bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan. Ismail dkk dalam Ali dan
Muhlisrarini 2014:48 mendefinisikan hakekat matematika adalah: Matematika adalah ilmu yang membahas angka-angka dan
perhitungannya, membahas masalah-masalah numerik, mengenai kuantitas dan besaran, mempelajari hubungan pola, bentuk dan
struktur, sarana berpikir, kumpulan sistem, struktur dan alat. Definisi matematika banyak dilihat berdasarkan struktur matematika, pola
pikir matematika, pemanfaatan bagi bidang lain dan sebagainya. Atas dasar pertimbangan itu maka ada beberapa definisi matematika
menurut Ali dan Muhlisrarini 2014:47 yaitu: 1
Matematika adalah cabang pengetahuan eksak dan terorganisasi. 2
Matematika adalah ilmu tentang keluasan atau pengukuran dan letak.
3 Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan dan
hubungan-hubungannya. 4
Matematika berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur dan hubungannya yang diatur menurut aturan yang logis.
5 Matematika adalah ilmu deduktif yang menerima generalisasi
yang didasarkan pada observasi induktif tetapi diterima generalisasi yang didasarkan kepada pembuktian secara
deduktif. 6
Matematika adalah ilmu tentang struktur yang terorganisasi mulai dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang
didefinisikan, ke aksioma atau postulat akhirnya ke dalil atau teorema.
7 Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk,
susunan besaran, dan konsep-konsep hubungan lainnya yang jumlahnya banyak dan terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu
aljabar, analisis dan geometri. Dari definisi para matematika yang telah disebutkan di atas, dapat
disimpulkan bahwa matematika adalah salah satu suatu cabang ilmu yang sistematis, teratur dan eksak, matematika merupakan
pengetahuan mengenai kuantiti dan ruang.
c. Pembelajaran Matematika