Berpikir Kritis Indikator Berpikir Kritis

a Setiap kelompok bekerja sama untuk mendeskripsikan karakter dan kegiatan pada kotak-kotak yang telah disediakan dalam buku siswa. b Peserta didik membacakan hasil kerja mereka di depan kelas. c Setiap kelompok mendengarkan dengan baik dan bisa memberikan masukan tambahan. d Setiap kelompok bergiliran membacakan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. e Guru mengarahkan dan memastikan jalannya proses kegiatan penerapan ini bisa berjalan dengan baik. f Semua pesserta didik harus terlibat aktif dalam proses kegiatan mengkomunikasikan ini. g Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan menampung masukan-masukan dari orang lain, guru memberikan penjelasan di depan kelas. h Guru mengucapkan setiap kalimat deskriptif dengan benar.

4. Berpikir Kritis

a. Berpikir Kritis

Menurut Ennis dalam Ahmad Susanto 2013:121 berpikir kritis adalah suatu berpikir dengan tujuan membuat keputusan masuk akal tentang apa yang diyakini atau dilakukan. Berpikir kritis merupakan kemampuan menggunakan logika. Berpikir kritis menurut Chance 1986 adalah kemampuan menganalisis suatu fakta, mencetuskan dan menata gagasan, mempertahankan pendapat, membuat perbandingan, menarik kesimpulan, mengevaluasi argumen dan memecahkan masalah. Menurut Helpern 1985 berpikir kritis adalah pemberdayaan kognitif dalam mencapai tujuan. Sedangkan menurut Ahmad Susanto 2013:121 berpikir kritis adalah suatu kegiatan melalui cara berpikir tentang ide atau gagasan yang berhubungan dengan konsep yang diberikan atau masalah yang dipaparkan. Dari definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis adalah kemampuan berpendapat secara terstruktur dalam mengambil suatu keputusan yang masuk akal untuk mencapai tujuan yang berhubungan dengan konsep atau masalah yang diberikan.

b. Indikator Berpikir Kritis

Indikator-indikator berpikir dari masing-masing aspek berpikir kritis yang berkaitan dengan pelajaran menurut Ahmad Susanto 2013:125, yaitu: 1 Memberikan penjelasan sederhana, yang meliputi: a Memfokuskan pertanyaan; b menganalisis pertanyaan; c bertanya dan menjawab tentang suatu penjelasan atau tantangan. 2 Membangun ketrampilan dasar, yang meliputi: a Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya; b mengamati dan mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi. 3 Menyimpulkan, yang meliputi: a Mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi; b menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi; c membuat dan menentukan nilai pertimbangan. 4 Memberikan penjelasan lanjut, yang meliputi: a Mendefinisikan istilah dan pertimbangan definisi dalam tiga dimensi b mengidentifikasi asumsi. 5 Mengatur strategi dan taktik, yang meliputi: a Menentukan tindakan; b berinteraksi dengan orang lain. Indikator berpikir kritis menurut Edward Glaser yang dikutip Alec Fisher diterjemahkan oleh Benyamin Hadinata 2008, diantaranya yaitu: 1 Mengenal masalah; 2 mencari cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah- masalah itu; 3 mengumpulkan data dan menyusun informasi yang diperlukan; 4 mengenal asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang tidak dinyatakan; 5 memahami dan menggunakan bahasa secara tepat, jelas dan khas; 6 menganalis data; 7 menilai fakta dan megevaluasi pernyataan-pernyataan; 8 mengenal adanya hubungan yang logis antar masalah-masalah; 9 menarik kesimpulan-kesimpulan dan kesamaan-kesamaan yang diperlukan; 10 menguji kesamaan-kesamaan dan kesimpulan-kesimpulan yang seorang ambil; 11 menyusun kembali pola-pola keyakinan seseorang berdasarkan pengalaman yang lebih luas; dan 12 membuat penilaian yang tepat tentang hal-hal yang kualitas- kualitas tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan menurut Berry K. Beyer dalam Hendra Surya 2013: 163-164, ada enam indikator berpikir kritis, diantaranya yaitu; 1 Watak dispostions , yang meliputi: tidak mudah percaya, sangat terbuka, menghargai kejujuran, respek terhadap data dan pendapar, respek terhadap kejelasan dan ketelitian, mencari pandangan-pandangan lain yang berbeda dan berubah sikap ketika terdapat pendapat yang dianggapnya baik. 2 Kriteria criteria atau patokan yaitu menemukan sesuatu guna diputuskan atau dipercayai. 3 Argumen argument adalah pernyataan atau suatu proposisi yang dilandasi dengan data-data dengan kata lain argumen bisa disebut dengan landasan yang bisa dipakai untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian atau gagasan. Kegiatannya meliputi: pengenalan, penilaian kemudian menyusun argumen. 4 Pertimbangan atau pemikiran reasoning yaitu kemampuan untuk merangkum kesimpulan dari satu atau beberapa premis. Kegiatannya yaitu menguji hubungan-hubungan antara beberapa pertanyaan. 5 Sudut pandang point of view adalah cara memandang landasan yang digunakan guna menafsirkan sesuatu serta yang juga akan menentukan konstruksi arti makna. Seseorang yang berpikir dengan kritis akan menafsirkan memandang suatu fenomena atau kejadian dari berbagai macam sudut pandang yang berbeda-beda. 6 Prosedur penerapan kriteria procedures for appliying criteria melliputi: merumuskan permasalahan, menentukan keputusan yang akan diambil, mengidentifikasi perkiraan-perkiraan. Dari pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan indikator berpikir kritis yang akan digunakan dalam penelitian yaitu: 1 Berusaha mengenal masalah yang dihadapkan; 2 bersifat terbuka dan mencari pandangan-pandangan atau cara- cara lain untuk memecahkan suatu masalah; 3 menentukan dan menyusun nilai pertimbangan atau argumen; 4 menganalisis data atau asumsi; 5 menarik kesimpulan-kesimpulan dan kesamaan-kesamaan yang diperlukan; 6 memberikan penjelasan lanjut.

5. Belajar dan Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika pada Pokok Bahasan Matematika Kelas VII-E SMP Negeri 1 Jember;

0 12 256

Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika pada Pokok Bahasan Segitiga Kelas VII-E

0 3 6

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM MATEMATIKA PADA SISWA SMP KELAS VII

20 90 540

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL KELAS VII SMP NEGERI 2 TAMBANGAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 21

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE SQ3R DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN SEGITIGA (Kelas VII Semester 2 SMP Negeri 3 Karangdowo).

0 1 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI POKOK BAHASAN EKOSISTEM DENGAN PENDEKATAN CTL Peningkatan Hasil Belajar Biologi Pokok Bahasan Ekosistem Dengan Pendekatan CTL Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sawit Tahun Ajaran 2006/2007.

0 0 14

Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran Matematika pada sub pokok bahasan perkalian dan pembagian bentuk aljabar di kelas VIII A SMP Kanisius Gayam Yogyakarta, tahun ajaran 2016/2017.

3 38 152

Kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika dengan pendekatan saintifik pada sub pokok bahasan segitiga kelas VII SMP Negeri 1 Berbah tahun ajaran 2016/2017.

0 0 291

Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran Matematika pada sub pokok bahasan perkalian dan pembagian bentuk aljabar di kelas VIII A SMP Kanisius Gayam Yogyakarta, tahun ajaran 2016 2017

0 2 149

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PANDAK TAHUN AJARAN 20132014

0 0 10