Penetapan lama pemejanan ekstrak metanol-air daun M. tanarius Penetapan dosis ekstrak metanol-air daun M. tanarius

ALT, aktivitas AST pada jam ke 48 juga mengalami penurunan dan memberikan perbedaan bermakna terhadap jam ke 0 dan 24. Hal ini berarti aktivitas AST pada jam ke 48 menurun, namun kerusakan yang terjadi belum mencapai keadaan normal. Berdasarkan hasil tersebut maka pada penelitian ini menggunakan waktu pencuplikan darah pada jam ke 24 setelah pemberian karbon tetraklorida.

3. Penetapan lama pemejanan ekstrak metanol-air daun M. tanarius

Kurniawati, dkk 2011, dalam penelitian efek hepatoprotektif ekstrak metanol-air M. tanarius terhadap tikus terinduksi parasetamol, menjelaskan bahwa praperlakuan ekstrak metanol-air daun M. tanarius pada kelompok hewan uji diberikan selama enam hari dan pada hari ke 7 diberikan hepatotoksin. Penetapan lama pemejanan ekstrak metanol-air daun M. tanarius pada penelitian ini berdasarkan penelitian Kurniawati, dkk 2011, yang mengikuti model pemberian praperlakuan selama enam hari dan pada hari ke 7 diberi karbon tetraklorida dosis 2 mlkgBB. Hal ini karena penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang diharapkan dapat memperoleh efek hepatoprotektif dengan model hepatotoksin lain, yaitu karbon tetraklorida.

4. Penetapan dosis ekstrak metanol-air daun M. tanarius

Tujuan dari penetapan dosis ekstrak metanol-air daun M. tanarius adalah untuk menentukan tingkatan dosis ekstrak metanol-air daun M. tanarius yang akan digunakan dalam penelitian ini. Penentuan dosis ekstrak metanol-air daun M. tanarius didasarkan pada dosis maksimal ekstrak metanol-air daun M. tanarius pada tikus. Dosis maksimal ekstrak metanol-air daun M. tanarius pada tikus didasarkan pada konsentrasi tertinggi ekstrak metanol-air daun M. tanarius. Konsentrasi yang dapat digunakan adalah konsentrasi pekat yang dapat dibuat di mana pada konsentrasi tersebut ekstrak dapat dimasukkan serta dikeluarkan dari spuit oral . Dari hasil orientasi diketahui bahwa konsentrasi tertinggi ekstrak metanol-air daun M. tanarius yang dapat dipejankan secara oral pada tikus adalah 384 mgml sehingga diperoleh dosis maksimal 3,840 gkgBB. Kemudian ditentukan tiga tingkatan dosis ekstrak metanol-air daun M. tanarius, yaitu 0,426; 1,280; dan 3,840 gkgBB.

C. Hasil Uji Efek Hepatoprotektif Ekstrak Metanol-Air Daun M. tanarius

Dokumen yang terkait

Efek hepatoprotektif jangka waktu enam jam ekstrak etanol daun macaranga tanarius L. terhadap ALT-AST pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 111

Pengaruh waktu protektif pemberian infusa daun macaranga tanarius L. secara akut terhadap kadar ALT-AST pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 117

Efek hepatoprotektif infusa daun macaranga tanarius L. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 108

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka panjang.

0 1 109

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka pendek.

0 1 111

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius L. terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 106

Efek hepatoprotektif jangka waktu enam jam ekstrak etanol daun macaranga tanarius L. terhadap ALT AST pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida

0 1 109

Pengaruh waktu protektif pemberian infusa daun macaranga tanarius L. secara akut terhadap kadar ALT AST pada tikus terinduksi karbon tetraklorida

0 1 115

Efek hepatoprotektif ekstrak metanol:air (50:50) daun macaranga tanarius L. terhadap kadar ALT-AST serum pada tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 121

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius L. terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 104