kombinasi pelarut tersebut. Berdasarkan Matsunami, dkk 2006, senyawa glikosida memiliki aktivitas penangkapan radikal bebas DPPH, sehingga dapat
digunakan sebagai antioksidan. Kemungkinan mekanisme kerja kandungan antioksidan dalam daun M.
tanarius memberikan efek hepatoprotektif adalah menangkap radikal bebas
triklorometil
•
CCl
3
yang merupakan metabolit reaktif. Akibatnya serangkaian peristiwa yang akan menyebabkan steatosis pada hati akan terhenti. Selain sebagai
antioksidan, kemungkinan senyawa tersebut mampu meningkatkan sintesis enzim GSH dalam hati yang berfungsi sebagai enzim penetralisir setiap metabolit reaktif,
sehingga dapat dieliminasi dengan mudah oleh tubuh. Adanya kemungkinan mekanisme efek hepatoprotektif antioksidan dalam daun M. tanarius, maka dapat
dilakukan pembuatan formulasi sediaan untuk pengembangan obat herbal.
D. Rangkuman Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa praperlakuan ekstrak metanol-air daun M. tanarius kelompok IV dosis 0,426 gkgBB, kelompok V dosis
1,280gkgBB, dan kelompok VI dosis 3,840 gkgBB mampu memberikan pengaruh pada tikus jantan galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida dengan
cara menurunkan aktivitas serum ALT dan serum AST. Ada kekerabatan dosis dengan respon yang muncul terlihat dari semakin besar dosis praperlakuan ekstrak
metanol-air daun M. tanarius yang diberikan, maka semakin besar efek hepatoprotektif. Hal ini terbukti dari perolehan hasil purata ± SE aktivitas serum
ALT dari dosis rendah hingga tinggi berturut-turut sebesar 173,8 ± 10,9; 139,0 ±
5,9; dan 92,6 ± 3,2 Ul. Sedangkan hasil purata ± SE untuk aktivitas serum AST berturut-turut adalah 521,6 ± 10,9; 442,8 ± 8,2; dan 171,6 ± 13,6 Ul. Hasil ini
menjawab permasalahan pertama dalam penelitian ini yaitu pemberian ekstrak metanol-air daun M. tanarius mempunyai pengaruh pada tikus jantan galur Wistar
terinduksi karbon tetraklorida dengan cara menurunkan serum ALT dan serum AST.
Aktivitas serum ALT kelompok kontrol ekstrak metanol-air daun M. tanarius
3,840 gkgBB secara statistik menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna dibandingkan kelompok kontrol negatif olive oil 2 mlkgBB. Namun,
aktivitas serum AST kelompok kontrol ekstrak metanol-air daun M. tanarius 3,840 gkgBB terdapat perbedaan bermakna dibandingkan kelompok kontrol
negatif olive oil 2 mlkgBB. Dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak metanol-air daun M. tanarius tidak memberikan pengaruh terhadap sel hati tikus
jantan terinduksi karbon tetraklorida 2 mlkgBB dan kenaikan serum ALT dan serum AST akibat induksi karbon tetraklorida 2 mlkgBB. Dosis ekstrak metanol-
air daun M. tanarius yang paling baik memberikan efek hepatoprotektif adalah dosis 3,840 mgkgBB. Pada dosis 3,840 gkgBB ini dapat menurunkan aktivitas
serum ALT dan serum AST yang paling besar dibandingkan dua dosis lainnya. Nilai ED
50
ekstrak metanol-air daun M. tanarius yang dapat menghambat kenaikan aktivitas serum ALT dan serum AST terhadap sel hati terinduksi karbon
tetraklorida adalah 1,776 gkgBB dengan efek hepatoprotektif 62,4. Kandungan dalam daun M. tanarius adalah glikosida yang dapat tersari
oleh pelarut yang bersifat polar. Kemungkinan mekanisme kerja kandungan
antioksidan dalam daun M. tanarius dalam memberikan efek hepatoprotektif adalah menangkap radikal bebas triklorometil
•
CCl
3
yang merupakan metabolit reaktif. Akibatnya serangkaian peristiwa yang akan menyebabkan steatosis pada
hati akan terhenti. Selain sebagai antioksidan, kemungkinan senyawa tersebut mampu meningkatkan sintesis enzim GSH dalam hati yang berfungsi sebagai
enzim penetralisir setiap metabolit reaktif, sehingga dapat dieliminasi dengan mudah oleh tubuh.
62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dan analisis statistik yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan :
1. Pemberian ekstrak metanol-air daun M. tanarius pada dosis 0,426; 1,280;
dan 3,840 gkgBB mempunyai pengaruh hepatoprotektif pada tikus jantan galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida berupa penurunan kadar ALT
dan AST serum. 2.
Dosis efektif tengah ED
50
hepatoprotektif ekstrak metanol-air daun M. tanarius
pada tikus jantan galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida adalah
sebesar 1,776 gkgBB.
B. Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang : 1.
Uji efek hepatoprotektif ekstrak metanol-air daun M. tanarius pada tikus jantan terinduksi galaktosamin.
2. Formulasi sediaan daun M. tanarius sebagai alternatif pengobatan penyakit
hati.