sistem peredaran darah yang tidak biasa ini, sel hati mendapat darah yang relatif kurang oksigen. Hal inilah yang menyebabkan sel hati lebih rentan terhadap
kerusakan dan penyakit Wibowo dan Paryana, 2009.
C. Kerusakan Hati
Toksikan dapat mengakibatkan berbagai jenis kerusakan hati seperti :
1. Perlemakan hati Steatosis
Perlemakan hati terjadi bila penimbunan lemak melebihi 5 dari berat hati atau mengenai lebih dari separuh jaringan sel hati. Perlemakan hati ini sering
berpotensi menjadi penyebab kerusakan hati dan sirosis hati. Steatosis adalah respon umum untuk banyak pemejanan akut tetapi tidak semua hepatotoksin.
Seringkali, toksin yang menginduksi steatosis Gambar 3 adalah reversibel dan tidak menyebabkan kematian hepatosit. Hepatosit yang mengandung lemak
berlebih tampaknya memiliki beberapa putaran, vakuola kosong yang menggantikan nukleus ke pinggiran sel. Perlemakan hati dapat berasal dari satu
atau lebih peristiwa berikut: kelebihan pasokan asam lemak bebas ke hati, gangguan pada siklus trigliserida, penurunan oksidasi asam lemak, dan penurunan
sintesis lipoprotein densitas sangat rendah Gregus dan Klaaseen, 2001. Toksikan-toksikan yang menyebabkan penimbunan lipid dalam hati dengan
mekanisme yang paling umum yaitu adanya kerusakan pelepasan trigliserida hati ke plasma. Karbon tetraklorida terutama bekerja melalui metabolit reaktifnya,
radikal triklorometil yang secara kovalen mengikat protein dan lipid tidak jenuh dan menyebabkan peroksidasi lipid Lu, 1995.
Gambar 3. Struktur mikroskopik hati yang mengalami steatosis Mercer University School of Medicine, 2012
2. Kematian sel Necrosis
Nekrosis Gambar 4 merupakan kematian sel-sel hati yang ditandai dengan pembengkakan sel, kebocoran, hancurnya inti dan masuknya sel-sel
radang. Ketika nekrosis pada hepatosit terjadi, kebocoran plasma membran dapat dideteksi secara kimiawi dengan menguji kadar enzim yang berasal dari sitosol di
plasma atau serum. Keterangan yang informatif adalah tingkat aktivitas ALT, sebagai enzim hepatosit yang paling utama Treinen dan Moslen, 2001.
Gambar 4. Struktur mikroskopik hati yang mengalami nekrosis Mercer University School of Medicine, 2012
3. Kolestasis