6. Khasiat dan kegunaan
Di Malaysia dan Thailand, dekok akar M. tanarius digunakan sebagai antipiretik dan antitusif. Akar keringnya digunakan untuk agen emetik dan daun
segarnya untuk mencegah inflamasi Phommart, dkk., 2005. Ekstrak metanol-air daun M. tanarius dapat digunakan sebagai hepatoprotektif karena adanya aktivitas
antioksidan yang dapat menghambat oksidasi metabolit reaktif parasetamol NAPQI oleh sitokrom P-450. Hal ini didukung oleh penelitian uji antiinflamasi
pada tikus terinduksi karagenin Kurniawati, dkk., 2011. Penelitian Puteri dan Kawabata 2010 melaporkan terdapat lima senyawa baru, yaitu asam mallotinic,
corilagin, asam chebulagic, macatannin A dan macatannin B. Senyawa tersebut
berpotensi sebagai antidiabetik, yaitu sebagai senyawa penghambat enzim α-
glucosidase . Penelitian Handayani 2012 melaporkan bahwa ekstrak metanol-air
daun M. tanarius dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus yang terbebani glukosa.
B. Anatomi dan Fisiologi Hati
Hati merupakan organ atau kelenjar terbesar dari tubuh. Hati disebut kelenjar karena menghasilkan empedu dan juga mengeluarkan hasil produksi dari
makanan Wibowo dan Paryana, 2009. Hati memiliki berat sekitar 1400 g pada orang dewasa dan dibungkus oleh suatu fibrosa. Hati menerima hampir sekitar
1500 ml darah per menit melalui dua sumber, yaitu vena porta dan arteri hepatica Ganong dan McPhee, 2011.
Hati mempunyai dua facies, yaitu facies diaphragmatica dan facies visceralis
. Facies diaphragmatica terletak di sebelah atas dengan bentuk sesuai lengkung diafragma dan mempunyai permukaan yang halus. Permukaan ini terdiri
dari bagian anterior dan posterior, sedangkan facies visceralis atau posteroinferior menghadap ke bawah dan ke belakang sehingga permukaannya ireguler. Pada
facies visceralis terdapat porta hepatis, yaitu suatu hilum dari hati yang
merupakan tempat masuk dan keluar pembuluh darah, saluran empedu, pembuluh getah bening, dan plexus nervorum Wibowo dan Paryana, 2009.
Hati dibagi menjadi dua lobus, yaitu lobus kanan dan lobus kiri. Lobus kanan dibagi menjadi bagian superior dan posterior oleh fisura segmentalis.
Lobus kiri dibagi oleh ligamentum falsiformis menjadi segmen medial dan lateral. Setiap lobus pada hati dibagi menjadi struktur-stuktur yang disebut lobulus.
Lobulus terdiri dari lempeng-lempeng sel hati yang berbentuk kubus dan tersusun mengelilingi vena sentralis. Di antara lempeng-lempeng sel hati terdapat kapiler-
kapiler yang disebut sinusoid yang merupakan cabang vena porta dan arteri hepatica
. Sinusoid dibatasi oleh sel Kupffer Gambar 2. Sel Kupffer sel fagositik memiliki fungsi utama yaitu untuk menelan bakteri dan benda asing lain
dalam darah Price dan Wilson, 2005.
Gambar 2. Struktur mikroskopik hati Ganong dan McPhee, 2011
Hati menerima darah dari vena portae hepatis 70 dan arteri hepatica
30. Arteri hepatica membawa darah yang berisi oksigen yang berasal arteria hepatica communis
, di sebelah kiri ductus choledocus dan di depan vena porta Wibowo dan Paryana, 2009. Vena portae membawa darah vena dari usus halus
yang kaya akan nutrient yang baru diserap, obat, dan racun langsung ke hati. Vena portae
membentuk jalinan khusus yang memungkinkan setiap hepatosit dibasuh langsung oleh darah porta Ganong dan McPhee, 2011.
Hati mempunyai fungsi utama sebagai pusat metabolisme. Hati mempunyai struktur seragam yang terdiri dari kelompok sel-sel yang saling
dipersatukan oleh sinusoid. Sel-sel hati mendapat suplai darah dari vena portae hepatis
yang kaya makanan, tidak mengandung oksigen, dan kadang-kadang toksik, serta dari arteria hepatica yang mengandung oksigen. Karena memiliki
sistem peredaran darah yang tidak biasa ini, sel hati mendapat darah yang relatif kurang oksigen. Hal inilah yang menyebabkan sel hati lebih rentan terhadap
kerusakan dan penyakit Wibowo dan Paryana, 2009.
C. Kerusakan Hati