Bentuk sediaan yang digunakan pada penelitian ini adalah ekstrak. Hal ini berdasarkan penelitian Matsunami, dkk 2006 bahwa senyawa antioksidan
yang dapat diperoleh dari daun M. tanarius adalah hasil isolasi dengan pelarut yang bersifat polar. Selain itu, berdasarkan penelitian Kurniawati, dkk 2011,
ekstrak metanol-air daun M. tanarius dapat memberi efek hepatoprotektif pada model hepatotoksin parasetamol. Dengan penggunaan pelarut yang sama,
diharapkan dapat memperoleh efek hepatoprotektif dengan model hepatotoksin lain yaitu karbon tetraklorida. Tipe kerusakan hati akibat induksi karbon
tetraklorida berbeda dengan parasetamol. Karbon tetraklorida dapat menyebabkan steatosis
, sedangkan parasetamol mengakibatkan necrosis. Eksplorasi tanaman M. tanarius
di Indonesia masih belum banyak dilakukan. Oleh karena itu, penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak metanol-air daun M. tanarius terhadap kadar
serum Alanin Transferase ALT dan Aspartat Transferase AST pada tikus terinduksi karbon tetraklorida menarik untuk diteliti.
1. Perumusan masalah
a. Apakah pemberian ekstrak metanol-air daun M. tanarius mempunyai
pengaruh hepatoprotektif dengan menurunkan kadar ALT dan AST serum pada tikus jantan galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida ?
b. Berapa besar nilai dosis efektif tengah ED
50
hepatoprotektif ekstrak metanol-air daun M. tanarius pada tikus jantan galur Wistar terinduksi
karbon tetraklorida ?
2. Keaslian penelitian
Sejauh pengamatan penulis, penelitian terhadap M. tanarius pernah dilakukan oleh Matsunami, dkk 2006 yang melaporkan kandungan hasil
ekstraksi dengan metanol dari tanaman M. tanarius adalah macarangioside A-C, mallophenol A- B
. Senyawa tersebut menunjukkan aktivitas penangkapan radikal terhadap DPPH. Phommart, dkk 2005 melaporkan kandungan senyawa baru,
yaitu tanarifuranolol, tanariflavanon C,D,B, nymphaeol A-C, blumenol A, blumenol B
, dan annuionone E yang antara lain dapat digunakan sebagai antiinflamasi, antioksidan, dan antitumor. Penelitian Puteri dan Kawabata 2010
melaporkan lima senyawa baru sebagai antidiabetik yaitu asam mallotinic, corilagin, asam chebulagic, macatannin A
dan macatannin B. Selain itu, juga dilakukan penelitian efek hepatoprotektif ekstrak metanol-air daun M. tanarius
Kurniawati, dkk., 2011 dan infusa daun M. tanarius pada tikus terinduksi parasetamol Mahendra dan Hendra, 2011. Penelitian Handayani 2012
melaporkan bahwa ekstrak metanol-air daun M. tanarius dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus yang terbebani glukosa. Penelitian Permadi 2012
melaporkan bahwa ekstrak metanol-air daun M. tanarius memiliki kemampuan meningkatkan efek penurunan kadar glukosa darah dari insulin pada tikus ketika
digunakan secara bersamaan. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena ingin melihat
pengaruh ekstrak metanol-air daun M. tanarius terhadap serum ALT dan serum AST pada tikus jantan galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida.
3. Manfaat penelitian