Penelitian Mueller dan Clarke 1998 dalam Lucyanda dan Endro 2012 menunjukkan bahwa perilaku seseorang akan
dipengaruhi oleh persepsi mereka terhadap equity sensitivity. Equity Sensitivity merupakan suatu variabel personalitas yang
menunjukkan reaksi individu ketika merasakan adil atau tidak adil. Individu benevolent digambarkan sebagai individu yang murah hati,
yang lebih senang memberi daripada menerima. Individu entitled digambarkan sebagai individu yang lebih senang menerima lebih
daripada memberi dan lebih banyak menuntut haknya daripada memikirkan apa yang dapat diberikan, sehingga individu ini
cenderung melakukan tindakan tidak etis bila hasil yang diperoleh lebih kecil dari input yang diberikan. Dari hal tersebut dapat dikatakan
bahwa Equity Sensitivity memiliki pengaruh terhadap Perilaku Etis Auditor. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa terdapat pengaruh
Equity Sensitivity terhadap Perilaku Etis Auditor.
4. Pengaruh Budaya Jawa terhadap Perilaku Etis Auditor pada
Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta
Uji hipotesis 4 menunjukkan angka signifikansi sebesar 0,000 di bawah 0,05, sehingga hipotesis keempat yang menyatakan bahwa
terdapat pengaruh Budaya Jawa terhadap Perilaku Etis Auditor diterima. Hal tersebut dapat dilihat dari persamaan regresi sebagai
berikut:
Y = 8,833 + 0,608X
4
Dari hasil penelitian diperoleh nilai r
2
sebesar 0,347 yang berarti budaya jawa mempengaruhi perilaku etis auditor sebesar 34,7
sedangkan sisanya 65,3 dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar penelitian ini
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Audry pada tahun 2010 ini berjudul tentang “Pengaruh Orientasi
Etis dan Budaya Jawa terhadap Perilaku Etis Auditor”. Penelitian tersebut menyimpulkan yakni Budaya Jawa berpengaruh positif
terhadap Perilaku Etis Auditor diterima. Auditor yang berasal dari jawa dan memegang teguh prinsip-prinsip dalam budaya Jawa akan
cenderung mengembangkan perilaku etis. Inti dari Budaya Jawa adalah bagaimana menjaga harmoni sosial
yang meliputi cara hidup rukun. Pendapat umum menyatakan bahwa budaya Jawa menjadi budaya dominan yang mempengaruhi perilaku
manusia Indonesia Kanungo dan Medonca, 1996 yang dikutip Audry, 2010. Audry 2010 mengatakan masyarakat Jawa akan dipengaruhi
oleh dua prinsip dasar yang menjelaskan ide-ide orang Jawa tentang kehidupan yang baik dalam menjaga harmonisasi sosial. Ide-ide
tersebut adalah penghindaran konflik dan rasa menghormati respect. Individu yang berbudaya Jawa lebih memilih sikap mencari aman dan
mendukung orang lain. Oleh karena itu, auditor yang berbudaya Jawa cenderung mempunyai perilaku etis. Dari uraian tersebut dapat
disimpulkan bahwa Budaya Jawa memiliki pengaruh terhadap Perilaku Etis Auditor. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa terdapat
pengaruh Budaya Jawa terhadap Perilaku Etis Auditor.
5. Pengaruh Orientasi Etis Idealisme, Orientasi Etis Relativisme,