kesejahteraannya Mulder, 1996 dalam Poerhadiyanto dan Sawarjuwono, 2002.
B. Penelitian yang Relevan
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan Pengaruh Orientasi Etis, Equity Sensitivity, dan Budaya Jawa terhadap
Perilaku Etis Auditor yaitu :
1. Audry Leiwakabessy 2010
Penelitian yang dilakukan oleh Audry pada tahun 2010 ini berjudul ten
tang “Pengaruh Orientasi Etis dan Budaya Jawa terhadap Perilaku Etis Auditor”. Penelitian ini menggunakan partisipan 15 Kantor Akuntan
Publik dengan jumlah auditor kurang lebih 120 orang di wilayah Semarang. Jumlah tersebut merupakan jumlah populasi yang sekaligus
juga merupakan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah metode sensus, yaitu
penyebaran kuesioner dilakukan pada semua populasi. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa hipotesis pertama yaitu
orientasi etika idealisme berpengaruh positif terhadap perilaku etis auditor diterima. Seseorang dengan tingkat idealisme yang tinggi akan
menemukan adanya masalah etika dan dalam memutuskan suatu tindakan lebih mengarah pada pedoman atau aturan yang telah ditetapkan
sebelumnya sehingga lebih berperilaku etis. Sedangkan hipotesis kedua yaitu orientasi etika relativisme berpengaruh negatif terhadap perilaku etis
auditor ditolak. Relativisme berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap perilaku etis, sehingga auditor memiliki kecenderungan tidak
relativis atau lebih idealis. Selanjutnya hipotesis ketiga yakni budaya Jawa berpengaruh positif terhadap perilaku etis auditor diterima. Auditor yang
berasal dari jawa dan memegang teguh prinsip-prinsip dalam budaya Jawa akan cenderung mengembangkan perilaku etis.
Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan variabel independen orientasi etis dan budaya Jawa. Sedangkan
perbedaannya adalah penelitian ini menambahkan equity sensitivity sebagai variabel independen dan studi empiris pada auditor di KAP
Yogyakarta.
2. Putri Nugrahaningsih 2005
Penelitian yang dilakukan Putri 2005 ini ber judul “Analisis
Perbedaan Perilaku Etis Auditor di KAP dalam Etika Profesi Studi terhadap Peran Faktor-Faktor Individual: Locus of control, Lama
Pengalaman Kerja, Gender, Equity Sensitivity ”. Hasil pada penelitian ini
adalah terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara auditor benevolents dan auditor entitleds. Secara statistik, auditor benevolents
cenderung mempunyai perilaku etis daripada auditor entitleds. Untuk menentukan sampel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode
non probability sampling, yaitu convenience sampling method.
Persamaan dengan penelitian ini adalah sama menggunakan perilaku etis auditor sebagai variabel dependen dan faktor individual
equity sensitivity sebagai variabel independen. Perbedaan dengan penelitian ini adalah penelitian ini menambahkan variabel independen
oerientasi etis dan budaya Jawa. Sampel dan populasi yang digunakan oleh Putri adalah auditor pada KAP wilayah Surakarta dan DIY. Sedangkan
penelitian ini menggunakan auditor pada KAP yang berada di Yogyakarta saja.
3. Jurica Lucyanda dan Gunardi Endro 2012