Tabel 28. Hasil Uji Multikolinearitas Variabel
Perhitungan Keterangan
Tolerance VIF
Orientasi Etis Idealisme
0,830 1,205
Tidak terjadi multikolinearitas
Orientasi Etis Relativisme
0,660 1,515
Tidak terjadi multikolinearitas
Equity Sensitivity 0,552
1,811 Tidak terjadi
multikolinearitas Budaya Jawa
0,669 1,494
Tidak terjadi multikolinearitas
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai VIF Variance
Inflation Factor variabel Orientasi Etis Idealisme sebesar 1,205, Orientasi Etis Relativisme sebesar 1,515, Equity Sensitivity sebesar
1,811, dan Budaya Jawa sebesar 1,494. Secara keseluruhan, nilai-nilai tersebut kurang dari 10. Nilai Tolerance untuk variabel Orientasi Etis
Idealisme sebesar 0,830, Orientasi Etis Relativisme sebesar 0,660, Equity Sensitivity sebesar 0,552, dan Budaya Jawa sebesar 0,669 yang
lebih besar dari 0,10. Semua variabel bebas mempunyai nilai Tolerance 0,10 dan nilai VIF 10. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas.
2. Uji Hipotesis
1. Hipotesis 1
H1 : Terdapat pengaruh Orientasi Etis Idealisme terhadap Perilaku Etis Auditor pada Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta.
Untuk menguji H1 dilakukan dengan analisis regresi linear sederhana. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 29. Hasil Perhitungan Hipotesis 1 Variabel
Koefisien Regresi
t hitung t tabel
Sig
Konstanta 14,975
Orientasi Etis Idealisme
0,660 2,601
2,035 0,013
Adjusted R Square : 0,135 Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan perhitungan
regresi linear
sederhana yang
ditunjukkan tabel di atas, maka persamaan garis regresi untuk hipotesis 1 adalah seperti berikut:
Y = 14,975 + 0,660X
1
Berdasarkan persamaan regresi tersebut, dapat dilihat nilai koefisien Orientasi Etis Idealisme sebesar 0,660 yang bernilai positif.
Nilai r
2
sebesar 0,135 hal ini menunjukkan 13,5 Perilaku Etis Auditor dipengaruhi oleh Orientasi Etis Idealisme, sedangkan sisanya sebesar
86,5 dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Uji t statistik untuk variabel Orientasi Etis Idealisme
menghasilkan nilai signifikan 0,013 yang berarti lebih kecil dari nilai 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Perilaku Etis Auditor
dipengaruhi oleh variabel Orientasi Etis Idealisme. Oleh karena itu, hipotesis pertama yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh Orientasi
Etis Idealisme terhadap Perilaku Etis Auditor pada Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta diterima.
2. Hipotesis 2
H2 : Terdapat pengaruh Orientasi Etis Relativisme terhadap Perilaku Etis Auditor pada Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta
Untuk menguji H2 dilakukan dengan analisis regresi linear sederhana. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 30. Hasil Perhitungan Hipotesis 2 Variabel
Koefisien Regresi
t hitung t tabel
Sig
Konstanta 51,130
Orientasi Etis Relativisme
-0,589 -3,438
2,035 0,001
Adjusted R Square : 0,226 Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan perhitungan
regresi linear
sederhana yang
ditunjukkan tabel di atas, maka persamaan garis regresi untuk hipotesis 2 adalah seperti berikut:
Y = 51,130 - 0,589X
2
Berdasarkan persamaan regresi tersebut, dapat dilihat nilai koefisien komitmen organisasi sebesar 0,589 yang bernilai negatif.
Nilai r
2
sebesar 0,226 hal ini menunjukkan 22,6 Perilaku Etis Auditor dipengaruhi oleh Orientasi Etis Relativisme, sedangkan sisanya sebesar
77,4 dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Uji t statistik untuk variabel Orientasi Etis Relativisme
menghasilkan nilai signifikansi 0,001 yang berarti lebih kecil dari nilai 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Perilaku Etis Auditor
dipengaruhi oleh variabel Orientasi Etis Relativisme. Oleh karena itu, hipotesis kedua yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh Orientasi
Etis Relativisme terhadap Perilaku Etis Auditor pada Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta diterima.
3. Hipotesis 3