14
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Perilaku Etis Auditor
a. Audit
Audit menurut Mulyadi 2002: 9 adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif
mengenai pertanyaan-pertanyaan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara
pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta
penyampaian hasil-hasilnya
kepada pemakai
yang berkepentingan.
Menurut Alvin A. Arens dan James K. Loebbecke diterjemahkan oleh Amir Abadi Yusuf 2003 :
“Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the
degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent
independent person”. Pengertian tersebut dapat diartikan bahwa Auditing adalah
proses pengumpulan, dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang
dilakukan oleh seorang yang kompeten dan independen untuk dapat melaporkan dan menentukan kesesuaian informasi yang dimaksud
yang dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Auditing seharusnya dilakukan oleh seorang yang independen dan kompeten.
Sedangkan audit menurut ASOBAC A Statement of Basic Auditing Concepts dalam Nugraha 2012 adalah
Pengauditan adalah suatu proses sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berhubungan
dengan asersi-asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian- kejadian ekonomi secara obyektif untuk menentukan tingkat
kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-
pihak yang berkepentingan. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa audit
merupakan proses pengumpulan dan pengevaluasian atas sebuah informasi untuk membuktikan bahawa informasi tersebut sesuai
dengan kriteria yang telah ditentukan.
b. Teori Etika