Tabel 25. Distribusi Frekuensi Kecenderungan Variabel Budaya Jawa
No Interval
Frekuensi Persentase
Kategori 1
28 -
- Rendah
2 28 sd 42
18 47,37
Sedang 3
42 20
52,63 Tinggi
Jumlah 38
100 Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel di atas menunjukkan bahwa frekuensi Budaya Jawa pada kategori sedang sebanyak 18 responden 47,37, dan pada kategori
stinggi sebanyak 20 responden 52,63. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kecenderungan tinggi rendahnya Budaya Jawa
berbanding lurus dengan skor yang didapatkan. Apabila semakin tinggi skor yang didapatkan, maka penerapan prinsip-prinsip budaya Jawa
semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya, apabila skor yang didapatkan semakin rendah maka dapat dikatakan penerapan prinsip-prinsip budaya
Jawa semakin rendah.
C. Hasil Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai hubungan linear atau tidak.
Pengujian dibantu dengan program SPSS Statistic 16.0 For Windows dengan menggunakan Test for Linearity dengan taraf signifikansi 0,05.
Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila
signifikansinya kurang dari 0,05. Hasil dari uji linearitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 26. Hasil Uji Linearitas Hubungan Variabel
Linearitas Keterangan
Orientasi Etis Idealisme X
1
– Perilaku Etis Auditor Y
0,016 Linear
Orientasi Etis Relativisme X
2
– Perilaku Etis Auditor Y
0,001 Linear
Equity Sensitivity X
3
- Perilaku Etis Auditor Y
0,000 Linear
Budaya Jawa X
4
- Perilaku Etis Auditor Y
0,000 Linear
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Dari hasil uji linearitas pada tabel di atas menunjukkan bahwa
linearitas untuk keempat hubungan memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara
variabel Idealisme, Relativisme, Equity Sensitivity dan Budaya Jawa terhadap Perilaku Etis Auditor linear.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Salah satu uji statistik yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas adalah Uji Glejser
menggunakan progam SPSS 16 for Windows. Hasil perhitungan dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 27. Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel
Sig Keterangan
Orientasi Etis Idealisme 0,142
Tidak terjadi heteroskedastisitas
Orientasi Etis Relativisme 0,267
Tidak terjadi heteroskedastisitas
Equity Sensitivity 0,076
Tidak terjadi heteroskedastisitas
Budaya Jawa 0,604
Tidak terjadi heteroskedastisitas
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa semua variabel bebas
mempunyai nilai probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05. Dengan demikian,
hal ini
dapat disimpulkan
bahwa tidak
terjadi hetroskedastisitas dalam model regresi.
c. Uji Multikolinearitas