Faktor-faktor yang mempengaruhi Keaktifan Belajar

13 Artinya siswa melakukan keaktifan menggunakan badannya: mata, telinga, mulut, tangan, dan kakinya. Contoh perilaku siswa yang mengalami keaktifan belajar fisik, anak melakukan keaktifan seperti: melihat, mendengarkan, menulis, membaca, berbicara, mendemonstrasikan, mengangkat tangan bila megemukakan pendapat dan mengerjakan soal. Keaktifan belajar jiwa merupakan keaktifan yang berkaitan dengan emosional dan mental siswa. Artinya yang mengalami keaktifan adalah jiwanya yang ditunjukan dengan perubahan emosi dan mental siswa. Contoh perilaku keaktifan belajar yang menunjukan keaktifan jiwa adalah senang dalam mengerjakan soal, gembira mendapatkan nilai bagus, sedih apabila pendapatnya tidak didengar kecewa bila pertanyaannya tidak dijawab dan menyesal bila mendapat nilai jelek.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keaktifan Belajar

Keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan kemampuan dan minat yang dimilikinya, peserta didik juga dapat berlatih untuk berfikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu dapat diupayakan oleh guru dengan merancang pembelajaran yang sistematis, sehingga merangsang keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dirangkum dalam beberapa faktor sesuai dengan pendapat Gagne dan Brings Martinis, 2007: 84. a. Memberikan motivasi atau menarik perhatian peserta didik; b. Menjelaskan tujuan instruksional kemampuan dasar kepada peserta didik; c. Mengingatkan kompetensi belajar kepada peserta didik; 14 d. Memberikan stimulus masalah, topik, dan konsep yang akan dipelajari; e. Memberikan petunjuk kepada peserta didik cara mempelajari; f. Memunculkan aktifitas, partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, g. Memberikan umpan balik feedback; h. Melakukan tagihan-tagihan kepada peserta didik berupa tes sehingga kemampuan peserta didik selalu terpantau dan terukur; i. Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir pembelajaran. Berdasarkan penjelasan ahli di atas maka faktor-faktor yang dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa yaitu: menarik perhatian siswa, menyampaikan dan menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran, memberikan rangsangan agar minat belajar siswa tumbuh, memberikan petunjuk dalam mempelajari materi, memberikan umpan balik berupa penguatan atau hadiah, dan menyimpulkan setiap akhir pelajaran. Keaktifan juga dapat ditingkatkan, salah satu cara meningkatkan keaktifan yaitu dengan mengenali keadaan siswa yang kurang terlibat dalam proses pembelajaran. Sehingga upaya mengatasi lebih efektif mencapai hasil optimal dan sesuai antara pengajaran dengan kebutuhan- kebutuhan individual siswa. Hal ini penting untuk meningkatkan usaha dan keinginan siswa berfikir secara aktif dalam kegiatan belajarnya. Dalam proses pembelajaran, model pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam meningkatkan keaktifan belajar. Faktor-faktor tersebut dapat diupayakan oleh guru salah satunya dengan penggunaan model pembelajaran. Model pembelajaran yang akan digunakan peneliti untuk meningkatkan keaktifan belajar yaitu model Quantum Teaching . 15 Dengan penggunaan model ini diharapkan dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, menjelaskan manfaat materi yang dipelajari bagi siswa dengan cara menjelaskan tujuan pembelajaran yang ditetapkan, mengingatkan kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa, memberikan stimulus atau rangsangan dengan pengalaman belajar siswa, memberikan petunjuk cara pembelajaran dengan cara pemberiaan nama konsep yang dipelajari, mendemonstrasikan apa yang dipelajari agar muncul partisipasi siswa, memberikan umpan balik dengan cara merayakan hasil belajarnya. Itu semua terangkum dalam rancangan pembelajaran model Quantum Teaching yang disebut dengan „TANDUR‟ yaitu Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan.

3. Klasifikasi Keaktifan Belajar