Definisi Operasional MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING PADA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS V SD NEGERI SANGON KOKAP KULON PROGO.

8

G. Definisi Operasional

Agar pengertian dari judul yang dibahas dalam penelitian ini tidak terjadi salah paham, maka perlu adanya definisi operasional, definisi operasional diperlukan dalam penyusunan rencana penelitian. Definisi ini yang akan dilakukan untuk mengukur konsep sehubungan dengan masalah penelitian. Beberapa istilah yang dibatasi adalah sebagai berikut. 1. Keaktifan belajar siswa dalam penelitian ini meliputi antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran, interaksi siswa dengan guru, kerja sama kelompok, keaktifan siswa dalam kelompok dan partisipasi siswa dalam menyimpulkan hasil pembahasan. 2. Model Quantum Teaching adalah prosedur yang sistematis dalam penyampaian materi pelajaran dengan mengutamakan pengalaman langsung siswa dengan menggunakan kerangka rancangan pembelajaran yang disebut TANDUR Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan sehingga siswa merasakan belajar benar-benar nyata bagi mereka. Pengalaman inilah yang akan tertanam dalam benak memori siswa dan akan berguna bagi kehidupan sehari-hari. 3. Bangun ruang yang dipelajari di kelas V semester genap tahun ajaran 2012 2013 SD Negeri Sangon Kokap Kulon Progo adalah kubus, balok, tabung, prisma tegak, kerucut dan limas. Berikut rincian standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dibahas. 9 Standar Kompetensi 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun Kompetensi Dasar 6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang Indikator 6.2.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang sederhana seperti: prisma tegak, tabung, limas dan kerucut 6.2.2 Menggambar bangun ruang sederhana seperti: prisma tegak, tabung, limas dan kerucut Kompetensi Dasar 6.3 Menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana Indikator 6.3.1. Mengidentifikasi banyaknya sisi bangun ruang kubus 6.3.2. Menggambar jaring-jaring ruang kubus 6.3.3. Menemukan berbagai pola baru jaring-jaring kubus. 6.3.4. Membuat jaring-jaring kubus dengan pola yang berbeda 6.3.5. Mengidentifikasi banyaknya sisi bangun ruang balok, prisma segitiga, segi lima 6.3.6. Menggambar jaring-jaring ruang balok, prisma segitiga, segi lima 6.3.7. Menemukan berbagai pola baru jaring-jaring balok, prisma segitiga, segi lima 6.3.8. Membuat jaring-jaring balok, prisma segitiga, segi lima dengan pola yang berbeda 10 6.3.9. Mengidentifikasi banyaknya sisi bangun limas segi tiga, segi empat, segi lima dan segi enam 6.3.10. Menggambar jaring-jaring ruang limas segi tiga, segi empat, segi lima dan segi enam 6.3.11. Menemukan berbagai pola baru jaring-jaring limas segi tiga, segi empat, segi lima dan segi enam 6.3.12. Membuat jaring-jaring limas segi tiga, segi empat, segi lima dan segi enam 6.3.13. Mengidentifikasi banyaknya sisi bangun tabung dan kerucut 6.3.14. Menggambar jaring-jaring ruang tabung dan kerucut 6.3.15. Menemukan berbagai pola baru jaring-jaring tabung dan kerucut 6.3.16. Membuat jaring-jaring tabung dan kerucut 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Keaktifan Belajar