Derajat Keaktifan Belajar yang Optimal Indikator Keaktifan Belajar

17 antusias, marah dan kecewa. Contoh keaktifan mental yaitu berupa mengingat, memahami, dan berpikir. Belajar bukan hanya fisik tetapi juga mental. Keaktifan juga serupa, mereka saling berhubungan, bersama-sama melakukan keaktifan belajar menuju perubahan tingkah laku. Perubahan ini dalam bentuk tingkah laku kearah positif dan lebih tinggi tingkatannya serta saling berhubungan satu sama lain. Meskipun demikian, keaktifan dapat diklasifikasi menjadi satuan-satuan tersendiri, dan dapat diukur sesuai derajat keaktifan belajar yang dilakukannya.

4. Derajat Keaktifan Belajar yang Optimal

Menurut Djamarah 2010:81 Ketidaksamaan keaktifan anak didik itu melahirkan kadar keaktifan belajar yang bergerak dari keaktifan belajar yang rendah sampai pada keaktifan belajar yang tinggi. Raka joni dalam Djamarah 2010:81 merumuskan kadar keaktifan belajar sebagai berikut: Tabel 1. Kadar Keaktifan Belajar menurut Raka Joni Tingkat I Rendah Tingkat II Sedang Tingkat III Tinggi • Menyimpulka n • membedakan • menjelaskan • mengenal • mengingat • meramalka n • menilai • menyintesi s • menganalisis • menerapka n • mengambil keputusan • memecahkan masalah • mengumpulkan dan mengolah data • mengajukan hipotesa • mengkaji nilai • merumuskan masalah Keaktifan belajar siswa dikatakan rendah apabila melakukan keaktifan belajar yang sederhana hanya menggunakan panca indranya saja, 18 keaktifan belajar dikatakan sedang apabila siswa melewati proses meramalkan sampai menerapkan dalam tingkah laku hidupnya, sedangkan siswa dikatakan beraktifitas belajar tinggi bila siswa mampu berpikir tingkat tinggi sesuai dengan yang ada di dalam tabel di atas. Jadi, derajat keaktifan belajar tergantung dari sederhana, sedang atau rumitkah keaktifan belajar yang dilakukan oleh siswa. Jadi derajat keaktifan belajar memiliki tiga tingkatan, tingkatan pertama derajat keaktifan belajar rendah, kedua derajat keaktifan belajar sedang dan ketiga yaitu derajat keaktifan belajar tinggi.

5. Indikator Keaktifan Belajar

Sudjana 2012:72 berpendapat bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dapat dilihat dalam: a. turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya; b. terlibat dalam pemecahan masalah; c. bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya; d. berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah; e. melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal; serta f. menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperoleh. Sedangkan menurut Djamarah 2010:84, keaktifan belajar dapat dilihat dari berbagai hal, diantaranya: a. siswa belajar secara individual untuk menerapkan konsep, prinsip dan generalisasi b. siswa belajar dalam bentuk kelompok untuk memecahkan masalah c. siswa berpartisipasi dalam melaksanakan tugas belajarnya melalui berbagai cara d. siswa berani mengajukan pendapat e. terdapat keaktifan belajar analisis, sintesis, penilaian dan kesimpulan f. terjalin hubungan sosial dalam melaksanakan kegiatan belajar 19 g. setiap siswa dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat siswa lainnya h. setiap siswa berkesampatan menggunakan berbagai sumber belajar yang tersedia i. setiap siswa berusaha menilai hasil belajar yang dicapainya j. terdapat usaha dari siswa untuk bertanya kepada guru dan meminta pendapat guru dalam upaya kegiatan belajarnya Berdasarkan kutipan di atas dapat ditambahkan bahwa keaktifan belajar bukan hanya meliputi keaktifan fisik dan mental saja, ada tambahan keaktifan yang diambil dari kutipan Djamarah, yaitu keaktifan sosial. Keaktifan sosial artinya anak berbuat berkaitan bagaimana interaksinya bersama teman dan guru dalam pembelajaran. Dari pendapat para ahli di atas keaktifan belajar siswa dapat dilihat melalui beberapa indikator. a. antusias siswa dalam mengikuti pempelajaran b. Interaksi siswa dengan guru c. Kerjasama kelompok d. Keaktifan siswa dalam kelompok e. Partisipasi siswa dalam menyimpulkan hasil pembahasan Keaktifan belajar dapat dilihat dari antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran. Meliputi keaktifan dalam memperhatikan penjelasan guru, tidak mengerjakan pekerjaan lain, spontan bekerja apabila diberi tugas, tidak terpengaruh situasi di luar kelas. Interaksi siswa dengan guru meliputi keaktifan bertanya kepada guru, menjawab pertanyaan guru, memanfaatkan guru sebagai narasumber dan memanfaatkan guru sebagai fasilitator. 20 Kerjasama kelompok meliputi keaktifan membantu teman dalam kelompok yang menjumpai masalah, meminta bantuan kepada teman jika mengalami masalah, mencocokan jawaban konsepsinya dalam satu kelompok dan pembagian tugas dalam kelompok. Keaktifan siswa dalam kelompok meliputi keaktifan mengemukakan pendapatnya, menanggapi pertanyaan pendapat teman dalam kelompoknya, mengerjakan tugas kelompok dan menjelaskan pendapat pekerjaannya. Partisipasi siswa dalam menyimpulkan hasil pembahasan meliputi: keaktifan mengacungkan tangan untuk ikut menyimpulkan, merespon pertanyaan simpulan teman, menyempurnakan simpulan yang dikemukakan oleh temannya dan menghargai pendapat temannya.

B. Model