28
4. Prinsip-prinsip Model
Quantum Teaching
Deporter 2010:36 menegaskan bahwa model
quantum teaching
memiliki lima prinsip dalam pembelajaran, yaitu 1 segalanya berbicara, 2 segalanya bertujuan, 3 pengalaman sebelum pemberian nama, 4
akui setiap usaha, 5 jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan. Penerapan di kelas dari lima prinsip itu sebagai berikut:
a. Segalanya berbicara
Made Wena 2012:161 berpendapat bahwa segalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh guru, dari kertas yang dibagikan
hingga rancangan pembelajaran, semuanya mengirimkan pesan tentang belajar.
Udin Syaefudin Sa‟ud 2011:128 menjelaskan bahwa segalanya berbicara memiliki maksud bahwa seluruh lingkungan kelas
hendaknya dirancang untuk dapat mambawa pesan belajar yang dapat diterima siswa.
Dari ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Guru dituntut mampu merancang segala aspek yang ada di lingkungan kelas sebagai
sumber belajar. Segala yang berhubungan dengan proses pembelajaran memiliki makna bagi siswa untuk belajar dan harus dapatberbicara
membawa pesan-pesan belajar bagi siswa.
29
b. Segalanya bertujuan
Udin Syaefudin Sa‟ud 2011:128 menjelaskan bahwa semua penggubahan pembelajaran tanpa terkecuali harus mempunyai tujuan-
tujuan yang jelas dan terkontrol. Made Wena 2012:162 menambahkan bahwa semuanya yang
terjadi dalam kegiatan pembelajaran mempuanyai tujuan. Dan tujuannya harus dikomunikasikan dengan siswa.
Berdasarkan dua ahli di atas, segalanya bertujuan maksudnya semua yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran mempunyai tujuan
yang jelas dan terkontrol.
c. Pengalaman sebelum pemberian nama
Made Wena 2012:162 berpendapat bahwa proses belajar paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum
mereka memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari. Yaitu dengan Guru menciptakan simulasi konsep agar siswa memperoleh
pengalaman. Berdasarkan pemaparan di atas pengalaman sebelum
pemberian nama yaitu dengan cara memberi siswa tugas pengalaman ekperimen terlebih dahulu sehingga siswa akhirnya dapat
menyimpulkan konsep, rumus atau teori tersebut.
30
d. Akui setiap usaha
Menurut Made Wena 2012:162 Dalam setiap proses pembelajaran siswa patut mendapat pengakuan atas prestasi dan
kepercayaan dirinya. Menurut Udin Syaefudin Sa‟ud 2011:129 semua usaha
belajar yang telah dilakukan siswa harus memperoleh pengakuan guru dan siswa lainnya.
Berdasarkan penjelasan di atas setiap proses pembelajaran siswa patut mendapat pengakuan atas prestasi dan kepercayaan dirinya
bukan hanya prestasinya tetapi semua usaha belajar yang telah dilakukan siswa harus memperoleh pengakuan guru dan siswa lainnya.
Guru harus mampu memberi pengakuan penghargaan walaupun usaha siswa salah, dan secara perlahan membetulkan
jawaban siswa yang salah. Jangan mematikan semangat siswa untuk belajar.
e. Jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan