105 Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model
quantum teaching
pada materi bangun ruang dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V SD negeri Sangon semester genap tahun ajaran 2012
2013.
E. Keterbatasan Penelitian
Sebenarnya banyak hal yang dapat diamati dan dikembangkan dalam penelitian ini, tetapi dalam pelaksanaannya peneliti memiliki keterbatasan
sebagai berikut. 1.
Penerapan model pembelajaran
quantum teaching
merupakan hal yang baru bagi peneliti sehingga rancangan dan tindakannya memiliki
keterbatasan. 2.
Penelitian ini hanya difokuskan pada peningkatan keaktifan belajar siswa khususnya pada kompetensi dasar “mengidentifikasi sifat-sifat bangun
ruang ” dan Kompetensi dasar “menentukan jaring-jaring berbagai bangun
ruang sederhana ”
3. Adanya perbedaan kharakter siswa sehingga hasil penelitian tidak dapat
disamakan dari waktu ke waktu. 4.
Hasil penelitian ini belum maksimal karena masih bisa ditingkatkan. 5.
Keterbatasan waktu membuat penelitian ini hanya berjalan dua siklus yaitu dikarenaan siswa akan melaksanakan Ulangan Kenaikan Kelas.
106
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar dapat ditingkatkan dengan menggunakan model
quantum teaching
. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengamatan keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Sangon Kokap Kulon Progo. Peningkatan
ditunjukan dengan adanya perubahan keaktifan belajar pada materi bangun ruang yang semakin lama semakin baik. Pada saat pra tindakan keaktifan
belajar siswa hanya mencapai 20 kemudian dilakukan tindakan pada siklus I pertemuan pertama yang rata-rata keaktifan belajarnya meningkat menjadi
31,6 kemudian meningkat lagi pada pertemuan kedua dengan rata-rata keaktifan belajar mencapai 52. Tidak berhenti pada siklus I, tindakan
kemudian dilanjutkan ke siklus II dengan hasil pertemuan pertama rata-rata keaktifan belajarnya 80 dan meningkat pada pertemuan kedua rata-rata
keaktifan belajarnya 84,2. Rata-rata peningkatan keaktifan belajar dari pra siklus ke siklu I yaitu 11,6 dan siklus I ke siklus II sebesar 40,4 yaitu dari
41,8 ke 82,2. Hal ini dapat menjadi bukti bahwa model
quantum teaching
dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Peningkatan keaktifan belajar yang maksimal dengan menggunakan
model
quantum teaching
dapat dilakukan dengan cara: 1 menumbuhkan motivasi siswa dan menarik minat siswa di awal pelajaran, 2 memberikan
pengalaman langsung kepada siswa, 3 siswa didorong menemukan sendiri
107 konsep-konsep yang dipelajarinya, 4 siswa mendemonstrasikan hasil belajar
di depan kelas, 5 Mengulangi pelajaran dengan menggunakan permainan lihat katakana, 6 merayakan usaha siswa dalam pembelajaran dengan
bernyanyi bersama dan pemberian hadiah.
B. Saran