55
H. Indikator Keberhasilan
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Batas ketuntasan belajar seseorang dalam kurikulum saat ini disebut
dengan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. KKM ditentukan dengan memerhatikan beberapa hal, di antaranya kemampuan siswa, tingkat kesulitan
materi, daya dukung sarana dan prasarana untuk belajar. Dalam materi fungsi bagian-bagian tumbuhan ini, telah ditetapkan batas minimal siswa dianggap tuntas
dalam materi ini apabila siswa mampu mencapai skor 63. Sedangkan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 75 siswa yang telah mencapai daya
serap lebih dari atau sama dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 63.
56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Situasi dan Lokasi Penelitian
SD Negeri Merdikorejo adalah Sekolah Dasar yang secara geografis terletak di pedesaan dataran tinggi dengan suasana yang cukup sepi jauh dari keramaian.
Dari jalan raya sekolah ini berjarak sekitar 200 meter, dan keberadaannya dikelilingi perkebunan. Lingkungan sekitar SD Negeri Merdikorejo terdiri atas
perkebunan yang banyak ditumbuhi tanaman salak. Beberapa meter dari sekolah ini terbentang sungai Krasak yang di lokasi tersebut banyak dilakukan aktivitas
penambangan pasir. Perkebunan salak dan penambangan pasir ini menjadi salah satu faktor utama yang membentuk karakter masyarakat di daerah Kantongan,
Merdikorejo, Tempel ini. Kehidupan masyarakat di daerah sekitar SD Negeri Merdikorejo mayoritas
adalah seorang petani salak. Pola hidup masyarakat sangat dekat dengan lingkungan alam yang ada di sekitarnya. Tidak jauh berbeda dengan pola
kehidupan masyarakat pada umumnya, pola kehidupan siswa SD Negeri Merdikorejo sangat lekat sekali dengan kehidupan alam, terutama yang berkaitan
dengan perkebunan salak dan penambangan pasir. Siswa SD Negeri Merdikorejo terdiri atas 153 anak, dengan rincian 78 siswa
laki-laki dan 75 siswa perempuan. Dari 153 siswa ini lebih dari 75 adalah anak- anak dari keluarga petani salak. Sisanya yaitu 25 berasal dari keluarga pegawai,
pedagang, buruh dan profesi lainnya.
57
2. Kondisi Awal Sebelum Penelitian
Sebelum peneliti melakukan penelitian di SD Negeri Merdikorejo, khususnya di kelas IV, pembelajaran IPA sudah dilakukan dengan cukup variatif. Guru telah
banyak menggunakan media pembelajaran baik berupa KIT IPA, media pembelajaran berbasis IT. Namun demikian yang masih belum banyak dilakukan
adalah variasi penggunaan strategi, metode atau pun pendekatan pembelajaran. Meskipun telah menggunakan media yang bervariasi, namun guru masih banyak
menyampaikan pembelajaran dengan ceramah, teks book dan peran siswa dalam pembelajaran masih terlalu sedikit. Dominasi guru dalam pembelajaran masih
begitu tampak. Terkhusus untuk pelajaran IPA, siswa belum banyak melakukan kegiatan pembelajaran yang dapat menyentuh objek pembelajaran secara
langsung. Siswa jarang dilibatkan dalam pengamatan terhadap lingkungan, percobaan-percobaan yang mengarahkan siswa untuk menemukan konsep-konsep
pembelajaran secara mandiri. Dari segi hasil belajarnya, peneliti mengambil skor hasil UTS semester gasal
20122013 sebagai acauan atau sebagai skor awal untuk penelitian ini. Berikut ini hasil UTS tersebut.
Tabel 4. Hasil UTS Semester gasal 20122013 No
Nama Skor Awal
Ketuntasan 1
Ichsan 53
Tidak tuntas 2
Bowo 30
Tidak tuntas 3
Dimas 35
Tidak tuntas 4
Santo 33
Tidak tuntas 5
Sutris 70
Tuntas 6
Yuni 50
Tidak tuntas 7
Nuriati 65
Tuntas 8
Surya 40
Tidak tuntas