74 siswa yang bertanya kepada guru.
Setelah selesai siswa langsung mempresentasikan hasil pengamatannya tanpa didahului dengan diskusi dengan
kelompoknya. Akibatnya presentasi kurang berjalan dengan menarik karena dalam presentasi peran guru masih terlihat cukup jelas. Dalam presentasi siklus I
ini tidak semua kelompok mendapat kesempatan mempresentasikan hasil pengamatannya. Dalam kegiatan presentasi di siklus I ini belum tercipta suasana
yang interaktif. Siswa lain belum banyak yang menyampaiakn pertanyaan, sanggahan, ataupun kritik terhadap presentasi yang disampaikan. Keaktifan siswa
dalam presentasi pertemuan pertama baru mencapai 37. Peningkatan terjadi pada pertemuan kedua di mana keaktifan siswa menjadi 47. Rendahnya
keaktifan siswa berkaitan dengan tidak diberikannya kesempatan kepada seluruh kelompok untuk melakukan presentasi.
Ketika menarik kesimpulan pun siswa melakukannya dengan bantuan pertanyaan pancingan yang disampaikan oleh guru. Dari jawaban yang
disampaikan oleh siswa, guru merangkumnya kemudian menjelaskan kesimpulan tersebut kepada siswa. Siswa kurang dapat menunjukkan kemandiriannya dalam
menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Akibatnya tingkat kebenaran dalam merumuskan kesimpulan yang dilakukan siswa masih rendah.
Baru 44 tingkat kebenaran penarikan kesimpulan, dan meningkat menjadi 49 pada pertemuan kedua.
Siswa melanjutkan kegiatan pembelajaran dengan mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru, akan tetapi karena keterbatasan waktu, siswa
tidak sempat melakukan pembahasan terhadap latihan soal yang telah dikerjakan.
75
d. Refleksi Pelaksanaan Siklus I
Pembelajaran yang dilakukan dalam siklus I sudah berjalan cukup baik. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa dan guru sudah sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran dalam SPI hanya saja peran guru yang masih dominan mengakibatkan aktivitas siswa kurang. Antusiasme siswa dalam
pembelajaran juga masih kurang, hanya ada sebagian kecil siswa yang memiliki semangat berkompetisi dalam pembelajaran. Persiapan yang dilakukan untuk
melaksanakan pembelajaran masih terlalu simple dan terkesan kurang serius baik dari siswa maupun dari guru, sehingga pembelajaran kurang maksimal. Hal ini
terlihat dari persiapan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pengambilan data hanya menggunakan alat dan bahan yang tersedia di lingkungan sekolah.
Padahal alat dan bahan yang tersebut sebenarnya kurang representatif untuk dijadikan bahan pengambilan data. Dalam kegiatan pembelajaran, khususnya saat
perumusan masalah, pada siklus I ini siswa belum mampu merumuskan masalah secara mandiri. Melihat temuan-temuan tersebut, peneliti bersama guru
melakukan koreksi dan revisi berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dalam siklus kedua. Untuk langkah-langkah pembelajarannya sudah
baik dan tetap akan dilakukan dalam pembelajaran di siklus II. Pengaturan alokasi waktu oleh guru yang belum sesuai menjadi salah satu hal yang sangat disoroti,
dan jangan sampai terulang pada siklus II. Pada siklus II guru akan mengarahkan siswa agar dapat merumuskan masalah dan hipotesis lebih mandiri dengan sedikit
bantuan guru. Alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian juga dipersiapkan dengan lebih matang. Guru dan peneliti melakukan koordinasi
76 dengan siswa untuk bersama-sama mempersiapkan alat bahan yang dibutuhkan.
Dalam pelaksanaan penelitian siklus II akan menggunakan bunga dan daun. Maka sebelum pembelajaran dilakukan siswa dikoordinasi untuk menyiapkan bahan
tersebut bersama kelompoknya. Masih rendahnya antusiasme siswa dalam pembelajaran juga menjadi
permasalahan yang sangat disoroti baik oleh peneliti maupun oleh guru pengampu mata pelajaran IPA. Untuk meningkatkan antusiasme siswa guru dan peneliti
sepakat akan melakukan penilaian dengan cara memberi skor kepada siswa atau kelompok yang memiliki keaktifan. Dengan kata lain di pembelajaran siklus II
guru akan memberlakukan pemberian reward kepada siswa atau kelompok yang aktif dan punishment kepada siswa atau kelompok yang melanggar aturan dalam
pembelajaran.
4. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II a. Perencanaan Siklus II
Perencanaan yang dilakukan adalah sebagai langkah persiapan untuk melakukan tindakan pada siklus II ini dilaksanakan sebagaimana perencanaan
yang dilakukan sebelum melaksanakan tindakan pada siklus I. Ada pun kegiatan- kegiatan dalam perencanaan penelitian siklus II ini antara lain:
1 Penyampaian RPP, soal-soal latiahan, maupun soal-soal evaluasi dari peneliti
kepada guru pengampu mata pelajaran IPA. Perbedaannya, perencanaan untuk siklus II ini sekaligus melakukan revisi terhadap segala sesuatu yang dalam
siklus I dirasa menjadikan penelitian belum berjalan secara maksimal. Misalnya tentang pembagian waktu yang dilakukan oleh guru. Pembagian
77 waktu yang baik mutlak dilakukan agar semua rangkaian kegiatan
pembelajaran yang merupakan implemantasi dari langkah-langkah SPI dapat dilaksanakan seluruhnya dengan porsi waktu yang sesuai.
2 Aktivitas siswa dalam pembelajaran yang belum tampak dominan akan
ditanggulangi dengan memberikan reward kepada siswa atau kelompok yang aktif dalam pembelajaran. Selain itu dalam pembelajaran akan dilakukan
penilaian terhadap aktivitas siswa, yang mana penilaian aktivitas ini akan menjadi dasar pemberian reward kepada siswa.
3 Untuk pembelajaran siklus II ini siswa dilibatkan untuk mempersiapkan bahan-
bahan yang digunakan dalam pembelajaran. Misalnya untuk pertemuan yang akan membahas mengenai struktur dan kegunaan bunga, siswa ikut
menyiapkan berbagai macam bunga yang akan digunakan dalam pembelajaran. Untuk pertemuan pertama siklus II ini materi yang akan dipelajari adalah
struktur dan fungsi daun, maka siswa tidak menyiapkan daun, tetapi siswa akan menggunakan media daun yang ada di lingkungan sekolah.
b. Pelaksanaan Siklus II 1 Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada siklus kedua ini siswa akan memelajari tentang struktur daun dan fungsinya. Materi pokok yang dipelajari adalah mengenai
bagian-bagian daun dan macam-macam tulang daun serta kegunaan daun bagi tumbuhan maupun bagi kehidupan manusia. Pertemuan pertama siklus I
dilaksanakan pada hari Senin 17 Desember 2012. Kompetensi dasar dalam