Kerangka Analisis Teknik Analisis Data

3.4 Kerangka Analisis

Kerangka analisis disini, peneliti mencoba menggambarkan skema dalam bagaimana nantinya membahas dan menganalisis hasil yang harapkan dan yang ditemukan di dalam penelitian. Mahasiswa Ilmu Komputer sebagai pengguna yang pastinya memiliki karakteristik sebagaimana dalam tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui karateristik pengguna. Media sosial Path yang pastilah setiap individu yaitu penggunanya memiliki alasan mengapa ia menggunakan media sosial tersebut hal ini juga merupakan yang juga menjadi tujuan dari penelitian ini. Fitur yang dimiliki Path membantu penggunanya untuk membuka diri topik pengungkapan diri seperti apa yang diposting penggunanya yaitu mahasiswa Ilmu Komputer serta jika berbicara tentang topik haruslah membahas tentang keluasan dan kedalaman topik seperti apa yang diposting oleh penggunanya tersebut didalam media sosial Path. Berikut merupakan kerangka analisis yang telah dirumuskan oleh peneliti: Gambar 3.1 Kerangka Analisis

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data kualitatif menggunakan metode pengamatan yang dilakukan peneliti kepada informan untuk memperoleh data yang umumnya Mahasiswa Ilmu Komputer USU Media Sosial Path Pengungkapan Diri - Topik pengungkapan diri - Keluasan dan kedalaman pengungkapan diri Alasan Penggunaan Karakteristik Universitas Sumatera Utara dilakukan dengan tradisi kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah:

3.5.1 Wawancara Mendalam

Wawancara menurut Esterbeg dalam Sugiyono, 2012:231“a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topik” Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonsturksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara mendalam secara umum adalah proses keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antar pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, tanpa menggunakan pedoman wawancara, pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan demikian, keabsahan wawancara mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan. Pewawancara adalah orang yang menggunakan metode wawanacara sekaligus bertindak sebagai pemimpin dalam proses wawancara tersebut. Pewawancara berhak menentukan materi yang akan diwawancarai. Informan adalah orang yang diwawancarai, diminta informasi oleh pewawancara. Informan adalah orang yang diperkirakan menguasai dan memahami data, informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian. Metode wawancara mendalam in-depth interview adalah sama seperti metode wawancara lainnya, hanya peran pewawancara, tujuan wawancara, peran informan dan wawancara yang berbeda dengan wawancara pada umumnya. Sesuatu yang amat berbeda dengan metode wawancara lainnya adalah bahwa wawancara mendalam dilakukan berkali-kali dan membutuhkan waktu yang lama bersama informan di lokasi penelitian, hal mana kondisi ini tidak pernah terjadi pada wawancara pada umumnya Bungin, 2010:108. Berikut ini adalah langkah-langkah teknik pengumpulan data dalam in depth interview Pawito, 2007: 116-117 yaitu: 1. Merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian Universitas Sumatera Utara Pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan memiliki kemungkinan untuk diganti atau diubah ketika peneliti telah berada dilokasi penelitian guna melakukan pengamatan atau pengumpulan data, sementara itu peneliti juga masih terus mempelajari literatur. Adapun bentuk-bentuk pertanyaan wawancara yang dirumuskan oleh Moleong 2007: 192-194 yaitu: a. Pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman atau perilaku informan. b. Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat atau nilai yang difikirkan informan. c. Pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan yang dialami informan. d. Pertanyaan yang berkaitan dengan pengetahuan informan. e. Pertanyaan yang berkaitan dengan indera yang dirasakan oleh informan. f. Pertanyaan yang berkaitan dengan latar belakang atau demografi informan. 2. Melakukan pengamatan dan mulai membuat catatan lapangan dalam rangka pengumpulan data. Menyimpan rekaman hasil wawancara yang nantinya ditulis ke dalam bentuk transkrip hasil wawancara sebagai dokumen otentik dari hasil wawancara. 3. Mulai melakukan analisis data dan menyusun rancangan kasar bagian- bagian dari laporan penelitian dengan menggunakan judul-judul headings tertentu, bertolak dari data dan analisis yang dilakukan sambil terus membaca literatur yang relevan. 4. Sampai tingkat ini pertanyaan penelitian selayaknya sudah dirumuskan secara definitif dan ketat. Studi pustaka masih diperlukan untuk menjelaskan konsep-konsep yang digunakan untuk menggambarkan gejala atau realitas yang diteliti serta prose-proses dan kecenderungan- kecenderungan yang ada. Universitas Sumatera Utara

3.5.2 Penelitian Kepustakaan dan Metode Penelusuran Data Online

Studi Kepustakaan library research, yaitu dengan cara mengumpulkan semua data yang berasal dari literature serta bahan bacaan yag relevan dengan penelitian ini. Studi kepustakaan dalam penelitian ini menghasilkan berbagai data yang didapatkan dari buku-buku atau sumber bacaan mengenai komunikasi antar pribadi, pengukapan diri atau self-disclosure dan media sosial. Metode Penelusuran data online adalah tata cara melakukan penelusuran data melalui media online seperti intermet atau media jaringan lainnnya yang menyediakan fasilitas online, sehingga memungkinkan peneliti dapat memanfaatkan data-informasi online yang berupa data maupun informasi teori, secepat atau semudah mungkin, dan dapat dipertanggung jawabkan secara akademis Bungin, 2010:125. Penelusuran data online yang digunakan oleh peneliti merupakan pengambilan data maupun infomasi teori yang ada di internet dengan memilah-milih informasi ataupun teori yang ada didalam web yang memiliki kredibilitas untuk diambil informasi didalamnya.

3.6 Teknik Analisis Data

Moleong mendefenisikan analisis data sebagai proses pengorganisasian dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar dapat ditemukan tema dan dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data Kriyantono, 2009:63. Melalui pendekatan kualitatif, data yang diperoleh dari lapangan diambil kesimpulan yang bersifat khusus kepada yang bersifat umum kemudian disajikan dalam bentuk narasi. Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data dari informan yang didapati dengan cara snowballing sampling sesuai dengan yang ditetapkan peneliti berdasarkan purposive sampling yang memiliki kriteria, kemudian peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan triangulasi data dan teori, dan proses pengumpulan data tersebut dilakukan terus-menerus hingga datanya jenuh. Kemudian dengan menggunakan teknik analisis data selama di lapangan model Miles and Huberman, peneliti menganalisis data dengan langkah- langkah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Peneliti melakukan reduksi data data reduction . Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari pola dan temanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan Sugiyono, 2012: 247. 2. Melakukan penyajian data data display. Dalam melakukan penyajian data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat berupa grafik, matriks, network jejaring kerja dan chart Sugiyono, 2012: 249. 3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi conclusion drawingverification. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan adalah kesimpulan yang kredibel Sugiyono, 2012: 253. Disini peneliti akan membuat kesimpulan berdasarkan data yang telah diproses melalui reduksi dan penyajian data kemudian ditarik kesimpulan yang disajikan secara naratif. Universitas Sumatera Utara

BAB IV Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil

Penelitian ini dilakukan terhadap enam informan mahasiswa program studi Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara yang terdiri dari empat orang angkatan 2011 dan dua orang angkatan 2012. Peneliti berhenti pada informan keenam, dikarenakan peneliti merasa telah cukup mendapatkan data yang diinginkan untuk menjawab semua pertanyaan penelitian yang berpedoman kepada tujuan penelitian. Hal ini dianggap sudah cukup dan memiliki data jenuh yang artinya penambahan informan lagi, tidak memberikan informasi yang baru dan berarti bagi penelitian yang dilakukan. Peneliti memilih mahasiswa Ilmu Komputer USU sebagai informan dalam penelitian karena mahasiswa program studi Ilmu Komputer USU dianggap telah menguasai teknologi berbasis komputer serta media sosial yang merupakan inovasi dari teknologi komunikasi. Hal itu bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi mereka selain itu, di dalam kehidupan mereka sehari-hari mereka juga menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dan berinteraksi, baik terhadap teman, keluarga, kerabat ataupun pasangan mereka. Penggunaan media sosial dalam kehidupan mereka sudah seperti kebutuhan pokok yang tidak dapat terelakkan lagi.

4.1.1 Profil

Program Studi Ilmu Komputer Adapun program studi yang menjadi subjek penelitian yaitu program studi Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara. Program Studi Ilmu Komputer yang dahulunya termasuk dalam Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FMIPA Universitas Sumatera Utara dan sekarang sudah berdiri sendiri dengan tergabung dalam Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Sumatera Utara yang didirikan melalui Surat Keputusan Rektor USU No. 2360UN5.1.RSKPRS2011 tanggal 6 September 2011 tentang pembentukan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi disingkat: Fasilkom-TI Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Penggunaan media sosial (facebook dan twitter)terkait dengan pencarian informasi kesehatan oleh Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

16 108 100

Opini Siswa Mengenai Tindakan Cyberbullying di Media Sosial (Studi Deskriptif Opini Siswa SMA Negeri 1 Medan Mengenai Tindakan Cyberbullying di Media Sosial)

7 59 106

Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Perilaku Seks Pada Pelajar Raksana 1 Medan Tahun 2014

29 128 112

Konsep Diri Mahasiswa dalam Media Sosial (Studi Deskriptif Kualitatif Konsep Diri Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara dalam Media Sosial Instagram)

6 40 132

KONSEP DIRI PENGGUNA AKTIF JEJARING SOSIAL PATH (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Konsep Diri Siswa SMA Santo Bellarminus Bekasi Sebagai Pengguna Aktif Jejaring Sosial Path).

0 3 15

KONSEP DIRI PENGGUNA AKTIF JEJARING SOSIAL PATH KONSEP DIRI PENGGUNA AKTIF JEJARING SOSIAL PATH (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Konsep Diri Siswa SMA Santo Bellarminus Bekasi Sebagai Pengguna Aktif Jejaring Sosial Path).

0 3 14

MEDIA SOSIAL PATH DAN PENCITRAAN DIRI (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Pencitraan Diri Para Pengguna Media Sosial Path di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Reguler FISIP UNS Angkatan 2014).

0 0 1

Path Dan Pengungkapan Diri (Studi Deskriptif Kualitatif Media Sosial Path sebagai Sarana Pengungkapan Diri Mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara)

0 0 37

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perspektif Paradigma Kajian - Path Dan Pengungkapan Diri (Studi Deskriptif Kualitatif Media Sosial Path sebagai Sarana Pengungkapan Diri Mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara)

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Path Dan Pengungkapan Diri (Studi Deskriptif Kualitatif Media Sosial Path sebagai Sarana Pengungkapan Diri Mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara)

0 0 10