Pengungkapan diri yang dilakukan A.S di dalam Path

R.H mendapatkan rasa lega, jika mengungkapkan diri di Path. R.H memiliki batasan-batasan ketika mengungkapkan dirinya di Path, menurutnya Path merupakan area publik yang tidak semestinya mereka berbicara secara mendetail tentang diri Dahulunya sebelum ia belum menggunakan Path, Twitter adalah tempat yang digunakan sebagai tempat ia mengungkapkan diri. Setelah R.H mengenal Path dan menggunakannya R.H merasa lebih nyaman jika mengungkapkan diri lewat Path. Perasaan menyesal juga sering meliputinya, jika ia melakukan pengungkapan diri yang berlebihan. R.H mengaku alasan ia mengungkapkan diri di media sosial, ada rasa bangga di dalam dirinya ketika ia mengungkapkan diri di media sosial. Walau terkadang imbasnya malah ia mendapat senyum-senyuman oleh teman-temannya. R.H mengaku hal tersebut membuatnya malu tetapi, perasaan malu itu hanya sementara dirasakannya. R.H mengaku terkadang juga diliputi rasa menyesal jika melakukan pengungkapan diri yang berlebihan di media sosial tapi tetap saja hal itu akan dilakukannya kembali.

4.1.4.6 Pengungkapan diri yang dilakukan A.S di dalam Path

A.S telah menggunakan Path selama 8 bulan dan moment yang telah diposting oleh A.S selama 8 bulan tersebut sebanyak 890 moment. Alasan A.S pertama sekali membuat akun Path dikarenakan ia melihat teman-temannya menggunakan media sosial tersebut. Path diibaratkan oleh A.S sebagai rumah, orang-orang yang menjadi temannya adalah orang-orang yang boleh masuk kerumahnya sedangkan Twitter ibarat halaman rumah baginya orang-orang menjadi temannya di Twitter merupakan orang-orang yang hanya melintas di halaman rumah. Selain Path merupakan media sosial yang lebih intim menurutnya, Path juga merupakan media sosial yang merangkum media sosial lainnya. Path menurut A.S adalah tempat dimana ia senang melakukan pengungkapan diri di Path. Dahulunya sebelum ia belum menggunakan Path, Twitter adalah tempat yang digunakan sebagai tempat ia mengungkapkan diri. Alasan A.S berpindah tempat tersebut ialah ia merasa lebih nyaman mengungkapkan diri di Path dikarenakan teman-teman yang dimilikinya di Path tidak ada orang yang tidak ia kenal. Orang yang diterima ataupun ditambahkan Universitas Sumatera Utara A.S dalam pertemanan di Path adalah orang-orang yang dikenalnya saja. A.S lebih selektif menerima pertemanan karena hal inilah yang terkadang membuat media sosial menjadi kurang nyaman, ada orang asing yang mengkomentari postingannya. Pengungkapan diri yang dilakukan A.S dalam Path adalah moment yang di posting A.S adalah moment foto, film apa yang ia tonton, bangun-tidur, lokasi dan status. Moment lokasi A.S posting ketika ia memberitahukan ia lagi dimana dan dengan siapa, A.S tempat yang nyaman adalah tempat yang di posting oleh A.S. Moment status yang di tuangkannya dalam Path oleh A.S seperti keluhannya terhadap rasa lapar, tugas kuliah, curahan hati mengenai lelaki yang disukainya selama beberapa tahun terakhir, perasaan malu, perasaan kecewa, sakit kepala. A.S sering menuangkan segala sesuatu di dalam Path melalui bahasa-bahasa puitis. Pada awal A.S menggunakan Path, ia hanya menggunakan fitur-fitur yang menjadi kelebihan Path untuk mengungkapkan diri. A.S mengaku bahwasannya ia mengungkapkan dirinya secara bertahap, ia mulai melakukan pengungkapan diri melalui status setelah ia melihat keadaan Path terlebih dahulu apakah ketika ia mengungkapkan diri memiliki efek yang dapat merugikannya. Moment status yang diungkapkannya dalam Path memiliki topik yang luas, namun dalam hal ini A.S tidak secara rinci menulisnya didalam media sosial Path ataupun media sosial manapun. A.S juga memilah milih moment seperti apa yang dihubungkan dengan Twitter, hal-hal umum seperti lokasi, musik, foto merupakan moment yang A.S share ke Twitter. Terkadang moment berbentuk status juga ia hubungkan ke Twitter tetapi hal ini dilakukannya jika status tersebut tidak bersifat pribadi. Moment tersebut di hubungkannya ke Twitter supaya orang lain di Twitter dapat melihat juga. A.S mengaku alasan ia mengungkapkan diri di media sosial, ia ingin di perhatikan oleh orang lain. A.S memiliki batasan-batasan ketika mengungkapkan dirinya di Path, menurutnya Path merupakan area publik yang tidak semestinya mereka berbicara secara mendetail tentang diri Walau terkadang imbasnya malah ia mendapat senyum-senyuman oleh teman-temannya. A.S mengaku hal tersebut membuatnya malu tetapi, perasaan malu itu hanya sementara dirasakannya dan Universitas Sumatera Utara A.S tidak terlalu menanggapi hal tersebut A.S menganggap senyum-senyuman oleh temannya hanyalah angin lalu. A.S mengaku terkadang juga diliputi rasa menyesal jika melakukan pengungkapan diri yang berlebihan sehingga ia menghapus status tersebut ketika dirinya suda bisa berfikir jernih di media sosial tapi tetap saja hal itu akan dilakukannya kembali. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dipaparkan diatas, untuk mempermudah menganalisis data yang didapat, maka peneliti mencoba mengklasifikasikan jawaban berdasarkan tujuan penelitian, berikut uraiannya : Keterangan D.F F.S S.M F.H R.H A.S Menggunakan Path selama 1 Tahun 4 Bulan 3 Bulan 1 Tahun 5 Bulan 8 Bulan Alasan Penggunaan Path Tempat curhat √ √ √ √ Mengisi hari √ √ Gaya hidup √ √ √ √ √ √ Fitur lengkap √ √ √ √ √ √ Pelengkap Twitter √ √ Privacy √ √ √ √ Topik Pengungkapan Diri Fitur yang digunakan Foto √ √ √ √ √ √ Video Film √ √ √ √ √ √ Musik √ √ √ √ √ √ Lokasi √ √ √ √ √ √ BangunTidur √ √ √ √ √ Status √ √ √ √ √ Status yang memiliki topic Kuliah √ √ √ √ √ Keluarga √ √ √ Universitas Sumatera Utara Percintaan √ √ √ √ Keuangan √ √ √ KeadaanPerasaan yang di alami √ √ √ √ Tabel 4.2 Klasifikasi Data

4.2 Pembahasan

Manusia berkomunikasi dengan menggunakan media sosial merupakan hal yang biasa ditemukan pada saat ini. Berkomunikasi antar pribadi dengan menggunakan media sosial yang merupakan media baru merupakan salah satu cara untuk berkomunikasi yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja, tidak dibatasi oleh adanya perbedaan dimensi waktu maupun letak geografis seseorang. Komunikasi antar pribadi berdasarkan oleh interaksinya yang telah didefenisikan oleh Roger Tan yang mengatakan sebuah komunikasi antar pribadi merupakan jenis komunikasi yang dilakukan dengan tatap muka. Hal ini juga telah dipahami oleh Richard L. Weaver yang telah merumuskan karakteristik komunikasi antar pribadi salah satunya yaitu tidak harus tatap muka jika dikaitkan dengan pendekatan teori new media yang dibahas oleh Littlejohn Foss yang mengatakan bahwasannya media baru lebih memiliki interaksi dan didalamnya komunikator dengan komunikan bebas berkomunikasi dan berinteraksi yang menciptakan pemahaman baru tentang komunikasi antar pribadi. Littlejohn Foss juga mengatakan bahwasannya komunikasi antar pribadi pada era ini tidak harus dilakukan dengan tatap muka walaupun begitu berkomunikasi dengan tatap muka tetap tidak bisa tergantikan. Komunikator dalam media sosial merupakan pengguna, sedangkan komunikan merupakan orang-orang yang menjadi teman ataupun yang melihat moment yang diposting oleh pengguna di dalam media sosialnya. New Media dalam hal ini media sosial Path yang diciptakan untuk berbagi kepada orang- orang terdekat penggunanya baik itu keluarga, sahabat, pasangan dan teman. Para keenam informan terdapat kesamaan yang diteliti secara garis besar para informan menggunakan media sosial sebagai tempat berinteraksi dan berkomunikasi dengan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Penggunaan media sosial (facebook dan twitter)terkait dengan pencarian informasi kesehatan oleh Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

16 108 100

Opini Siswa Mengenai Tindakan Cyberbullying di Media Sosial (Studi Deskriptif Opini Siswa SMA Negeri 1 Medan Mengenai Tindakan Cyberbullying di Media Sosial)

7 59 106

Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Perilaku Seks Pada Pelajar Raksana 1 Medan Tahun 2014

29 128 112

Konsep Diri Mahasiswa dalam Media Sosial (Studi Deskriptif Kualitatif Konsep Diri Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara dalam Media Sosial Instagram)

6 40 132

KONSEP DIRI PENGGUNA AKTIF JEJARING SOSIAL PATH (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Konsep Diri Siswa SMA Santo Bellarminus Bekasi Sebagai Pengguna Aktif Jejaring Sosial Path).

0 3 15

KONSEP DIRI PENGGUNA AKTIF JEJARING SOSIAL PATH KONSEP DIRI PENGGUNA AKTIF JEJARING SOSIAL PATH (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Konsep Diri Siswa SMA Santo Bellarminus Bekasi Sebagai Pengguna Aktif Jejaring Sosial Path).

0 3 14

MEDIA SOSIAL PATH DAN PENCITRAAN DIRI (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Pencitraan Diri Para Pengguna Media Sosial Path di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Reguler FISIP UNS Angkatan 2014).

0 0 1

Path Dan Pengungkapan Diri (Studi Deskriptif Kualitatif Media Sosial Path sebagai Sarana Pengungkapan Diri Mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara)

0 0 37

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perspektif Paradigma Kajian - Path Dan Pengungkapan Diri (Studi Deskriptif Kualitatif Media Sosial Path sebagai Sarana Pengungkapan Diri Mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara)

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Path Dan Pengungkapan Diri (Studi Deskriptif Kualitatif Media Sosial Path sebagai Sarana Pengungkapan Diri Mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara)

0 0 10