Teori New Media Media baru dalam berkomunikasi

2 Orang yang terlibat dakan komunikasi via komputer kadang kala mengalami proses atribusi yang berlebihan yang di dalamnya mereka membangun kesan stereotype tentang partner mereka. Kesan-kesan ini sering mengabaikan informasi negative, seperti kesalahan cetak, kesalahan ketik dan sebagainya. 3 Ikatan intensifikasi bisa terjadi yang di dalamnya pesan-pesan postifif dari seorang patner akan membangkitkan pesan-pesan positif dari rekan satunya.

2.2.3.1 Teori New Media

Teori New Media merupakan teori yang lahir dari teknologi komunikasi khususnya dunia maya yang dapat merubah masyarakat. Teori New Media memberi perhatian kepada bentuk-bentuk bagaimana media tersebut digunakan oleh masyarakat baik berupa informasi individu, kepemilikan penggetahuan hingga interaksi. Pembahasan utama dalam teori new media ini adalah kekuatan dari media dan dalam media itu sendiri, termasuk minat baru dalam karakteristik penyebaran dan penyiaran media. Media baru memiliki sifat interaktif saling melakukan aksi antar hubungan dan menciptakan sebuah pemahaman baru tentang komunikasi antar pribadi. Media baru dan media lama sangatlah berbeda. Melalui pendekatan interaksi sosial dan itegritas sosial media baru dan media lama dapat dilihat perbedaanya. Pendekatan interaksi sosial membedakan media dengan seberapa mirip media tersebut dengan model interaksi tatap muka. Media yang lebih lama memiliki peluang interaksi yang sedikit, media yang lebih menekankan penyebaran informasi dan sedikit adanya interaksi yang diciptakan seperti halnya radio, televisi. Sedangkan, media baru lebih memiliki interaksi didalamnya komunikator dengan komunikan bebas berkomunikasi dan berinteraksi. Hal ini yang membuat media baru menciptakan pemahaman baru tentang komunikasi antar pribadi Littlejohn Foss, 2009: 413. Pierre Levy memiliki pandangan yang dituangkannya dalam bukunya yang berjudul Cyberculture bahwa WWW World Wide Web merupakan sebuah informasi yang terbuka, fleksibel dan dinamis, yang memungkinkan manusia mengembangkan orientasi pengetahuan yang Universitas Sumatera Utara baru dan juga terlibat dalam dunia demokratis tentang pembagian kesamaan dan pemberian kuasa yang lebih interaktif dan berdasarkan masyarakat. Dunia maya memberikan tempat pertemuan semu yang memperluas dunia sosial, menciptakan peluang pengetahuan baru dan menyediakan tempat untuk berbagi pandangan secara luas Littlejohn Foss, 2009:413. Jelas saja berinteraksi ataupun berkomunikasi dengan media baru tidak seperti komunikasi tata muka. Media baru memberikan interaksi yang berbeda dan baru yang membawa penggunanya kembali pada hubungan pribadi dengan cara yang berbeda dan tidak dapat dilakukan oleh media yang sebelumnya. Pendekatan Integritas sosial, pendekatan ini bercerita tentang media merupakan sebuah “ritual” bagaimana manusia menggunakan media untuk menciptakan masyarakat. Pada pendekatan ini bagaimana media menyatukan manusia kedalam bentuk masyarakat dan memberi rasa saling memiliki antara satu dengan yang lainnya. Media baru membuat seseorang merasa sebagai bagian dari sesuatu yang besar dari dirinya, ketika media menjadi kebiasaan Litllejohn Foss, 2009: 414.

2.2.3.2 Uses and Gratification

Dokumen yang terkait

Penggunaan media sosial (facebook dan twitter)terkait dengan pencarian informasi kesehatan oleh Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

16 108 100

Opini Siswa Mengenai Tindakan Cyberbullying di Media Sosial (Studi Deskriptif Opini Siswa SMA Negeri 1 Medan Mengenai Tindakan Cyberbullying di Media Sosial)

7 59 106

Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Perilaku Seks Pada Pelajar Raksana 1 Medan Tahun 2014

29 128 112

Konsep Diri Mahasiswa dalam Media Sosial (Studi Deskriptif Kualitatif Konsep Diri Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara dalam Media Sosial Instagram)

6 40 132

KONSEP DIRI PENGGUNA AKTIF JEJARING SOSIAL PATH (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Konsep Diri Siswa SMA Santo Bellarminus Bekasi Sebagai Pengguna Aktif Jejaring Sosial Path).

0 3 15

KONSEP DIRI PENGGUNA AKTIF JEJARING SOSIAL PATH KONSEP DIRI PENGGUNA AKTIF JEJARING SOSIAL PATH (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Konsep Diri Siswa SMA Santo Bellarminus Bekasi Sebagai Pengguna Aktif Jejaring Sosial Path).

0 3 14

MEDIA SOSIAL PATH DAN PENCITRAAN DIRI (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Pencitraan Diri Para Pengguna Media Sosial Path di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Reguler FISIP UNS Angkatan 2014).

0 0 1

Path Dan Pengungkapan Diri (Studi Deskriptif Kualitatif Media Sosial Path sebagai Sarana Pengungkapan Diri Mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara)

0 0 37

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perspektif Paradigma Kajian - Path Dan Pengungkapan Diri (Studi Deskriptif Kualitatif Media Sosial Path sebagai Sarana Pengungkapan Diri Mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara)

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Path Dan Pengungkapan Diri (Studi Deskriptif Kualitatif Media Sosial Path sebagai Sarana Pengungkapan Diri Mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara)

0 0 10