Pengungkapan diri yang dilakukan F.S di dalam Path

D.F memiliki batasan-batasan ketika mengungkapkan dirinya di Path, menurutnya Path merupakan area publik yang tidak semestinya mereka berbicara secara mendetail tentang diri. Rasa menyesal terkadang meliputi D.F jika ia melakukan pengungkapan diri yang terlalu berlebihan, lalu bergegas menghapusnya. Efek yang diterima D.F di lingkungan sekitarnya ketika ia melakukan pengungkapan diri, juga ia rasakan. Efek tersebut terkadang berupa D.F menjadi bahan senyum-senyuman teman-temannya ataupun ejek-an teman- teman yang melihat postingannya. Perasaan yang D.F rasakan diperlakukan seperti itu ada rasa malu dan menyesal juga telah mengungkapkan diri. Namun, balik lagi hal ini di lakukannya kembali ia merasa pengungkapan diri di media sosial itu seperti ada zat addictive yang membuatnya ketagihan, rasa malu yang diterimanya tidak membuat rasa jera didalam dirinya dalam hal mengungkapkan diri di media sosial.

4.1.4.2 Pengungkapan diri yang dilakukan F.S di dalam Path

F.S menggunakan Path selama 4 bulan dan moment yang telah F.S di posting selama empat bulan tersebut 220 moment yang telah diposting. Alasan F.S pertama sekali membuat akun Path dikarenakan ia mengikuti teman-temannya yang banyak menggunakan media sosial tersebut. Bagi F.S media sosial Path merupakan media sosial yang berbeda dengan media sosial lainnya, fitur yang dimiliki Path lengkap. Fitur yang digunakan moment yang di posting oleh F.S dalam Path yakni Film, Musik, Foto, Bangun-Tidur dan Status. F.S mengaku status dalam Path baru sekali F.S posting. Path digunakan F.S sebagai pelengkap dari media sosial Twitter yang tidak memiliki fitur selengkap Path. Pengungkapan diri yang dilakukan F.S di Path keluhan tentang kuliahnya, F.S merasa biarpun Path merupakan media sosial yang lebih nyaman, namun F.S lebih menyukai Twitter sebagai tempat untuk dia melakukan pengungkapan diri. F.S memiliki alasan tersendiri mengapa ia menyukai Twitter sebagai tempat untuk dia mengungkapkan diri. Menurut F.S di Twitter banyak yang melihat sehingga ia lebih terasa melampiaskan diri dan ada rasa ingin dilihat oleh orang ataupun rasa ingin eksis di dalam dirinya yang menyebabkan ia lebih menyukai Twitter darIpada Path. Moment yang telah F.S posting yaitu sebanyak Universitas Sumatera Utara 220 moment. Moment yang sering di posting oleh F.S yaitu fitur yang tersedia seperti posting foto baik itu foto-foto bersama teman-temannya dan foto ketika ia berekreasi dengan teman-temannya. Video dan Film apa yang sedang ditontonnya, musik apa yang sedang didengarkannya, dan sedang berada dilokasi mana ia berada sedangkan, moment berbentuk status baru satu kali ia gunakan. Moment lokasi yang dibagikan FS, memiliki kriteria lokasi yang ia posting di Path yang merupakan lokasi yang tidak sering ia kunjungi, alasan ia memposting tempat tersebut adalah ia ingin memberitahu orang-orang bahwa dia lagi berada ditempat tersebut ada rasa ingin “pamer” kepada orang-orang bahwasannya ia sedang dan bisa mengunjungi tempat tersebut. Moment berbentuk status F.S baru satu kali melakukannya itupun hanya tentang keluhan kuliah. Setiap moment yang diposting di Path, F.S hubungkan dengan Twitter. Hal ini, dilakukan oleh F.S agar membantunya dalam berbagi dengan teman-teman yang tidak memiliki akun Path ataupun orang yang tidak berteman dengannya di Path dapat juga melihat postingannya. FS senang melakukan pengungkapan diri melalui Twitter, ia sering berkicau tentang banyak hal. F.S memiliki batasan-batasan ketika mengungkapkan dirinya di Path, menurutnya Path merupakan area publik yang tidak semestinya mereka berbicara secara mendetail tentang diri. F.S mengaku kalau ia melakukan pengungkapan diri ia merasa lebih senang dilihat oleh orang yang banyak di Twitter darIpada dilihat oleh orang yang sedikit di Path. Pengungkapan diri yang dilakukannya di Twitter sering kali membuatnya merasa menyesal tetapi F.S tetap saja melakukannya lagi. Rasa menyesal juga meliputinya ketika ia terlalu berlebihan dalam pengungkapan diri.

4.1.4.3 Pengungkapan diri yang dilakukan S.M di dalam Path

Dokumen yang terkait

Penggunaan media sosial (facebook dan twitter)terkait dengan pencarian informasi kesehatan oleh Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

16 108 100

Opini Siswa Mengenai Tindakan Cyberbullying di Media Sosial (Studi Deskriptif Opini Siswa SMA Negeri 1 Medan Mengenai Tindakan Cyberbullying di Media Sosial)

7 59 106

Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Perilaku Seks Pada Pelajar Raksana 1 Medan Tahun 2014

29 128 112

Konsep Diri Mahasiswa dalam Media Sosial (Studi Deskriptif Kualitatif Konsep Diri Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara dalam Media Sosial Instagram)

6 40 132

KONSEP DIRI PENGGUNA AKTIF JEJARING SOSIAL PATH (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Konsep Diri Siswa SMA Santo Bellarminus Bekasi Sebagai Pengguna Aktif Jejaring Sosial Path).

0 3 15

KONSEP DIRI PENGGUNA AKTIF JEJARING SOSIAL PATH KONSEP DIRI PENGGUNA AKTIF JEJARING SOSIAL PATH (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Konsep Diri Siswa SMA Santo Bellarminus Bekasi Sebagai Pengguna Aktif Jejaring Sosial Path).

0 3 14

MEDIA SOSIAL PATH DAN PENCITRAAN DIRI (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Pencitraan Diri Para Pengguna Media Sosial Path di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Reguler FISIP UNS Angkatan 2014).

0 0 1

Path Dan Pengungkapan Diri (Studi Deskriptif Kualitatif Media Sosial Path sebagai Sarana Pengungkapan Diri Mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara)

0 0 37

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perspektif Paradigma Kajian - Path Dan Pengungkapan Diri (Studi Deskriptif Kualitatif Media Sosial Path sebagai Sarana Pengungkapan Diri Mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara)

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Path Dan Pengungkapan Diri (Studi Deskriptif Kualitatif Media Sosial Path sebagai Sarana Pengungkapan Diri Mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara)

0 0 10