ia mengungkapkan dirinya secara bertahap, ia mulai melakukan pengungkapan diri melalui status setelah ia melihat keadaan Path terlebih dahulu apakah ketika
ia mengungkapkan diri memiliki efek yang dapat merugikannya. Moment status yang diungkapkannya dalam Path memiliki topik yang luas, namun dalam hal ini
F.H tidak secara rinci menulisnya didalam media sosial Path ataupun media sosial manapun. F.H juga memilah milih moment seperti apa yang dihubungkan dengan
Twitter, hal-hal umum seperti lokasi, musik, foto merupakan moment yang D.F share ke Twitter. Terkadang moment berbentuk status juga ia hubungkan ke
Twitter tetapi hal ini dilakukannya jika status tersebut tidak bersifat pribadi. Moment tersebut di hubungkannya ke Twitter supaya orang lain di Twitter dapat
melihat juga. F.H memiliki batasan-batasan ketika mengungkapkan dirinya di Path,
menurutnya Path merupakan area publik yang tidak semestinya mereka berbicara secara mendetail tentang diri. Efek menyesal sering sekali dirasakannya jika
pengungkapan diri yang dilakukannya terlalu berlebihan, tak jarang F.H sering memposting status yang dirasakannya berlebihan lalu bergegas menghapusnya.
Efek yang ia terima dilingkungan sekitarnya ketika ia melakukan pengungkapan diri terkadang ia menjadi bahan senyum-senyuman teman-temannya ataupun ejek-
an teman-teman yang melihat postingannya. Perasaan ia dilakukan seperti itu ada rasa malu dan menyesal juga telah mengungkapkan diri, namun balik lagi ia
merasa berceloteh di media sosial itu seperti ada zat addictive yang membuatnya ketagihan, walaupun ada efek-efek yang membuatnya malu tetapi hal ini terus
dilakukannya.
4.1.4.5 Pengungkapan diri yang dilakukan R.H di dalam Path
R.H menggunakan Path selama 5 bulan, dan dalam 5 bulan tersebut moment yang telah ia posting 415 moment. Alasan R.H pertama sekali membuat
akun Path dikarenakan ia melihat teman-temannya menggunakan media sosial tersebut.Bagi R.H Path merupakan sarana hiburan dan teman ia berinteraksi dan
memahami orang lain. R.H menggunakan Path dikarenakan Path memiliki fitur yang lengkap ketimbang media sosial lain, selain itu Path menurutnya media
Universitas Sumatera Utara
sosial yang aman digunakan sebab hanya di Path yang dapat melihat siapa saja orang yang memeriksa postingannya profilnya.
R.H mengaku bahwa ia sering malakukan pengungkapan diri di media sosial. Moment yang di posting oleh R.H di dalam keseharian ia bermedia sosial
Path adalah memposting lagu apa yang lagi ia dengarkan, film apa yang lagi ia tonton, baik bangun maupun tidur, lagi berada di lokasi mana dan dengan siapa,
serta status. Moment status yang di tuangkannya di Path miliknya ialah keputus- asaannya terhadap sesuatu, ungkapan rasa sayangnya terhadap kekasihnya,
keluhannya terhadap kondisi fisik yang lagi menurun, keluarga, tugas kuliah, perasaan tidak enak yang sedang di alaminya.
Pada awal R.H menggunakan Path, ia hanya menggunakan fitur-fitur yang menjadi kelebihan Path untuk mengungkapkan diri. R.H mengaku bahwasannya
ia mengungkapkan dirinya secara bertahap, ia mulai melakukan pengungkapan diri melalui status setelah ia melihat keadaan Path terlebih dahulu apakah ketika
ia mengungkapkan diri memiliki efek yang dapat merugikannya. Moment status yang diungkapkannya dalam Path memiliki topik yang luas, namun dalam hal ini
R.H tidak secara rinci menulisnya didalam media sosial Path ataupun media sosial manapun. R.H juga memilah milih moment seperti apa yang dihubungkan dengan
Twitter, hal-hal umum seperti lokasi, musik, foto merupakan moment yang R.H share ke Twitter. Terkadang moment berbentuk status juga ia hubungkan ke
Twitter tetapi hal ini dilakukannya jika status tersebut tidak bersifat pribadi. Moment tersebut di hubungkannya ke Twitter supaya orang lain di Twitter dapat
melihat juga. Dahulunya R.H menjadikan Facebook dan Twitter sebagai tempat ia
mengungkapkan diri, namun setelah ia memiliki dan menggunakan Path ia merasa nyaman melakukan pengungkapan diri di Path. D.F mengungkapkan bahwa di
dalam media sosial Path, tidak ada teman yang tidak dikenalnya sehingga ia tidak merasa terganggu jika postingannya di komentari oleh orang yang dikenalnya.
Seperti media sosial yang sebelumnya digunakannya untuk mengungkapkan diri yang perlahan mulai ditinggalkannya seperti Facebook yang sudah disesaki oleh
orang yang tidak dikenalnya.
Universitas Sumatera Utara
R.H mendapatkan rasa lega, jika mengungkapkan diri di Path. R.H memiliki batasan-batasan ketika mengungkapkan dirinya di Path, menurutnya
Path merupakan area publik yang tidak semestinya mereka berbicara secara mendetail tentang diri Dahulunya sebelum ia belum menggunakan Path, Twitter
adalah tempat yang digunakan sebagai tempat ia mengungkapkan diri. Setelah R.H mengenal Path dan menggunakannya R.H merasa lebih nyaman jika
mengungkapkan diri lewat Path. Perasaan menyesal juga sering meliputinya, jika ia melakukan pengungkapan diri yang berlebihan. R.H mengaku alasan ia
mengungkapkan diri di media sosial, ada rasa bangga di dalam dirinya ketika ia mengungkapkan diri di media sosial. Walau terkadang imbasnya malah ia
mendapat senyum-senyuman oleh teman-temannya. R.H mengaku hal tersebut membuatnya malu tetapi, perasaan malu itu hanya sementara dirasakannya. R.H
mengaku terkadang juga diliputi rasa menyesal jika melakukan pengungkapan diri yang berlebihan di media sosial tapi tetap saja hal itu akan dilakukannya kembali.
4.1.4.6 Pengungkapan diri yang dilakukan A.S di dalam Path