44
2. Reduksi Data
Data yang diperoleh yang berbentuk uraian dan berjumlah besar akan menyulitkan dalam analisis maka perlu direduksi, dirangkum, dan dipilih yang
penting disusun secara sistematis, ditonjolkan pokok-pokok sehingga memberi gambaran yang jelas.
3. Kesimpulan
Kesimpulan yaitu memaknai data yang terkumpul kemudian dibuat dalam bentuk pernyataan singkat dan mudah dipahami dengan mengacu pada masalah
yang sedang diteliti. Data tersebut dihubungkan dan dibandingkan dengan lainnya sehingga mudah ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari setiap
permasalahan yang ada.
G. Teknik Keabsahan Data
Teknik keabsahan data yang diperoleh dilakukan dengan trianggulasi data, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain
diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu Lexy J. Moleong, 2012: 330. Cara yang dapat dilakukan dalam trianggulasi data
pada penelitian ini adalah dengan menggunakan sumber dan metode. Trianggulasi dengan menggunakan sumber berarti membandingkan dan
mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Dalam penelitian ini pengecekan ditempuh dengan jalan
membandingkan data wawancara, observasi, dan dokumentasi.
45
Trianggulasi dengan metode dilakukan dengan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Dalam hal ini peneliti
mengecek derajat kepercayaan hasil informasi dari wawancara yang dilakukan terhadap beberapa informan.
46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lembaga
1. Sejarah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Wiayatasari
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Wiyatasari merupakan salah satu lembaga pendidikan nonformal yang beralamatkan di Jalan Wates Km 14,
Tapen RT 13, Argosari, Sedayu, Bantul, Yogyakarta. LKP An-Nisa’ merupakan embrio dari terbentuknya PKBM Wiyatasari yang berdiri pada tanggal 30
September 1991. LKP An-Nisa’ dipimpin oleh ibu Mufarichatul Chasanah dan dibantu beberapa perempuan yang memiliki ketrampilan menjahit karena LKP ini
bergerak dibidang ketrampilan menjahit. Berdirinya LKP An-Nisa’ mendapat sambutan yang baik dari masyarakat, dengan bermodalkan mesin jahit 2 unit tetap
dapat memberikan pelatihan pada satu kelompok belajar yang terdiri 10 orang. Seiring berjalannya waktu dan kegigihan dari pengelola, pada tanggal 30 April
1993 LKP An-Nisa’ mendapat bantuan 6 unit mesin jahit dari GKR Hemas sehingga pelatihan menjahit dapat lebih berkembang. Dengan fasilitas yang
terbatas kegiatan di LKP An-Nisa’ semakin berkembang dengan pemerintah Desa Argosari.
PKBM yang pada saat dibentuk berada di kompleks Desa Argosari ini bernama Wiyatasari. Nama Wiyatasari diambil dari kata “Wiyata” yang berarti
pendidikan, pengetahuan, atau pengajaran, sedangkan “Sari” berasal dari kata Argosari, jadi Wiyatasari berarti bermakna tempat pendidikan di Argosari. Pada