Peserta Didik Pembelajaran Keterampilan Menjahit

59 antara peserta didik dengan nara sumber teknis. Ibu MC selaku ketua penyelenggara PKBM Wiyatasari menjelaskan bahwa: “Untuk kegiatan pembelajaran keterampilan kami serahkan sepenuhnya kepada nara sumber teknis dan peserta didik agar mereka membuat kesepakatan tentang jadwal kegiatan pembelajarannya masing-masing.” Hal ini sesuai dengan pernyataan Ibu JN, yaitu “Untuk jadwal pembelajaran ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan saya dengan peserta didik mbak. Hal ini juga seperti yang disampaikan oleh UR peserta didik kelas dua: “Jadwalnya ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan kami dengan bu guru mbak, untuk saya jadwalnya hari Rabu.” Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa dalam pembelajaran keterampilan menjahit jadwal pembelajaran keterampilan menjahit ditentukan ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan antara nara sumber teknis dengan peserta didik. Jumlah jam belajar untuk setiap kali pertemuan adalah 175 menit. Pembelajaran dilaksanakan secara klasikal yang dibedakan waktu belajarnya untuk masing-masing kelas, hal ini karena masing-masing kelas memiliki tahapan pokok kegiatan belajar yang berbeda-beda. Untuk kelas satu pembelajaran keterampilan menjahit dilaksanakan pada hari Selasa dari jam 08.50 sampai 11.45. Untuk kelas dua pembelajaran keterampilan menjahit dilaksanakan pada hari Kamis dari jam 08.50 sampai 11.45. Untuk kelas tiga pembelajaran keterampilan menjahit dilaksanakan pada hari Sabtu dari jam 08.00 sampai 10.55. Materi pelajaran yang diberikan dalam bentuk teori dan praktik, namun lebih diperbanyak pada praktik dengan prosentase 60 pembelajaran teori sebesar 25 dan untuk praktik sebesar 75. Materi pelajaran yang disampaikan berurutan dari kelas 1 satu sampai kelas 3 tiga, yang diberikan secara bertahap dan runtut. Kegiatan pembelajarannya dilaksanakan secara klasikal di ruang menjahit Paket B.

b. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran

Dalam tahap pelaksanaannya pembelajaran keterampilan menjahit melalui tahap: 1 Persiapan Pembelajaran Sebelum proses pembelajaran berlangsung seorang pendidik nara sumber teknis tentunya terlebih dahulu melaksanakan persiapan pembelajaran. Tujuannya adalah untuk memudahkan, melancarkan, dan menumbuhkan situasi pembelajaran yang nyaman, serasi dan seimbang. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa persiapan pembelajaran yang dilakukan oleh nara sumber teknis dalam kegiatan pembelajaran keterampilan menjahit pada program Paket B berupa penyiapan ruangan belajar. Tujuan penyiapan ruangan belajar adalah agar kegiatan belajar dapat berlangsung nyaman dan menyenangkan, karena ruangan belajar juga menjadi hal yang berpengaruh dalam penyerapan materi pelajaran oleh peserta didik. Jika ruangan tidak ditata dan dipersiapkan tentunya akan menjadi tidak nyaman untuk belajar. Nara sumber teknis juga menyiapkan alat-alat belajar keterampilan menjahit sesuai dengan materi pelajaran yang akan diajarkan seperti boneka peraga, penggaris, gunting, jarum, kapur jahit, dan sebagainya.