57
mengolah jeruk dari berbagai daerah terutama didaerah SumateraUtara seperti daerah Simalungun, karena beliau sering mengikuti penyuluhan pertanian yang dilakukan oleh
dinas terkait setempat. “Kalo pengurus kelompok kayak bapak itu selalu ikut
penyuluhan dari dinas, nanti perwakilan pengurus yang membagi ilmu yang didapat dari penyuluhan kami itu, ya
kami penguruslah yang diskusi lagi sama anggota kelompok kami.” Merga Ginting
d. Karya Ginting 42 Tahun
Karya Ginting adalah seorang bapak yang memiliki istri seorang seorang bidan desa dan mempunyai dua orang anak dari hasil pernikahan mereka. Beliau memiliki
pendidikan terakhir yaitu Sarjana. Beliau bersama keluarga tinggal di PU, PU merupakan salah satu dusun yang ada di Desa Raya. Beliau memiliki beberapa lahan pertanian yang
merupakan warisan yang beliau peroleh dari orang tuanya. Beliau awalnya memiliki tanaman jeruk dari tanaman warisan orang tuanya, namun sedikit demi sedikit tanaman
jeruk beliau mulai berkurang karena masa tanamnya sudah mulai habis, dan juga sedikit demi sedikit tanaman jeruk beliau juga dihampiri oleh hama lalat buah, dan saat ini beliau
mulai menanam tanaman kopi dibawah tanaman jeruk beliau beserta tanaman muda sebagai tanaman jangka pendek.
Keseharian beliau yang merupakan seorang petani sama halnya dengan petani- petani yang lain yang ada didesa Raya ini, beliau pergi ke ladangnya dan melakukan
aktivitas pertaniannya sehari-hari. Selain itu juga, beliau aktif dalam komunitas petani yaitu kelompok tani Museum. Dengan memiliki pendidikan sekelas sarjana, beliau dapat
Universitas Sumatera Utara
58
dikatakan petani yang sangat berkembang. Selain menggunakan tenaga sendiri untuk mengolah pertaniannya, beliau juga menggunakan pekerja yang disebut “ aron”.
Penggunaan aron tersebut digunakan karena beliau juga ingin membantu sesama yang kekurangan pekerjaan. Beliau digolongkan oleh aronnya sebagai orang yang baik, karena
beliau bertanggung jawab terhadap aronnya tersebut, dimana beliau mengantar aronnya tersebut jika ingin bekerja diladang beliau, jika aronnya tidak memiliki kendaraan
keladang beliau. Beliau yang tergolong ramah ini sangat mudah bergaul dengan teman sesama
petani, beliau sering bertukar pikiran dengan teman-teman sesama petani di warung kopi seberang rumah beliau, dimana keseharian kaum bapak-bapak yang ada pada Desa Raya
ini selalu “nongkrong” diwarung kopi pada waktu sore hari sepulang dari ladang. Hal ini sering dilakukan oleh kaum bapak bapak petani yang bertujuan saling bertukar pikiran
untuk mengetahui perkembangan sehari-hari baik dari masalah sosial mapun masalah pertanian mereka.
Demikianlah kegiatan diri dari bapak karya ginting tersebut, bapak yang murah senyum dan bersahaja dengan cirri khusus dari beliau. Dan diakhir wawancara beliau
juga mengatakan bahwa suatu hari beliau ingin mencalonkan diri di Pileg untuk mengembangkan pertanian tanah Karo, terutama Desa Raya.
e. Suadi Pak Unyil