53
4.3 Profil Informan
a. Dahlan Depari 52 tahun
Peneliti mengadakan wawancara dengan ketua kelompok tani museum yaitu bapak D. Sembiring, sebelumnya peneliti memperkenalkan diri dengan menjelaskan
maksud serta tujuan kedatangannya. Peneliti membawa surat izin penelitian serta lampiran proposal skripsi untuk dibaca beliau. Dengan ramah dan sangat antusias beliau
memberikan informasi dan membantu peneliti untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.
Pak Dahlan merupakan ketua kelompok dari kelompok tani Museum . beliau berumur 52 tahun dan memiliki seorang istri yang bernama N.Bangun. Hasil dari buah
pernikahan beliau mereka memiliki sepasang anak laki-laki dan sepasang anak perempuan. Dua anaknya telah lulus dari perguruan tinggi, sedangkan yang lain sedang
duduk di bangku kuliah dan Sekolah Menengah Atas. Istri dari beliau juga bekerja ke ladang untuk membantu mengerjakan kegiatan pertanian mereka. Beliau memiliki lahan
sekitar satu hektar dan beliau Tanami tanaman Jeruk, Dengan bekerja sebagai petani beliau menghidupi keluarganya. Sudah lebih dari 20 tahun beliau bekerja sebagai petani,
dimana sejak remaja beliau sudah mendapatkan ilmu bertani dengan membantu orang tua ikut keladang sehingga beliau merupakan petani yang sudah memiliki pengalaman yang
melimpah. Ia memang seseorang yang menikmati profesinya sebagai petani. Terlihat dari
kegigihannya bekerja dan ia terlihat senang melakoni pekerjaannya ini. Pendidikan terakhir bapak ini hanya sampai di SMA saja tapi ia terlihat seperti sarjana pertanian yang
telah ahli dalam masalah pertanian, ia mengerti banyak mengenai apa saja yang
Universitas Sumatera Utara
54
dibutuhkan tanaman. Ketika penulis mengikuti bapak ini ke ladang, ia memang fokus dalam bekerja. Dimana beliau sangat teliti dalam merawat tumbuhan jeruk beliau, beliau
sangat memperhatikan secara detail mulai dari batang, daun, hingga buah jeruk. Murah senyum, sederhana dan ramah adalah ciri bapak ini. Pengalamannya di
kelompok tani membantu peningkatan cara bertani bapak ini. Ia terbiasa mengikuti pelatihan yang diadakan oleh dinas pertanian, namun kelemahan dari pelatihan ini adalah
hanya ketua kelompok tani yang ikut atau hanya perwakilan kelompok saja. “…Kalo pelatihan puasnya aku ngikutinya, cuman kam tau
lah pemerintah ini kadang mau ngambil untung, gak semua anggota kelompok boleh ikut, hanya beberapa orang saja.”
D. Sembiring
b. Jekson Kemit 44 tahun