Suadi Pak Unyil DESKRIPSI LOKASI DAN INTERPRETASI DATA

58 dikatakan petani yang sangat berkembang. Selain menggunakan tenaga sendiri untuk mengolah pertaniannya, beliau juga menggunakan pekerja yang disebut “ aron”. Penggunaan aron tersebut digunakan karena beliau juga ingin membantu sesama yang kekurangan pekerjaan. Beliau digolongkan oleh aronnya sebagai orang yang baik, karena beliau bertanggung jawab terhadap aronnya tersebut, dimana beliau mengantar aronnya tersebut jika ingin bekerja diladang beliau, jika aronnya tidak memiliki kendaraan keladang beliau. Beliau yang tergolong ramah ini sangat mudah bergaul dengan teman sesama petani, beliau sering bertukar pikiran dengan teman-teman sesama petani di warung kopi seberang rumah beliau, dimana keseharian kaum bapak-bapak yang ada pada Desa Raya ini selalu “nongkrong” diwarung kopi pada waktu sore hari sepulang dari ladang. Hal ini sering dilakukan oleh kaum bapak bapak petani yang bertujuan saling bertukar pikiran untuk mengetahui perkembangan sehari-hari baik dari masalah sosial mapun masalah pertanian mereka. Demikianlah kegiatan diri dari bapak karya ginting tersebut, bapak yang murah senyum dan bersahaja dengan cirri khusus dari beliau. Dan diakhir wawancara beliau juga mengatakan bahwa suatu hari beliau ingin mencalonkan diri di Pileg untuk mengembangkan pertanian tanah Karo, terutama Desa Raya.

e. Suadi Pak Unyil

Pak Unyil sapaan akrabnya jika sehari-hari, namun nama asli dari bapak ini adalah bapak Suadi, dan merupakan salah satu anggota kelompok tani museum yang bersuku jawa. Beliau sudah berumur lebih dari setengah abad dengan pendidikan formal Universitas Sumatera Utara 59 terakhir yaitu setingkat SMP. Awal kedatangan beliau ke Desa Raya ini adalah berawal dari kota Siantar lalu merantau ke daerah Karo tepatnya Desa Raya Keseharian bapak ini sangatlah sederhana, hidup berdua dengan sang istri merupakan kebahagiaan mereka. banyak hal yang bapak ini dapatkan selama didesa ini, orang-orang yang ramah dan terbuka serta mau berbagi dengan sesama. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, istri beliau juga bekerja sebagai buruh taniaron di desa ini. Awal kedatangan beliau bersama sang istri merupakan tanpa membawa barang berharga untuk modal dalam kehidupan sehari-hari, beliau hanya bermodalkan keahlian beliau dalam melakukan kegiatan pertanian. Berawal dari keahliannya tersebut beliau bekerja di ladang penduduk setempat, yang sering disebut sebagai aron. Namun, seiring waktu berjalan beliau mendapat tawaran dan kepercayaan dari salah seorang petani untuk bekerjasama dalam mengolah lahan pertaniannya tersebut. Petani yang menawarkan kerjasama dengan Pak Unyil tersebut tidak lain adalah ketua kelompok tani Museum, yaitu Bapak Dahlan Sembiring. Pak unyil bercocok tanam dengan Bapak Dahlan dengan istilah “ kongsi”, dalam sistem mereka Pak Dahlan sebagai pemodal sedangkan Pak Unyil sebagai tenaga kerja, sistem keuntungan dibagi dua setelah dikurangi modal awal dari tanaman mereka. Pak unyil mengatakan bahwa ia nyaman dan senang dengan bekerjasama dengan secara “kongsi” karena ia tidak perlu mencari lahan untuk bercocok tanam, pengetahuannya semakin berkembang setelah banyak bekerjasama dengan berbagai orang dan memahami strategi dalam bertani. “ ya memang kalo belum bisa nyewa tanah untuk sendiri memang kongsi ini yang enak, bisa ada terus kerja kita tiap Universitas Sumatera Utara 60 hari keladang, kalo bapak kan cuma ngurus tanaman aja, kalo yang beli kayak pupuknya itukan kawan kongsi, ya cuma kerja ajalah kerjaan bapak” Pak Suadi Bagaimanapun pengalaman memang guru yang berharga ditambah lagi dengan masuknya bapak ini kedalam kelompok tani museum yang membuat beliau semakin meningkat dalam bidang pekerjaan maupun pergaulan. Pergi pagi pulang petang begitulah kegiatan keseharian bapak ini, jika sudah menjelang petang dan menjelang malam, setelah makan malam dirumah bersama istri beliau menyempatkan diri untuk bercengkrama bersama warga-warga lain di warung kopi, berkumpul dengan warga yang seprofesi sebagai petani. Demikianlah kegiatan sehari-hari beliau, dan juga tidak lupa untuk bersyukur disetiap menjalani hari-harinya.

f. Ripka Prianti Ginting S.P Petugas Penyuluh Pertanian

Dokumen yang terkait

Kelembagaan Kelompok Tani Hutan di Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo Sumatera Utara

3 45 50

Perubahan Desa Menjadi Kota (Studi Deskriptif di Desa Tembung, Kecamatan Percut SeiTuan, Kabupaten Deli Serdang)

22 218 93

Dinamika Organisasi Kelompok Tani Di Kabupaten Langkat (Kelompok Tani Kelas Pemula Dan Utama, Desa Kwala Begumit Dan Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat)

14 118 86

Pemberdayaan Kelompok Tani (Studi Kasus Kelompok Tani di Desa Margamulya Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat)

0 11 106

Analisis Hubungan Kinerja Kelompok Tani Dengan Pendapatan Usahatani Petani (Kasus : Desa Sempajaya Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo)

6 19 112

Manfaat Program Pemberdayaan Kelembagaan Kelompok Tani Dalam Penguatan Aksebilitas Petani (studi Kasus di Kelompok Tani Bina Harapan, Desa Karamatwangi, Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut).

0 0 2

Analisis Hubungan Kinerja Kelompok Tani Dengan Pendapatan Usahatani Petani (Kasus : Desa Sempajaya Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo)

0 0 13

Analisis Hubungan Kinerja Kelompok Tani Dengan Pendapatan Usahatani Petani (Kasus : Desa Sempajaya Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo)

0 0 1

Analisis Hubungan Kinerja Kelompok Tani Dengan Pendapatan Usahatani Petani (Kasus : Desa Sempajaya Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo)

0 0 7

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang - Fungsi Pemberdayaan Kelompok Tani Dalam Konsolidasi Kehidupan Petani” (Studi Deskriptif Pada Kelompok Tani Museum di Desa Raya Kecamatan Berastagi Kab. Karo).

0 0 8