34
BAB IV DESKRIPSI LOKASI DAN INTERPRETASI DATA
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1 Sejarah dan Kondisi Geografis Desa Raya Sebelum tahun 1984 Desa Raya tergabung dalam Kecamatan Kabanjahe
Kabupaten Karo. Tahun 1985 sampai 1990 Desa Raya masuk dalam Kecamatan Perwakilan Berastagi. Pada tahun 1991 Kecamatan Perwakilan Berastagi menjadi
Defenitif yang secara otomatis desa-desa yang terdapat didalamnya menjadi wilayah Kecamatan Berastagi termasuk Desa Raya. Adapun Kepala Desa yang pernah menjabat
menjadi Kepala Desa Raya sebagai berikut: 1.
Cekem Ketaren 2.
Luari Ketaren 3.
Berngab Sinuhaji 4.
Palaren Ketaren 5.
Nendeng Purba 6.
Salam Maulana Ginting 7.
Budiman Ketaren 1996-2002 8.
Hendra Ketaren 2002-2009 9.
Budiman Ketaren 2009-2014
Universitas Sumatera Utara
35
Desa Raya merupakan salah satu dari 10 DesaKelurahan di Wilayah Kecamatan Berastagi yang terletak 2,5 Km kearah Selatan dari Ibukota Kecamatan dan 5 Km kearah
Utara Ibukota Kabupaten Karo Kabanjahe. Desa Raya berada disepanjang Jalan Djamin Ginting yang merupakan Jalan Negara sepanjang 3,5 Km. Luas dari wilayah Desa Raya
± 500 Ha yang terdiri dari 7 Dusun. Adapun batas-batas wilayah Desa Raya adalah sebagai berikut:
‐ Sebelah Utara : Desa Rumah Berastagi
‐ Sebelah Selatan : Desa Sumbul Sumber Mufakat ‐ Sebelah Barat
: Desa Guru Singa, Desa Kaban ‐ Sebelah Timur : Desa Ajijulu dan Desa Ajijahe
Sumber : Profil Desa Tahun 2010-2014
4.1.2 Kondisi Topografi Desa Ketinggian atau topografi merupakan salah satu faktor yang penting dalam
penyebaran kegiatan pertanian, sehingga ketinggian merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam pembangunan pertanian. Ketinggian tempat dari permukaan laut
berpengaruh terhadap suhu udara, yaitu setiap naik 100 m suhu akan turun rata-rata 0,6 derajat sehingga semakin tinggi suatu tempat mengakibatkan daerah tersebut memiliki
suhu rendah. Desa Raya terletak di dataran tinggi bukit barisan dengan ketinggian 1320 dpl.
iklim Desa Raya, sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan yang menyolok, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung
Universitas Sumatera Utara
36
terhadap produktifitas tanaman Hortikultura. Rata-rata suhu harian Desa Raya adalah 16ºC dengan rata-rata curah hujan tahunan 144mm.
Tabel 4.1 Peruntukan Lahan Tanah
No. Peruntukan Lahan
Luas Presentase
1. Persawahan
20 ha 4.00
2. Tegalan Perladangan
342 ha 68.40
3. Perumahan Pemukiman
126 ha 25.20
4. Lainnya
12 ha 2.40
Jumlah 500 ha 100
Sumber : Profil Desa Raya Tahun 2010-2014 Dari data tabel 4.1 peruntukan lahan persawahan seluas 20ha, tegalanperladangan
seluas 342ha, perumahanpemukiman seluas 126ha, dan untuk lainnya seluas 12 ha. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa peruntukan lahan untuk perladangan yang menjadi
prioritas masyarakat desa Raya. Oleh karenanya lahan pertanian yang menjadi dominasi di daerah Desa Raya adalah tanaman Holtikultura bukanlah pertanian sawah.
4.1.3 Kondisi Demografi Desa Raya terdiri dari 1268 Kepala Keluarga dengan jumlah penduduk 5838 jiwa
tersebar. Keadaan penduduk sangat beraneka ragam. Ini dapat dilihat dari jumlah penduduk, tingkat pendidikan, mata pencaharian penduduk.
Tabel 4.2 Kepadatan Penduduk Desa Raya Menurut Jenis Kelamin
No Keterangan
Jumlah 1.
Laki-laki 2.575 jiwa
2. Perempuan
3.263 jiwa 3.
Jumlah seluruhnya 5.838 jiwa
Sumber: Profil Desa Raya Tahun 2010-2014
Universitas Sumatera Utara
37
Dari tabel 4.2 dapat dilihat jumlah penduduk perempuan berjumlah 3263 jiwa dan jumlah penduduk laki-laki berjumlah 2575 jiwa. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa
jumlah perempuan di Desa Raya lebih mendominasi dibanding jumlah laki-laki.
Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia
No Kelompok Umur Tahun
Laki-laki Perempuan
Jumlah 1. 0-1
85 115
200 2. 1-5
200 210
410 3. 5-7
60 70
130 4. 7-12
248 292
540 5. 12-15
100 130
230 6. 16-20
105 133
238 7. 21-25
280 385
665 8. 26-30
400 498
898 9. 31-40
402 555
957 10. 41-50
360 400
760 11. 51-55
210 300
510 12. 56-60
85 105
190 13. 60-
keatas 40
70 110
14. Jumlah 2575
3263 5838
Sumber : Profil Desa Raya Tahun 2010-2014 Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk terbanyak menurut usia pada
Desa Raya berada pada kelompok umur 21-25 berjumlah 665 jiwa, umur 26-30 berjumlah 898 jiwa, umur 31-40 berjumlah 957 jiwa, umur 41-50 berjumlah 760 jiwa.
Dari data tabel diatas dapat dilihat bahwa usia penduduk yang berada di Desa Raya merupakan penduduk yang berusia Produktif dalam bekerja.
Universitas Sumatera Utara
38
Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Menurut Agama
No Agama
Jumlah 1.
Islam 1264
2. Khatolik
368 3.
Kristen Protestan
4200 4.
HinduBudha 6
5. Jumlah 5838
Sumber : Profil Desa Raya Tahun 2010-2014 Dari tabel 4.4 jumlah penduduk yang menganut agama Islam berjumlah 1264
orang, yang menganut agama Khatolik berjumlah 368 orang, yang menganut agama Kristen protestan berjumlah 4200 orang dan yang menganut agama HinduBudha
berjumlah 6 orang. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa penduduk Desa Raya Mayoritas beragama Kristen Prostestan dan Minoritas beragama HinduBudha. Walaupun
mayoritas agama yang ada pada desa Raya itu agama Kristen protestan, tidak terdapat konflik agama hingga saat ini pada desa tersebut, para penganut agama yang berbeda
dapat hidup berdampingan secara rukun dan damai.
Tabel 4.5 Tabel Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian.
No. Mata Pencaharian
Jumlah
1. Pegawai Negeri Sipil PNS
261 orang 2.
Industri 68 orang
3. Petani
2530 orang 4.
Buruh Tani 780 orang
5. Lainnya
200 orang Jumlah 3839
orang Sumber : Profil Desa Raya Tahun 2010-2014
Universitas Sumatera Utara
39
Dari tabel 4.5 jumlah penduduk bermata pencaharian sebagai pegawai negeri sipilPNS berjumlah 261 orang, bekerja industri berjumlah 68 orang, sebagai petani
berjumlah 2530 orang, sebagai buruh tani berjumlah 780 orang dan lain-lainnya 200 orang. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa mayoritas penduduk Desa Raya
merupakan sebagai Petani. Hal tersebut disebabkan oleh iklim yang sejuk dan tanah yang subur pada daerah tersebut.
4.1.4 Keadaan Sosial Budaya dan Ekonomi Penduduk Masyarakat yang tinggal di Desa Raya ini adalah mayoritas suku Karo. Adat-
istiadat Karo dilaksanakan saat upacara seperti upacara perkawinan , upacara kematian, masuk rumah baru dll. Adat-istiadat ini juga dapat dilihat dengan adanya tradisi
masyarakat dengan nama istilah Kerja Tahun. Ada empat istilah yang digunakan untuk menyebut Kerja Tahun, yaitu: Mahpah, Nimpa Bunga Benih, Merdang Merdem, dan
Ngerires. Pertama, Mahpah. Mahpah berasal dari kata pah-pah, artinya penyet. Pah-pah itu
sendiri dibuat dari padi yang telah direbus dan kemudian dikeringkan. Selanjutnya padi yang telah dikeringkan itu digongseng dan ditumbuk sampai penyet. Bentuk pah-pah
setelah dibersihkan dengan tampah mirip nasi yang penyet dan keras. Cara menghidangkannya ialah dengan merendamnya dengan air panas sebentar kemudian
dicampur dengan kelapa muda parut dan tengguli gula aren. Kedua, nimpa bunga benih. Bunga benih adalah sisa benih. Sisa bunga benih ini
dibuat atau dikelola menjadi cimpa. Cimpa adalah makanan khas dalam rangkaian Kerja Tahun. Selain cimpa, untuk lauknya diadakan pula pemotongan kerbau atau lembu.
Universitas Sumatera Utara
40
Ketiga, Merdang merdem. Pesta tahunan merdang merdem hampir sama dengan paraktik pesta tahunan nimpa bunga benih.
Kerja Tahun dilaksanankan setiap bulan Oktober, dimana makna dari Kerja Tahun tersebut adalah petani merayakan pesta panen raya. Kerja Tahun diadakan dalam
rangka mengucap syukur atas hasil panen dan warga kampung dalam keadaan sehat, juga untuk mendoakan panen pada tahun berikutnya, supaya hasilnya lebih memuaskan.
Selain itu Kerja Tahun termasuk juga sarana untuk mempererat tali kekeluargaan, karena pada saat itu keluarga dan sanak famili di luar suatu kampung diundang. Secara tidak
langsung Kerja Tahun berperan juga untuk mempertemukan golongan muda-mudi. Disana mereka dapat berkenalan satu sama lainnya, dan bahkan ada yang sampai
tahap pernikahan. Pada umumnya Kerja Tahun diadakan di setiap kampung, tetapi waktunya tidak diadakan secara bersamaan.
Kerja Tahun mempunyai makna religi, seni dan sosial bagi masyarakat suku karo. Pertama makna religi, Orang Karo sudah mengenal atau percaya bahwa adanya Dibata
Tuhan sebagai Maha Pencipta segala sesuatu yang ada di alam raya dan dunia jauh sebelum agama-agama monoteis masuk ke Tanah Karo. Menurut kepercayaan tersebut
Dibata yang menguasai segalanya itu terdiri dari Dibata Idatas atau Guru Butara Atas yang menguasai alam rayalangit, Dibata Itengah atau Tuan Paduka Niaji yang menguasai
bumi atau dunia dan Dibata Iteruh atau Tuan Banua Koling yang menguasai di bawah atau di dalam bumi. Dibata ini disembah agar manusia mendapatkan keselamatan, jauh
dari marabahaya dan mendapatkan kelimpahan rezeki. Karena itu masyarakat yang mempunyai kepercayaan demikian melakukan berbagai variasi untuk melakukan
penyembahan. Seperti yang telah dipaparkan di atas bahwa Kerja Tahun pertama-tama
Universitas Sumatera Utara
41
merupakan upacara adat Karo untuk bersyukur kepada Dibata atas hasil panen dan sekaligus mendoakan supaya haril panen berikutnya semakin lebih baik. Maka jelaslah
bahwa aspek religi ini teraktualisasi dalam kerja tahun atau pesta tahunan. Kedua makna seni, pada saat kerja tahun, selalu diadakan hiburan dengan
menampilkan seni tari dan seni suara. Istilah untuk acara ini adalah guro-guro aron. Pada saat kerja tahun diundang penyanyi tradisional yang dikenal dengan itilah perkolong-
kolong. Perkolong-kolong ini akan menari dan menyanyi untuk menghibur masyarakat dan memeriahkan pesta. Acara tampil perkong-kolong ini akan diselingi dengan tarian
dan nyanyian muda-mudi setempat. Dalam kerja tahunlah aspek seni Suku Karo teraktualisasi dan mendapatkan tempat.
Ketiga, makna sosial pada saat kerja tahun, sanak famili dari tempat-tempat jauh diundang oleh pihak keluarga yang kampungnya merayakan kerja tahun. Pada saat itulah
mereka merekatkan kembali hubungan kekeluargaan bila sebelumnya ada konflik. Bukan hanya sebatas itu saja, Kerja tahun justru semakin memperkuat identitas mereka sebagai
satu keluarga marga. Masyarakat yang tinggal di Desa Raya selain suku karo ada juga terdiri dari suku
Jawa, Mandailing,Nias,Melayu dll. Keadaan masyarakat yang majemuk pada Desa Raya melambangkan bahwa desa tersebut dapat hidup rukun dengan beragam suku bangsa.
4.1.5 Kondisi Pemerintahan Desa Dalam melaksanakan roda pemerintahan desa, kepala desa tetap menjalin kerja
sama yang baik antar unsur pemerintahan atau lembaga-lembaga kemasyarakatan seperti BPD, LPMD, perangkat desa kepala dusun, RT, RW, tokoh pemuda, tokoh masyarakat,
Universitas Sumatera Utara
42
tokoh agama baik bidang pemerintahan maupun kemasyarakatan. Adapun strukur organisasi pemerintahan Desa Raya, diuraikan sebagai berikut :
Struktur Organisasi Tata Kelola Pemerintahan Desa Raya
KADUS 5
KADUS 4
KADUS 3
KADUS 2
KADUS 1
Kaur.Pemerintahan
KADUS 6
Kaur.Umum Kaur.Pembangunan
KADUS 7
Pemegang Kas PK KADES
BPD
SEKDES
Universitas Sumatera Utara
43
Daftar nama pemegang jabatan-jabatan diatas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.6 Struktur Tata Kelola Pemerintahan Desa Raya
No. Jabatan
Nama 1.
Badan Permusyawaratan Desa Kiatson Ketaren
2. Kepala Desa
Budiman Ketaren 3.
Sekretaris Desa Muliyanto Ketaren
4. Pemegang Kas
Jhon Raymond Ketaren 5.
Ka. Urusan Pemerintahan Hudson Ginting
6. Ka. Urusan Pembangunan
Yusnaidi Ketaren 7.
Ka. Urusan Umum Junaidi Sembiring
8. Kadus I
Mahlon Sembiring 9.
Kadus II Karya Ketaren
10. Kadus III
Hendri Ketaren 11.
Kadus IV Parlindungan Surbakti
12. Kadus V
Idaman Sinuhaji 13.
Kadus VI Siswanto Ketaren
14. Kadus VII
Amos Ketaren Sumber : Profil Desa Raya Tahun 2010-2014
4.1.6 Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai tujuan
suatu kegiatan pembangunan. Adapun sarana dan prasana yang terdapat di Desa Raya dapat dilihat pada tabel berikut.
1. Prasarana Transportasi dan Infrastruktur
Adapun keadaan prasarana infrastruktur yang terdapat di Desa Raya dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
44
Tabel 4.7 Prasarana Perhubungan Jalan
No. Jenis Prasarana Jalan
Panjang km Keterangan Keadaan
1. Jalan Negara
3,5 Hotmix, belum ada parit
2. Jalan Provinsi
- -
3. Jalan Kabupaten
0.7 Aspal
4. Jalan Kecamatan
- -
5. Jalan Desa
1,0 Aspal, Berlobang-lobang
6. Jalan Usaha Tani
4,8 Perkerasan LPB Telford
7. Jalan Usaha Tani
9,5 Jalan Tanah
8. Jalan Usaha Tani
3,5 Jalan Setapak
Jumlah 23,0
Sumber: profil Desa Raya Tahun 2010-2014 2.
Sarana Pendidikan Sarana pendidikan yang terdapat pada Desa Raya dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 4.8 Sarana Pendidikan
No Sarana Pendidikan
Pemilik Pengelola Jumlah
1. Pendidikan PAUD
Pemerintah 1
2. Pendidikan PAUD
Swasta 2
3. Pendidikan TK
Pemerintah 1
4. Pendidikan TK
Swasta 2
5. Pendidikan Dasar SD
Pemerintah 2
6. Pendidikan Menengah
PertamaSMP Pemerintah 1
Universitas Sumatera Utara
45
7. Pendidikan Menengah Atas SMA
SMA SMK Pemerintah 1
8. Pendidikan Menengah Atas
SMASMK Swasta 1
9. Perguruan Tinggi AKBIDAKPER
Swasta 1
10. Jumlah 12
Sumber : Profil Desa Raya Tahun 2010-2014 Dari data tabel 4.8 diatas bahwa sarana pendidikan yang ada di Desa Raya ini
mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMASMK, hingga Perguruan Tinggi AkbidAkper telah tersedia. Namun tak lantas membuat pelajar yang ada di desa ini hanya melanjutkan
pendidikan mereka didesa tersebut. Banyak juga pelajar-pelajar di desa Raya yang melanjutkan pendidikannya diluar desa ini, terutama di kota Medan.
3. Sarana Ibadah
Untuk memenuhi kebutuhan rohani masyarakat di Desa Raya terdapat sarana peribadatan yang terdiri dari 9 unit tempat peribadatan. Secara terperinci dapat
kita lihat pada tabel tersebut:
Tabel 4.9 Sarana Peribadatan Desa Raya
No. Jenis Sarana Ibadah
Jumlah 1 Mesjid
3 2 Gereja
Katolik 1
3 Gereja Protestan
5 Jumlah
9 Sumber : Profil Desa Raya Tahun 2010-2014
Universitas Sumatera Utara
46
Dari data tabel 4.9 dapat dilihat jumlah peribadatan mesjid berjumlah 3 unit, gereja katolik berjumlah 1 unit dan gereja protestan berjumlah 5 unit. Dengan adanya
sarana peribadatan tersebut membuat masyarakat dapat melakukan ibadah dengan baik dan tentram dan hidup secara rukun sebagai umat yang berbeda.
4. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang terdapat di Desa Raya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.0 Sarana Kesehatan
No. Sarana dan Prasarana
Pemilik Pengelola Jumlah
1 Rumah Sakit
Umum Swasta
3 2 Polindes
BKIA SwastaPemerintah
5 Jumlah
8
Sumber : Profil Desa Raya Tahun 2010-2014 Sarana dan prasarana kesehatan merupakan salah satu sarana yang sangat
dibutuhkan oleh manusia dimanapun dia berada. Berdasarkan tabel diatas bahwa kebutuhan kesehatan di Desa Raya sangat baik, dimana terdapat 3 rumah sakit umum
yang dikelola oleh swasta dan 5 Polindes BKIA yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta.
4.2 Sejarah Kelompok Tani Museum dan Struktur Keanggotaan