54
dibutuhkan tanaman. Ketika penulis mengikuti bapak ini ke ladang, ia memang fokus dalam bekerja. Dimana beliau sangat teliti dalam merawat tumbuhan jeruk beliau, beliau
sangat memperhatikan secara detail mulai dari batang, daun, hingga buah jeruk. Murah senyum, sederhana dan ramah adalah ciri bapak ini. Pengalamannya di
kelompok tani membantu peningkatan cara bertani bapak ini. Ia terbiasa mengikuti pelatihan yang diadakan oleh dinas pertanian, namun kelemahan dari pelatihan ini adalah
hanya ketua kelompok tani yang ikut atau hanya perwakilan kelompok saja. “…Kalo pelatihan puasnya aku ngikutinya, cuman kam tau
lah pemerintah ini kadang mau ngambil untung, gak semua anggota kelompok boleh ikut, hanya beberapa orang saja.”
D. Sembiring
b. Jekson Kemit 44 tahun
Beliau merupakan seorang bapak yang yang bertubuh tinggi, tegap dan mempunyai hobi memancing. Umur beliau saat ini sekitar 44 tahun, dengan pekerjaan
beiau adalah seorang petani. Pendidikan terakhir beliau adalah SLTA. Beliau sudah menikah dengan memiliki tiga orang anak dari hasil pernikahan pak jakson kemit dengan
istri tercinta yang bernama I. br Ginting. Istri beliau merupakan seorang petugas kesehatan yang bekerja di rumah sakit pemda di Kabanjahe. Ketiga anak mereka dapat
digolongkan kedalam kelompok anak-anak , dimana anak pertama dari beliau masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, dan anak kedua serta anak ketiga masih
duduk di sekolah dasar. Selama bapak jekson kemit hidup ia mengabdikan hidupnya pada pertanian, karena dengan bakat dan kemampuannya maka ia percaya diri untuk jadi
petani. Hal tersebut diyakini pada saat wawancara
Universitas Sumatera Utara
55
“ dari kecil saja kami sudah diajak keladang, jadi rasa cinta untuk menanam itu pasti ada, jadi sampe sekarang
bapak masih senang bertanilah”. Jekson Kemit
Keseharian bapak ini tidak ada bedanya dengan petani-petani yang lain, beliau yang memiliki luas lahan sekitar 1 Ha di kawasan Desa Raya yang dominannya ditanami
oleh tanaman jeruk. Tanaman jeruk beliau dapat dikatakan sudah berumur atau sudah tua, oleh karena itu pengalaman dan pengetahuan beliau dalam mengelola pokok jeruk dapat
dikatakan sangat baik. Selain tanaman jeruk yang ada pada ladang bapak ini, beliau juga menanam
bunga disekitar halaman rumah beliau, dimana bunga krisan dapat diambil bunganya setiap 2 kali seminggu, dan hasilnya dapat dijual kepasar untuk tambahan uang dapur
atau uang belanja keluarga mereka. Selain memiliki lahan yang ada di Desa Raya, beliau juga memiliki lahan
pertanian diwilayah desa Seberaya, yang dapat dikatakan lumayan jauh jarak antara Desa Raya dengan Desa Seberaya, namun jarak tidak menjadi halangan bagi beliau untuk
melakukan aktivitas pertanian, setelah beliau melakukan pekerjaan diladang yang berada di Desa Raya, selanjutnya beliau berangkat ke Desa Seberaya untuk melanjutkan
melihat keadaan ladangnya. Begitulah keseheraian beliau dalam bertani. Beliau juga tidak sembarangan dalam mengolah pertaniannya, dari hasil wawancara beliau mengatakan :
“… kita harus senang sama kerja kita, makanya jauhpun ladang bapak, ya dikerjakan, kalo kelompok tani itu
lumayan membantu kami petani, karna ada kegiatan penyuluhan pertanian dibuat, jadi kawan-kawan petani
juga bertambah ilmunya”. Jekson Kemit
Universitas Sumatera Utara
56
c. Merga Ginting 50 Tahun