Interpretasi Data Jadwal Kegiatan Keterbatasan Penelitian

31

3.4.2 Data Sekunder

1. Studi Kepustakaan Data dan informasi yang diperoleh dari studi kepustakaan, hasil penelitian yang sebelumnya, jurnal-jurnal ilmiah, artikel dokumen, dan tulisan- tulisan ain yang menunjang dan berhubungan dengan penelitian ini. Dan ini disebut dengan data sekunder dimana data tersebut diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder yang kita butuhkan Bungin, 2008:122

3.5 Interpretasi Data

Informasi yang didapat dalam catatan lapangan, baik itu dari data primer hasil wawancara maupun dari data yang terkumpul, maka dilakukan analisa data, seluruh data tersebut akan dikelompokkan dan dikategorikan sesuai dengan permasalan yang ada. Lalu data dipisahkan secara kategori dan dicari hubungan yang muncul dari data yang pada akhirnya menghasilkan analisis data yang baik dapat mengungkapkan permasalahan penelitian yang dilakukan. Proses analisis melalui interpretasi data secara kualitatif. Dalam menganalisis harus selalu terkait dengan dengan konsep yang ada di lapangan. Sehingga dari hasil analisis akan tampak kesesuaian dari data yang diperolehnya dengan konsep yang dipelajarinya atau akan berbeda dengan konsep yang telah ada karena masalah sosial akan selalu berbeda antara masyarakat satu dengan masyarakat lainnya. Universitas Sumatera Utara 32

3.6 Jadwal Kegiatan

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan No Kegiatan Bulan Ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Pra Observasi X 2 ACC Judul X 3 Penyusuna Proposal Penelitian X X 4 Seminar Proposal Penelitian X 5 Revisi Proposal Penelitian X 6 Penelitian Ke Lapangan X X X 7 Pengumpulan dan Analisis Data X X X X 8 Bimbingan Skripsi X X X X 9 Penulisan Laporan X X X 10 Sidang Meja Hijau X

3.7 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini mencakup kemampuan dan pengalaman yang dimiliki oleh peneliti untuk melakukan penelitian ilmiah. Terutama didalam melakukan wawancara mendalam kepada informan. Selain itu kendala lain adalah keterbatasan waktu saat melakukan wawancara dengan informan, hal ini disebabkan kegiatan informan yang sangat padat. Dengan kegiatan informan yang sangat sibuk dalam melakukan aktivitasnya ke ladang, maka peneliti harus mampu melihat waktu yang tepat untuk melakukan Universitas Sumatera Utara 33 wawancara dan juga seiring dengan adanya bencana alam pada daerah penelitian sehingga mengendurkan jadwal peneliti. Terlepas dari permasalahan teknis penelitian dan kendala dilapangan peneliti menyadari keterbatasan peneliti mengenai metode menyebabkan lambatnya proses penelitian yang dilakukan, dan masih terdapat keterbatasan dalam hal kemampuan pengalaman melakukan penelitian ilmiah serta referensi buku atau jurnal yang sedikit dikuasai peneliti. Walaupun demikian peneliti berusaha untuk melaksanakan kegiatan peneliti ini semaksimal mungkin agar data dan tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud. Universitas Sumatera Utara 34

BAB IV DESKRIPSI LOKASI DAN INTERPRETASI DATA

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah dan Kondisi Geografis Desa Raya Sebelum tahun 1984 Desa Raya tergabung dalam Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo. Tahun 1985 sampai 1990 Desa Raya masuk dalam Kecamatan Perwakilan Berastagi. Pada tahun 1991 Kecamatan Perwakilan Berastagi menjadi Defenitif yang secara otomatis desa-desa yang terdapat didalamnya menjadi wilayah Kecamatan Berastagi termasuk Desa Raya. Adapun Kepala Desa yang pernah menjabat menjadi Kepala Desa Raya sebagai berikut: 1. Cekem Ketaren 2. Luari Ketaren 3. Berngab Sinuhaji 4. Palaren Ketaren 5. Nendeng Purba 6. Salam Maulana Ginting 7. Budiman Ketaren 1996-2002 8. Hendra Ketaren 2002-2009 9. Budiman Ketaren 2009-2014 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Kelembagaan Kelompok Tani Hutan di Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo Sumatera Utara

3 45 50

Perubahan Desa Menjadi Kota (Studi Deskriptif di Desa Tembung, Kecamatan Percut SeiTuan, Kabupaten Deli Serdang)

22 218 93

Dinamika Organisasi Kelompok Tani Di Kabupaten Langkat (Kelompok Tani Kelas Pemula Dan Utama, Desa Kwala Begumit Dan Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat)

14 118 86

Pemberdayaan Kelompok Tani (Studi Kasus Kelompok Tani di Desa Margamulya Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat)

0 11 106

Analisis Hubungan Kinerja Kelompok Tani Dengan Pendapatan Usahatani Petani (Kasus : Desa Sempajaya Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo)

6 19 112

Manfaat Program Pemberdayaan Kelembagaan Kelompok Tani Dalam Penguatan Aksebilitas Petani (studi Kasus di Kelompok Tani Bina Harapan, Desa Karamatwangi, Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut).

0 0 2

Analisis Hubungan Kinerja Kelompok Tani Dengan Pendapatan Usahatani Petani (Kasus : Desa Sempajaya Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo)

0 0 13

Analisis Hubungan Kinerja Kelompok Tani Dengan Pendapatan Usahatani Petani (Kasus : Desa Sempajaya Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo)

0 0 1

Analisis Hubungan Kinerja Kelompok Tani Dengan Pendapatan Usahatani Petani (Kasus : Desa Sempajaya Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo)

0 0 7

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang - Fungsi Pemberdayaan Kelompok Tani Dalam Konsolidasi Kehidupan Petani” (Studi Deskriptif Pada Kelompok Tani Museum di Desa Raya Kecamatan Berastagi Kab. Karo).

0 0 8