Tujuan Pembelajaran Child Centered

25 siswa menjadi relasi yang saling belajar dan saling membangun. Siswa sebagai subjek pendidikan menjadi titik acuan seluruh perencanaan dalam proses pembelajaran. Setiap anak memiliki cara belajar yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik masing-masing anak. Cara belajar yang dilakukan oleh anak beranekaragam tetapi secara keseluruhan cara belajar anak harus mencakup semua aspek panca indera, seperti yang diungkapkan oleh Nazarudin 2007: 21 yang mengemukakan bahwa: “Cara belajar peserta didik dapat dikategorikan kedalam empat hal yaitu cara belajar somatic, auditif, visual dan intelektual. Cara belajar somatic adalah pola pembelajaran yang lebih menekankan pada aspek gerak tubuh atau belajar dengan melakukan. Cara belajar auditif adalah cara belajar yang lebih menekankan pada aspek pendengaran. Selanjutnya, cara belajar visual adalah cara belajar yang lebih menekankan pada aspek penglihatan Dan yang terakhir, cara belajar intelektual adalah cara belajar yang lebih menekankan pada aspek penalaran atau logika”. Dari beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa, pembelajaran child centered merupakan salah satu pembelajaran yang ada dalam Pendidikan Anak Usia Dini PAUD yang lebih mengutamakan kebutuhan peserta didik. Selain itu dalam pembelajaran child centered juga pendidik memberikan kesempatan kepada anak untuk bebas mengeluarkan pendapat, ide, mengikutsertakan anak dalam berbagai kegiatan pembelajaran sehingga anak akan tumbuh dan berkembang menjadi anak yang aktif, mandiri dan bisa memecahkan permalahan yang sedang dihadapi. Materi pada pembelajaran child centered bersifat lebih sederhana dan menarik minat anak untuk melakukan suatu hal. Anak diberikan kebebasan untuk melakukan sesuatu yang ingin diketahuinya, sehingga daya imajinasi dan kreatifitas anak dapat berkembang dengan baik. Selain itu juga 26 di dalam kelas harus menciptakan lingkungan kelas yang kondusif yang bisa menarik minat anak dan membuat betah serta nyaman untuk anak.

4. Taman Kanak-kanak a. Pengertian Taman Kanak-kanak

Taman Kanak-kanak TK merupakan lembaga pendidikan prasekolah yang diselenggarakan untuk anak usia dini sebelum melanjutkan ke jenjang Sekolah Dasar SD, seperti apa yang telah diungkapkan oleh Samsudin 2007: 7 yang berpendapat bahwa: “Taman Kanak-kanak TK adalah lembaga pendidikan prasekolah sebelum memasuki lembaga pendidikan Sekolah Dasar SD yang melibatkan anak didiknya berkisar pada usia empat sampai enam tahun. Pembagian kelas pada pendidikan Taman Kanak-kanak TK menjadi dua bagian yaitu : Taman Kanak-kanak A untuk rentang usia 4-5 tahun dan Taman Kanak-kanak TK untuk anak rentang usia 5-6 tahun”. Taman Kanak-kanak merupakan satuan Pendidikan Anak Usia Dini yang memberikan pelayanan pada anak usia dini dengan menggunakan pendekatan yang sesuai dengan usia anak usia dini, seperti apa yang telah diungkapkan oleh Mansur 2005: 4 yang berpendapat bahwa “Taman Kanak-kanak adalah salah satu bentuk satuan Pendidikan Anak Usia Dini PAUD pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia empat sampai enam tahun”. Dari berbagai pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Taman Kanak-kanak TK merupakan salah satu bentuk satuan Pendidikan Anak Usia Dini PAUD yang diselenggarakan untuk anak usia 4-6 tahun. Dalam proses pembelajaran di Taman Kanak-kanak TK juga harus memperhatikan metode, bahan ajar, kurikulum pembelajaran yang tepat yang akan di terapkan dalam 27 proses pembelajaran di kelas. Karena pada usia ini anak sudah mulai bertingkah laku aktif, dan selalu ingin tahu terhadap suatu hal.

b. Lingkungan Belajar Anak Taman Kanak-kanak TK

Untuk mendukung proses pembelajaran anak Taman Kanak-kanak TK harus memperhatikan beberapa lingkungan belajar yang ada di sekitar lingkungan sekolah anak Taman Kanak-kanak TK, seperti apa yang diungkapkan oleh Slamet Suyanto 2005: 171-184 yang menyatakan bahwa ada beberapa lingkungan belajar anak Taman Kanak-kanak TK yang perlu diperhatikan, meliputi: 1 Pengaturan Ruang Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Ruang kelas Taman Kanak-kanak perlu didesain semenarik mungkin agar anak menjadi senang, nyaman dan betah belajar didalam kelas ketika mengikuti proses pembelajaran, seperti apa yang telah diungkapkan oleh Slamet Suyanto 2005: 172 yang berpendapat bahwa: “Taman Kanak-kanak TK atau satuan Pendidikan Anak Usia Dini PAUD perlu didesain menarik dan fungsional untuk bermain dan belajar, secara umum komponen Taman Kanak-kanak TK atau satuan Pendidikan Anak Usia Dini PAUD meliputi berikut: 1 Halaman muka, dengan tempat parkir dan tempat tunggu orang tua, 2 Ruang guru, ruang kantor staf dan ruang kepala sekolah, 3Ruang kelas, sentra, ruang perpustakaan dan ruang teknologi, 4 Tempat bermain didalam ruang indoor, 5Tempat bermain di luar ruang outdoor, 6 Gudang, tempat penyimpanan peralatan bermain dan belajar, 7 Dapur dan ruang makan, 8Ruang UKS atau ruang istirahat”. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ruang Pendidikan Anak Usia Dini PAUD perlu didesain dan dirancang semenarik mungkin agar anak merasa nyaman dan senang ketika mengikuti proses pembelajaran yang sedang berlangsung didalam maupun di luar kelas. Selain itu juga Pendidikan 28 Anak Usia Dini PAUD harus memperhatikan keamanan lingkungan sekitar dengan mempertegas bahwa tidak semua orang bisa masuk kedalam Pendidikan Anak Usia Dini PAUD agar anak terhindar dari musibah dan bahaya. 2 Pengaturan Ruang Kelas Taman Kanak-kanak TK Suasana ruang dalam kelas Taman Kanak-kanak TK sebaiknya dibuat semenarik mungkin agar anak merasa nyaman dan senang ketika mengikuti kegiatan pembelajaran terutama pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas, seperti apa yang diungkapkan oleh Slamet Suyanto 2005: 175 yang berpendapat bahwa “Ruang kelas untuk anak Taman Kanak-kanak TK perlu dirancang sehingga menyenangkan, warna-warna terang dan riang sangat disukai anak. Benda-benda yang seharusnya ada didalam kelas, yaitu: Papan tulis, Kursi ,Tempat membaca, Sentra sains, Tempat memajang hasil karya dan Tempat proyek yang sedang berlangsung”. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ruang kelas bagi anak usia dini harus didesain dan dirancang semenarik mungkin yang dilengkapi dengan warna-warna terang yang disenangi anak agar anak tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran di kelas. Selain itu, beri ruang tertentu agar cahaya matahari bisa masuk kedalam ruang kelas dan pergantian udara yang masuk dan keluar kelas. Agar anak merasa nyaman dan senang berada di dalam kelas, sebaiknya perlu dilengkapi dengan APE Alat Peraga Edukatif yang menarik, baik Alat Peraga Edukatif APE buatan pabrik maupun Alat Peraga Edukatif APE buatan guru pendidik. Tempat untuk memajang dan menyimpan hasil karya anak ini harus ada agar anak merasa bangga terhadap hasil karya setelah