Satuan Pendidikan Anak Usia Dini PAUD

21 anak menjadi relasi yang saling belajar dan saling membangun. Otonomi anak sebagai pribadi dan subyek pendidikan menjadi titik acuan seluruh perencanaan dan proses pembelajaran”. Dengan melibatkan anak dalam segala kegiatan pembelajaran di dalam maupun di luar kelas akan membuat anak semakin antusias dalam mengikuti segala kegiatan yang diselenggarakan oleh guru karena anak merasa dihargai, seperti apa yang telah diungkapkan oleh Christine Doddington Mary Hilton 2010: 124 yang berpendapat bahwa, “pembelajaran dalam pendekatan berpusat pada anak menekankan bahwa pengalaman pendidikan harus menantang anak secara intelektual dan pada saat yang sama melibatkan emosi mereka”. Dari beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa, pembelajaran yang berpusat pada anak akan tercipta komunikasi dua arah yaitu antara guru dengan siswa. Dan hal ini akan membangun hubungan yang baik antara guru dan siswa, sehingga akan lebih mengakrabkan hubungan antara guru dan siswa yang dapat mendukung berjalannya proses pembelajaran didalam kelas. Dengan adanya pembelajaran yang berpusat pada anak akan menguji nyali anak untuk lebih berfikir secara logis dan kritis. Selain itu anak juga ditantang untuk menghadapi suatu hal entah itu masalah yang dihadapi dengan teman sebaya, guru, orang tua maupun dengan masyarakat. Dan perubahan anak yang seperti ini lah yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.

b. Tujuan Pembelajaran Child Centered

Pembelajaran child centered dalam Pendidikan Anak Usia Dini PAUD juga memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai khususnya untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, seperti apa yang diungkapkan oleh Coughlin 2000: 23, 22 yang mengemukakan bahwa secara spesifik pembelajaran yang berpusat pada anak bertujuan untuk : 1 Mengembangkan kemampuan anak secara alamiah sesuai dengan tingkat perkembangannya. 2 Berusaha membuat anak bebas dan aman secara psikologis sehingga senang belajar disekolah. 3 Meningkatkan kepedulian dan kerja sama antara pihak sekolah, keluarga dan masyarakat. 4 Menekankan pada asas keterbukaan bagi hal-hal yang menunjang pendidikan anak. 5 Berusaha melengkapi segala kebutuhan yang menunjang perkembangan anak secara optimal. Pendekatan yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran berpusat pada anak adalah terjalinnya hubungan dan komunikasi dua arah antara guru dengan anak sehingga anak akan tumbuh dan berkembang menjadi anak yang kritis terhadap keadaan yang sedang terjadi, seperti apa yang diungkapkan oleh Caughlin 2000: 5 yang berpendapat bahwa pendekatan yang berpusat pada anak child centered approach adalah suatu kegiatan belajar dimana terjadi interaksi dinamis antara guru dan anak atau antara anak dengan anak lainnya. Pendekatan yang berpusat pada anak diarahkan: 1 Agar anak mampu mewujudkan dan mengakibatkan perubahan 2 Agar anak menjadi pemikir-pemikir yang kritis 3 Agar anak mampu membuat pilihan-pilihan dalam hidupnya 4 Agar anak mampu menemukan dan menyelesaikan permasalahan secara konstruktif dan inovatif 5 Agar anak menjadi kreatif, imajinatif dan kaya gagasan 6 Agar anak memiliki perhatian terhadap masyarakat, negara dan lingkungannya. Dari beberapa pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pendekatan yang berpusat pada anak merupakan pendekatan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan anak karena pendekatan ini menggunakan komunikasi dua arah yang memberikan kesempatan kepada anak untuk memberikan gagasan, ide, dan