Dokumentasi Metode Pengumpulan Data

42 sebenarnya peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data Sugiyono, 2009; 241. Dari pendapat Sugiyono dapat dijelaskan bahwa Trianggulasi merupakan pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, digunakan untuk cross check data. Pengertian ini di terapkan saat peneliti ingin mengetahui penerapan pembelajaran child centered pada anak usia dini di Taman Anak TA Sanggar Anak Alam SALAM Nitiprayan Jogomegatan Ngestiharjo Kasihan Bantul. Salah satu cara paling penting dan mudah dalam uji keabsahan hasil penelitian untuk mengetahui penerapan pembelajaran child centered pada anak usia dini di Taman Anak TA Sanggar Anak Alam SALAM Nitiprayan Jogomegatan Ngestiharjo Kasihan Bantul. Salah satu cara paling penting dan mudah dalam uji keabsahan hasil penelitian adalah dengan melakukan trianggulasi penelitian, metode, teori dan sumber data. Dengan mengacu pada Denzim melalui Burhan Bungin 2007, pelaksanaan teknis dari langkah pengujian keabsahan data ini akan memanfaatkan peneliti, sumber, metode dan teori. Berikut penjelasannya: 1. Trianggulasi kejujuran peneliti, cara ini dilakukan untuk menguji kejujuran, subjektivitas dan kemampuan merekam data olehpeneliti di lapangan. 2. Trianggulasi dengan Sumber Data, dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baikderajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda dalam metode kualitatif. Hasil dari perbandingan yang diharapkan adalah berupa kesamaan atau alasan-alasan terjadinya perbedaan. 3. Trianggulasi dengan metode, mengacu pada Patton melalui Burhan Bungin 2007 trianggulasi ini dilakukan untuk melakukan pengecekan terhadap penggunaan metode pengumpulan data, apakah informasi yang didapat dengan metode interview sama dengan metode observasi, atau apakah hasil observasi sesuai dengan informasi yang diberikan ketika di-interview. Teknik ini 43 dilakukan untuk menguji sumber data, apakah informasi yang diperoleh sama atau berbeda. Apabila berbeda maka peneliti harus dapat menjelaskan perbedaan itu, tujuannya adalah untuk mencari kesamaan data dengan metode yang berbeda. 4. Trianggulasi dengan teori, dilakukan dengab menguraikan pola, hubungan dan menyertakan penjelasan yang muncul dari analisis untuk mencari tema atau penjelasan pembanding. Secara induktif dilakukan dengan jalan memikirkan kemungkinan logis dengan melihat apakah kemungkinan-kemungkinan ini dapat ditunjang dengan data Burhan Bungin, 2007: 252. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan trianggulasi sumber untuk menguji kredibilitas data. Menurut Sugiyono trianggulasi sumber dapat diartikan bahwa, “trianggulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber” Sugiyono, 2012:127. Proses trianggulasi dilakukan terus-menerus sepanjang proses mengumpulkan data dan analisis data, sampai suatu saat peneliti yakin bahwa sudah tidak ada lagi perbedaan-perbedaan, dan tidak ada lagi yang perlu dikonfirmasikan kepada informan. 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lembaga

1. Profil Sanggar Anak Alam SALAM

a. Latar Belakang Berdirinya Sanggar Anak Alam SALAM

Sanggar Anak Alam SALAM berdiri pada tanggal 17 Oktober 1988 di Desa Lawen, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah oleh Ibu Sri Wahyaningsih. Pada awalnya, Sanggar Anak Alam SALAM prihatin terhadap kondisi anak-anak Sekolah Dasar SD yang tidak dapat membaca dengan lancar dan memahami kata atau kalimat dengan baik, meskipun mereka sudah hampir lulus. Masalah yang lain yang terkait dengan pendidikan adalah tingginya jumlah pernikahan dini yang menyebabkan masalah kesehatan seperti tingginya angka keguguran dan kematian ibu melahirkan. Tahun 2000, Sanggar Anak Alam SALAM memulai aktivitasnya di kampung Nitiprayan Rt. 04, Jomegatan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, sebuah kampung yang terletak diperbatasan antara Kodya Yogyakarta dan Kabupaten Bantul, Provinsi DIY. Sanggar Anak Alam SALAM sebagai sebuah perkumpulan, Gagasan Sri Wahyaningsih tentang pentingnya perhatian pada anak sebagai warga belia masyarakat yang sedang bertumbuh mendapat dukungan dar masyarakat. Sanggar Anak Alam SALAM mengkritalisasikan gagasan wahya dan masyarakat ke dalam visi dan misi perkumpulan. Perkumpulan Sanggar Anak Alam SALAM lahir pada 20 Juni 2000, dengan 5 orang pendiri dan 30 Anggota. Tahun 2004 Sanggar Anak Alam SALAM mulai membangun sekolah sendiri.