Jika melihat komunikasi, seperti yang telah penulis sebutkan tadi −
berjalan dengan baik, kita dapat melihat hal tersebut dari jawaban para implementor yang paham dan mengerti tentang kebijakan yang sedang
dijalankannya dan dari para kelompok sasaran yang juga paham tentang kebijakan yang dikenakan kepada mereka. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam prosesnya,
komunikasi tersebut ditransmisikan dengan benar dan tepat, diterima dan disampaikan dengan jelas, serta memiliki konsistensi yang baik.
4.1.2. Sumber Daya
Komunikasi yang baik, cermat, jelas, dan konsisten tidaklah cukup untuk membuat suatu implementasi menjadi baik jika tidak didukung oleh faktor
sumber-sumber atau sumber daya. Sumber daya yang dimaksud di sini dapat berupa Sumber Daya Manusia SDM, dana, wewenang, dan juga berupa fasilitas-
fasilitas yang mendukung terlaksananya implementasi dengan baik. Untuk mengetahui keadaan sumber daya dalam implementasi KUR oleh
BRI Cabang Stabat maka penulis mengajukan beberapa pertanyaan kepada informan yang dirasa dapat menjawab pertanyaan mengenai sumber daya tersebut.
Pertama penulis mengajukan pertanyaan tentang pegawai apa saja yang terlibat dalam proses pelaksanaan KUR. Penulis mengajukan pertanyaan tersebut
kepada Bapak Pimpinan Cabang, Bapak Account Officer KUR, dan Ibu Petugas Administrasi Kredit. Mengenai pertanyaan tersebut, Bapak Pimpinan Cabang
mengatakan: “Pegawai yang terlibat ya banyak, tapi saya rasa yang secara khusus
dominan di dalam KUR ada tiga orang, yaitu saya sendiri, Account Officer Program yang khusus menangani KUR, dan Petugas Administrasi
Kredit.”
Universitas Sumatera Utara
Jawaban yang sama juga penulis dapatkan dari Bapak Account Officer KUR. Ibu Petugas Administrasi Kredit pun menyatakan hal yang sama, dengan
menambahkan jika dipersyaratkan untuk membuka rekening maka hal tersebut adalah tugas Customer Service dan ada juga teller sebagai pembayar uang yang
dicairkan. Namun menurutnya, pada intinya hanya tiga orang yang terlibat secara dominan di dalam pelaksanaan KUR, yaitu Pimpinan Cabang, Account Officer
KUR, dan Petugas Administrasi Kredit. Kemudian penulis bertanya kepada ketiga informan tadi mengenai jumlah
pegawai yang terlibat dalam pelaksanaan KUR dan apakah telah memadai. Maka berdasarkan jawaban dari para informan tersebut, penulis mengetahui bahwa
jumlah pegawai yang terlibat dalam pelaksanaan KUR, seperti jumlah yang telah disebutkan sebelumnya, telah memadai. Setiap pegawai telah memiliki tugasnya
masing-masing dan dalam pelaksanaannya, KUR sudah menggunakan sistem sehingga tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak.
Berdasarkan jumlahnya pegawai BRI Cabang Stabat yang terlibat dalam pelaksanaan KUR sudah memadai. Namun bagaimana dengan kualitasnya? Oleh
sebab itu penulis menanyakan kepada Pimpinan Cabang dan beberapa debitur KUR tentang kualitas pelayanan pegawai BRI Cabang Stabat. Maka menurut
Bapak Pimpinan Cabang: “Pelayanan pegawai BRI ya bagus. Kami melakukan standar pelayanan
perbankan. Pegawai kami siap siaga dan kami melayani dengan proses yang cepat. Oh ya, kami BRI Cabang Stabat nomor satu dalam hal
penyaluran KUR untuk BRI wilayah Sumatera Utara. Dari situ kan sudah bisa dilihatlah bagaimana kualitas kami.”
Dari para debitur yang penulis wawancarai, keseluruhan dari mereka
menyatakan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan oleh BRI Cabang Stabat
Universitas Sumatera Utara
sangat baik. Hal itu dapat dilihat dari keramah-tamahan pegawainya, perhatian bank terhadap nasabahnya, dan pelayanan yang memuaskan. Debitur juga
mengatakan bahwa selama ini mereka tidak pernah mengalami masalah yang berarti selama berurusan dengan pihak BRI Cabang Stabat dan responsivitas BRI
Cabang Stabat terhadap nasabah sangat baik. Hal yang sama juga penulis bisa rasakan saat melakukan observasi selama penelitian berlangsung.
Selanjutnya penulis ingin mengetahui tentang bagaimana fasilitas yang diberikan oleh BRI Cabang Stabat kepada para debitur KUR dan fasilitas yang
tersedia bagi pegawai dalam mendukung terlaksananya KUR. Maka penulis mengajukan pertanyaan mengenai hal tersebut kepada Pimpinan Cabang, Account
Officer, dan Petugas Administrasi Kredit. Dan berikut kutipan jawaban dari salah satu informan tersebut.
Bapak Pimpinan Cabang
“Fasilitas yang kami berikan kepada nasabah adalah standar pelayanan perbankan. Misalnya berupa kenyamanan. Bisa dirasakan sendiri
bagaimana keadaan gedung kita ini, nyaman kan. Ya intinya standar pelayanan perbankan saja.”
“Kalau untuk pegawai, fasilitas yang disediakan adalah yang mendukung kinerja pegawai. Bisa dilihat sendiri ruangan kerja yang nyaman, setiap
pegawai dilengkapi komputer, dan bagi pegawai yang kelapangan semua disediakan sepeda motor untuk mendukung aktivitasnya.”
Menurut Bapak Account Officer KUR dan Ibu Petugas Administrasi
Kredit, sebagai pegawai yang terlibat di dalam penyaluran KUR, fasilitas yang mereka terima dirasakan sudah baik dan mendukung kinerja mereka. Fasilitas
tersebut berupa kenyamanan tempat bekerja, peralatan kantor, dan transportasi. Sedangkan fasilitas yang disediakan bagi debitur adalah standar pelayanan
perbankan yaitu kenyamanan gedung.
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini adalah foto ruang kerja pegawai pada BRI Cabang Stabat yang nyaman dan sejuk serta dilengkapi peralatan kantor yang mendukung kinerja
pegawai.
Keadaan yang sejuk dan nyaman juga dapat dijumpai pada ruang tunggu nasabah seperti yang terlihat pada foto berikut ini:
Gambar 4.3. Suasana Ruang Kerja Pegawai BRI Cabang Stabat
Gambar 4.4. Suasana Ruang Tunggu Nasabah BRI Cabang Stabat
Sumber: Penelitian Tahun 2013 Sumber: Penelitian Tahun 2013
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya masih tentang sumber-sumber, penulis mencoba menanyakan kepada Pimpinan Cabang, Account Officer KUR, dan Petugas Administrasi Kredit
tentang pelatihan pegawai dan wewenang mereka masing-masing dalam KUR ini. Dan berikut ini jawaban mereka mengenai pertanyaan tersebut.
Bapak Pimpinan Cabang
“Ada, setiap Account Officer ada pelatihannya, bukan hanya Account Officer KUR saja. Begitu pun pegawai yang lainnya. Ini baru saja ada
Account Officer yang diberangkatkan ke Jakarta untuk pelatihan. Kami juga kadang-kadang ada kegiatan refreshing setiap enam bulan.”
“Wewenang saya sebagai Pimpinan Cabang adalah memutus. Memberi putusan kredit dan pencairannya.”
Bapak Account Officer KUR
“Setiap Account Officer program seperti saya, setiap tiga bulan ada pelatihannya. Ada juga diadakan review mengenai pola penyaluran dan
kendala yang dihadapi saat di lapangan.” “Wewenang saya adalah sebagai marketing kredit dan penganalisis
apakah debitur tersebut layak atau tidak.”
Ibu Petugas Administrasi Kredit
“Ada, setiap beberapa bulan diadakan pelatihan.” “Wewenang saya sebagai Petugas Administrasi Kredit adalah mengelola
berkas administrasi kredit dan mengecek kelengkapan berkas calon debitur. Saya juga bertugas mengajukan klaim kepada lembaga penjamin
apabila ada debitur yang bermasalah.” Melihat kutipan jawaban-jawaban dari para informan dan penjelasan-
penjelasan sebelumnya di atas mengenai sumber-sumber atau sumber daya, maka diketahui bahwa sumber-sumber yang mendukung terlaksananya implementasi
KUR sudah baik dan memadai. Hal itu dapat dilihat dari jumlah pegawai yang memadai, kualitas pelayanan yang baik serta fasilitas-fasilitas yang tersedia bagi
debitur maupun fasilitas-fasilitas yang disediakan bagi pegawai yang terlibat, wewenang yang jelas, serta pelatihan yang diadakan, yang pada akhirnya akan
berpengaruh pada bagaimana implementasi itu berjalan.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3. Disposisi