Komunikasi Analisis Masing-masing Variabel dalam Implementasi Kredit Usaha Rakyat

disebabkan oleh faktor-faktor yang saling berinteraksi. Jika suatu kebijakan tidak tepat atau tidak bisa mengurangi masalah yang merupakan sasaran dari kebijakan, maka kebijakan itu mungkin akan mengalami kegagalan sekalipun kebijakan tersebut diimplementasikan dengan sangat baik. Sementara itu, suatu kebijakan yang cemerlang mungkin juga akan mengalami kegagalan jika kurang diimplementasikan dengan baik oleh para pelaksana kebijakan. Berikut hasil analisis faktor atau variabel yang mempengaruhi implementasi KUR pada BRI Cabang Stabat.

5.1.1. Komunikasi

Salah satu faktor terpenting dalam implementasi sebuah kebijakan adalah sosialisasi kepada pihak-pihak yang melaksanakan maupun yang dikenakan kebijakan tersebut. Hal itu diperlukan agar mereka mengetahui kegiatan apa yang akan dilaksanakan dan bagaimana kegiatan itu dilakukan serta apa tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Komunikasi ini dapat dilihat dari penyaluran informasi kepada implementor tentang Kredit Usaha Rakyat, kejelasan informasi dan konsistensi kebijakan yang dipahami oleh para pegawai BRI Cabang Stabat yang terlibat dalam pelaksanaan KUR. Penyaluran komunikasi yang baik akan menghasilkan suatu implementasi yang baik pula. Persyaratan utama bagi implementasi kebijakan yang baik adalah bahwa para implementor harus memahami apa yang harus mereka kerjakan, kegiatan apa yang akan dilaksanakan, bagaimana mengerjakannya serta apa tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Implementor yang terlibat dalam pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat pada BRI Cabang Stabat telah benar-benar memahami arti dari KUR beserta tahapan- Universitas Sumatera Utara tahapan pelaksanaannya. Para implementor tersebut juga mengetahui dengan benar tujuan dan manfaat dari pelaksanaan KUR tersebut. Dalam hal kejelasan, bahwa informasi yang diterima oleh pelaksana kebijakan harus jelas dan tidak membingungkan atau tidak ambigu. Kurangnya kejelasan memberikan para implementor ruang untuk memberikan makna baru terhadap kebijakan, artinya terkadang berlawanan dengan maksud sebenarnya dari kebijakan tersebut. Jika komunikasi tidak jelas, maka para implementor akan mendapatkan diskresi yang lebih banyak di dalam menginterpretasikan kebijakan. Para implementor KUR pada BRI Cabang Stabat telah memiliki pemahaman yang jelas tentang KUR serta tahapan-tahapan pelaksanaannya. Para pegawai yang terlibat di dalam pelaksanaan KUR tersebut juga mengetahui dengan jelas mengenai persyaratan, tujuan, dan manfaat dari KUR tersebut. Kejelasan informasi juga bukan hanya perlu dimiliki oleh pihak implementor saja, melainkan juga pihak yang menjadi sasaran suatu kebijakan. Dalam hal ini masyarakat dan debitur KUR adalah kelompok sasaran tersebut. Masyarakat dan para debitur KUR BRI Cabang Stabat mengetahui dengan jelas apa itu KUR sebenarnya, tujuannya, serta manfaat KUR tersebut. Para debitur juga diberitahukan bahwa KUR bukanlah hibah dari pemerintah sehingga para debitur tidak lagi memiliki keengganan untuk melunasi KUR. Berarti dalam hal ini para kelompok sasaran tersebut dengan jelas memahami maksud dari suatu kebijakan yang disasarkan kepada mereka. Aspek lain dari komunikasi adalah konsistensinya. Perintah yang diberikan dalam pelaksanaan suatu komunikasi harus konsisten dan jelas untuk ditetapkan Universitas Sumatera Utara atau dijalankan. Jika ditinjau dari segi konsistensinya, dapat dilihat bahwa pengimplementasian KUR pada BRI Cabang Stabat telah dijalankan dengan baik. Hal itu dapat dilihat dari pemahaman yang sama antara implementor dengan kelompok sasaran mengenai syarat-syarat pemberian KUR. Berikut ini merupakan syarat-syarat untuk memperoleh Kredit Usaha Rakyat. Tabel 5.1. Tabel Persyaratan KUR Ritel yang Dilayani oleh BRI Cabang Stabat Keterangan Persyaratan Calon Debitur Individu peroranganbadan hukum, kelompok, koperasi yang melakukan usaha produktif yang layak. Lama Usaha Minimal 6 bulan. Besar Kredit Maksimal Rp 500 juta. Bentuk Kredit Kredit Modal Kerja KMK: maksimal 3 tahun. Kredit Investasi KI: maksimal 5 tahun. Khusus Kredit Investasi Usaha Perkebunan Tanaman Keras: maksimal 13 tahun. Suku Bunga Efektif maksimal 14 per tahun. Perizinan Sampai dengan Rp 100 juta: SIUP, TDP SITU atau Surat Keterangan dari LurahKepala Desa. Lebih dari Rp 100 juta: memiliki TDP, SIUP, NPWP dan perizinan lain yang diperlukan. Legalitas Individu: KTP KK. Kelompok: Surat pengukuhan dari instansi terkait atau Surat Keterangan dari Kepada DesaLurah atau Akta Notaris. Universitas Sumatera Utara KoperasiBadan Usaha lain: Anggaran Dasar beserta Perubahannya. Badan Usaha Lainnya: Akta Pendirian beserta Perubahannya. Agunan Pokok: baik untuk KUR Modal Kerja maupun KUR Investasi adalah usaha atau tempat usaha yang dibiayai. Proyek yang dibiayai cashflownya mampu memenuhi seluruh kewajiban kepada bank layak. Tambahan: tidak wajib dipenuhi. Semua syarat-syarat seperti di atas dipahami oleh para debitur dan sudah diterapkan dengan benar dan sesuai ketentuan. Respons dari para debitur terhadap persyaratan yang dikenakan kepada mereka sangatlah baik. Debitur merasa bahwa tidak ada persyaratan yang sulit dan dari pihak bank pun tidak pernah menyulitkan mereka. Perhatian dari pihak BRI Cabang Stabat pun terhadap para debiturnya sangat tinggi. Begitu pula tahapan-tahapan di dalam pemberian KUR dilaksanakan dengan baik, mulai dari tahap permohonan hingga pencairan kredit. Semua aspek-aspek tersebut menyiratkan bahwa konsistensi dalam pelaksanaan informasi yang diterima oleh para implementor berjalan dengan baik. Komunikasi yang berlangsung antara masing-masing pegawai secara langsung menjadikan informasi dapat disampaikan dengan cepat dan minim distorsi. Adanya rapat setiap Minggu dan briefing di pagi hari sebelum memulai pekerjaan tentunya merupakan hal yang sangat baik karena pada saat itulah Sumber: Brosur KUR BRI Universitas Sumatera Utara pegawai diingatkan terus-menerus mengenai tujuan serta visi dan misi organisasi sehingga konsistensinya tetap terjaga.

5.1.2. Sumber Daya