Deskripsi Data Subjek Penelitian Deskripsi Data Hasil Tes Kemampuan Menarik Kesimpulan

64

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Subjek Penelitian

Deskripsi data merupakan gambaran data yang diperoleh untuk mendukung pembahasan hasil penelitian, meliputi data kemampuan menarik kesimpulan dan data kemampuan berkomunikasi, yaitu data sebelum dan sesudah treatmen. Responden penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 2 Sleman kelas XA dan kelas XB dari keempat kelas yang ada. Berikut adalah data responden beserta kelas yang digunakan sebagai subjek penelitian. Tabel 12. Data Responden Penelitian No Kelas Jumlah Responden 1 XA 31 2 XB 31 Jumlah 62

2. Deskripsi Data Hasil Tes Kemampuan Menarik Kesimpulan

Data hasil tes kemampuan menarik kesimpulan yang dideskripsikan terdiri atas pretes dan postest. Pretest merupakan tes kemampuan menarik kesimpulan yang diberikan kepada kedua kelompok sebelum diberikan perlakuan. Pretest ini bertujuan untuk melihat kemampuan awal siswa pada materi ajar yang akan dieksperimenkan. Postest merupakan tes kemampuan menarik kesimpulan yang diberikan kepada kedua kelompok setelah diberikan perlakuan. Postest ini bertujuan untuk melihat kemampuan siswa setelah diberi 65 perlakuan dengan pendekatan inkuiri dan pembelajaran langsung pada materi ajar yang dieksperimenkan. Penyajian data hasil tes kemampuan menarik kesimpulan ini melalui dua cara, yaitu secara umum dan per aspek. Secara ringkas, rangkuman deskriptif terlihat dalam grafik-grafik yang disajikan berikut ini Gambar 7. Rata-rata Pretest-Postest dan Gain Kemapuan Menarik Kesimpulan Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Hasil skor tes awal, tes akhir dan gain kemampuan menarik kesimpulan untuk kelas kontrol dan eksperimen secara lengkap ada dalam Lampiran 5 halaman 225-229. Berdasarkan Gambar 7 diperlihatkan grafik perbandingan rata-rata tes awal dan akhir kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata tes awal kelas kontrol sebesar 59, 00 dan tes akhir sebesar 61,15. Rata-rata tes akhir lebih tinggi dari rata-rata tes awal. Rata-rata tes awal kelas eksperimen sebesar 60,54 dan tes akhir sebesar 69,57. Rata-rata tes akhir jauh lebih tinggi dari rata- rata tes awal. Rata-rata tes awal kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol dan rata-rata tes akhir kelas eksperimen jauh lebih tinggi dari kelas 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Eksperimen Kontrol Nila i kelas Pretest Posttest Gain 66 kontrol. Gain rata-rata kelas kontrol sebesar 2,15 dan gain rata-rata kelas eksperimen sebesar 9,03. Gain rata-rata kelas eksperimen jauh lebih tinggi dari kelas kontrol. Pada lampiran terlihat jumlah siswa yang memiliki gain negatif pada kelas kontrol sebanyak 9 orang dan gain positif 22 orang. Pada kelas eksperimen, jumlah siswa yang memiliki gain negatif sebanyak 7 orang dan gain positif 24 orang. Jumlah siswa yang memiliki gain positif pada kelas eksperimen lebih banyak dari kelas kontrol. Gambar 8 di bawah ini memperlihatkan gain negatif positif pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas kontrol, gain negatif tertinggi sebesar -26,81, terendah sebesar -0,58 dan gain positif tertinggi sebesar 21,74, terendah sebesar 0,14. Pada kelas eksperimen, gain negatif tertinggi sebesar -15,56, terendah sebesar -0,72. Gain positif tertinggi sebesar 21,16, terendah sebesar 3,86. Gambar 8. Gain Tertinggi dan Terendah Kemampuan Menarik Kesimpulan Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen -30 -20 -10 10 20 30 G a in k esim p ula n Kelas Kontrol Eksperimen 67 Penyajian data hasil tes dan gain kemampuan menarik kesimpulan tiap aspek pada kontrol dan kelas eksperimen secara lengkap ada dalam Lampiran 5 halaman 231 - 235. Secara singkat dapat dilihat pada tampilan Gambar grafik berikut ini. Gambar 9. Rata-rata Pretest, Postest dan Gain Kemampuan Menarik Kesimpulan tiap Aspek untuk Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Hasil rata-rata dari skor tes awal, tes akhir dan gain kemampuan menarik kesimpulan tiap aspek untuk kelas kontrol dan eksperimen secara lengkap ada dalam Lampiran 5 halaman 235. Pada Gambar 9 diperlihatkan perbandingan rata-rata tes menarik kesimpulan tiap aspek untuk kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata menarik kesimpulan aspek menerjemahkan soal kelas kontrol sebesar 63,23 dan kelas eksperimen sebesar 68,68. Rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Gain rata-rata menarik kesimpulan aspek menerjemahkan soal kelas kontrol sebesar 8,17 dan kelas eksperimen sebesar 2,73. Gain kelas kontrol lebih tinggi dari kelas eksperimen. Rata-rata 10 20 30 40 50 60 70 80 P retest P o stest Gain P retest P o stest Gain P retest P o stest Gain P retest P o stest Gain Menerjemahkan Merencanakan Menyelesaikan Mengevaluasi Nila i k esim pu la n Aspek Kesimpulan Kontrol Eksperimen 68 menarik kesimpulan aspek merencanakan penyelesaian soal kelas kontrol sebesar 59,74 dan kelas eksperimen sebesar 63,92. Gain rata-rata menarik kesimpulan aspek merencanakan penyelesaian soal kelas kontrol sebesar 4,64 dan kelas eksperimen sebesar 12,57. Rata-rata dan gain kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Rata-rata menarik kesimpulan aspek menyelesaikan soal kelas kontrol sebesar 60,00 dan kelas eksperimen sebesar 63,90. Gain rata- rata menarik kesimpulan aspek menyelesaikan soal kelas kontrol sebesar 0,43 dan kelas eksperimen sebesar 9,52. Rata-rata dan gain kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Rata-rata menarik kesimpulan aspek mengevaluasi soal kelas kontrol sebesar 59,88 dan kelas eksperimen sebesar 64,27. Gain rata- rata menarik kesimpulan aspek mengevaluasi soal kelas kontrol sebesar 0,43 dan kelas eksperimen sebesar 10,53. Rata-rata dan gain kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Pada Lampiran 5 halaman 235 terlihat bahwa jumlah siswa yang memiliki gain negatif pada semua aspek pada kelas kontrol sebanyak 1 orang dan gain positif 12 orang. Pada kelas eksperimen, jumlah siswa yang memiliki gain negatif sebanyak 1 orang dan gain positif 15 orang. Jumlah siswa yang memiliki gain positif pada kelas eksperimen lebih banyak dari kelas kontrol. Tabel 13 di bawah ini memperlihatkan gain negatif positif tertinggi dan terendah tiap aspek pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. 69 Tabel 13. Gain Tertinggi dan Terendah Kemampuan Menarik Kesimpulan tiap Aspek Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Kelas Gain Positif dan Negatif tiap Aspek Kemampuan Menarik Kesimpulan Menerjemahkan Soal Merencanakan Penyelesaian Menyelesaikan Soal Evaluasi Kontrol 40,00 36,19 33,33 33,33 -46,67 -37,14 -35,56 -35,56 Eksperimen 24,76 36,19 34,29 33,33 -20,00 -19,05 -19,05 -8,33 Hasil rata-rata tes kemampuan menarik kesimpulan tiap aspek pada kelas kontrol dan kelas eksperimen juga disajikan dalam bentuk persentase. Persentase rata-rata hasil tes menarik kesimpulan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 14 berikut. Tabel 14. Persentase Rata-Rata Hasil Tes Menarik Kesimpulan tiap Aspek Kelas Kontrol Kategori Jumlah Siswa dan Persentase Aspek Menarik Kesimpulan Menerjemahkan Soal Merencanakan Menyelesaikan Evaluasi Sangat Rendah 0,00 0,00 0,00 Rendah 0,00 0,00 1 3,23 1 3,23 Sedang 12 38,71 17 54,84 16 51,61 16 51,61 Tinggi 18 58,06 12 38,71 13 41,94 12 38,71 Sangat Tinggi 1 3,23 2 6,45 1 3,23 2 6,45 Jumlah Total 31 100 31 100 31 100 31 100 Tabel 14 memperlihatkan persentase kemampuan siswa menerjemahkan soal termasuk dalam kategori tinggi sebesar 58,06. Persentase kemampuan siswa merencanakan penyelesaian soal termasuk dalam kategori sedang sebesar 54,84. Persentase kemampuan siswa menyelesaikan soal termasuk dalam kategori sedang sebesar 51,61. Persentase kemampuan siswa mengevaluasi soal termasuk dalam kategori sedang sebesar 51,61. Secara umum rata-rata kemampuan menarik kesimpulan tiap aspek kelas kontrol termasuk dalam 70 kategori sedang. Persentase rata-rata hasil tes menarik kesimpulan tiap aspek pada kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 15. Pada tabel memeperlihatkan persentase kemampuan siswa menerjemahkan soal termasuk dalam kategori tinggi sebesar 45,16. Persentase kemampuan siswa merencanakan penyelesaian soal termasuk dalam kategori tinggi sebesar 45,16. Persentase kemampuan siswa menyelesaikan soal termasuk dalam kategori tinggi sebesar 45,16. Persentase kemampuan siswa mengevaluasi soal termasuk dalam kategori tinggi sebesar 61,29. Secara umum rata-rata kemampuan menarik kesimpulan tiap aspek kelas kontrol termasuk dalam kategori tinggi. Berikut adalah persentase rata-rata hasil tes menarik kesimpulan tiap aspek pada kelas eksperimen. Tabel 15. Persentase Rata-rata Hasil Tes Menarik Kesimpulan tiap Aspek Kelas Eksperimen Kategori Jumlah Siswa dan Persentase Aspek Menarik Kesimpulan Menerjemahkan Soal Merencanakan Menyelesaikan Evaluasi Sangat Rendah 0,00 0,00 0,00 0,00 Rendah 0,00 1 3,23 0,00 1 3,23 Sedang 12 38,71 13 41,94 14 45,16 9 29,03 Tinggi 14 45,16 14 45,16 14 45,16 19 61,29 Sangat Tinggi 5 16,13 3 9,68 3 9,68 2 6,45 Jumlah Total 31 100 31 100 31 100 31 100

3. Deskripsi Data Kemampuan Komunikasi Siswa

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER II SMA PANCA BUDI MEDAN T.A. 2015/2016.

0 2 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 18 MEDAN T.P. 2015/2016.

2 6 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 RANTAU UTARA T.P. 2014/2015.

0 6 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SMA NEGERI 9 MEDAN.

0 2 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA NEGERI 16 MEDAN.

0 3 22

Upaya Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Kognitif Siswa Kelas X SMAN 1 Ngemplak dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi Suhu dan Kalor.

0 0 17

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SUHU DAN KALOR

0 2 11

PROFIL MISKONSEPSI SISWA KELAS X SMKN 4 MATARAM PADA MATERI POKOK SUHU, KALOR, DAN PERPINDAHAN KALOR

0 0 8

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI TERBIMBING POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR

0 2 6

Penerapan Model PDEODE pada Materi Suhu dan Kalor untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis Siswa Kelas X IPA 2 SMAN 2 Surakarta. - UNS Institutional Repository

0 0 16