Macam-macam Pendekatan Inkuiri Pendekatan Inkuiri

21 sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri Self belief. Guru berperan sebagai fasilitator dan motivator. Guru dapat bertanya dalam proses pembelajaran dan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam pembelajaran inkuiri, 3 Tujuan pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Oleh karena itu, pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Menguasai pelajaran belum tentu dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara optimal. Sebaliknya, siswa akan dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai materi pelajaran.

c. Macam-macam Pendekatan Inkuiri

Suparno 2013:74 menyatakan pendekatan inkuiri dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1 inkuiri terbimbing, 2 inkuiri tak terbimbing. Martin Hansen 2002:35 menyatakan bahwa pendekatan inkuiri ada empat macam, yaitu : 1 inkuiri bebas, 2 inkuiri terbimbing, 3 inkuiri modifikasi, 4 inkuiri terstruktur. Inkuiri terbimbing bisa dikatakan masih banyaknya campur tangan guru. Guru banyak mengarahkan dan memberikan petunjuk lengkap dan pertanyaan-pertanyaan pengarahan selama proses pembelajaran. Siswa hanya mengikuti petunjuk dan melengkapi tugas yang diberikan serta lebih cepat mengambil kesimpulan 22 karena adanya pertanyaan-pertanyaan arahan guru. Disisi lain, Paidi 2008:7 menyatakan bahwa pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing memberi ruang kepada siswa untuk merumuskan prosedur, menganalisis hasil temuan dan menyimpulkan hasil temuan secara mandiri, dan peran guru hanya sebagai fasilitator untuk menentukan topik, pertanyaan dan bahan penunjang. Pada inkuiri tak terbimbing, siswa diberi kebebasan dan ide untuk memikirkan bagaimana cara pemecahan masalah yang dihadapi. Siswa sendiri berpikir, menentukan hipotesis, menentukan peralatan yang akan digunakan, merangkainya dan mengumpulkan data. Siswa lebih mandiri dan guru hanya sebagai fasilitator dalam hal pemilihan topik dan pengembangan pertanyaan serta membantu sejauh diminta oleh siswa. Inkuiri modifikasi adalah gabungan antara inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas. Pada pembelajaran ini penemuan konsep dengan tahap guru memberikan undangan untuk penyelidikan dan membimbing siswa untuk melakukan penyelidikan setelah itu siswa melakukan penyelidikan secara bebas dan berbagi klaim mereka terhadap penemuan pemecahan masalah kemudian guru melakukan penilaian. Inkuiri terstruktur dikenal dengan istilah penyelidikan terarah dimana siswa diarahkan guru mengikuti petunjuk guru untuk menghasilkan sebuah produk, misalnya memasak. Pembelajaran jenis ini sangat sedikit memiliki unsur inkuirinya. Hal itu dikarenakan dalam pembelajaran jenis ini, siswa tidak aktif dalam proses berpikir karena semua mengikuti petunjuk guru. 23 Guru bertanya untuk mendiskusikan kesimpulan setelah penyelidikan selesai Martin Hansen, 2012: 37. Pada penelitian ini, jenis inkuiri yang digunakan adalah inkuiri terbimbing dimana siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelidiki masalah yang disajikan dalam LKS, prosedur kerja tidak dipaparkan secara rinci seperti praktikum terstruktur, membimbing siswa ketika siswa mengalami kesulitan lewat pertanyaan pancingan.

d. Sintaks Pendekatan Inkuiri Terbimbing

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER II SMA PANCA BUDI MEDAN T.A. 2015/2016.

0 2 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 18 MEDAN T.P. 2015/2016.

2 6 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 RANTAU UTARA T.P. 2014/2015.

0 6 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SMA NEGERI 9 MEDAN.

0 2 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA NEGERI 16 MEDAN.

0 3 22

Upaya Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Kognitif Siswa Kelas X SMAN 1 Ngemplak dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi Suhu dan Kalor.

0 0 17

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SUHU DAN KALOR

0 2 11

PROFIL MISKONSEPSI SISWA KELAS X SMKN 4 MATARAM PADA MATERI POKOK SUHU, KALOR, DAN PERPINDAHAN KALOR

0 0 8

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI TERBIMBING POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR

0 2 6

Penerapan Model PDEODE pada Materi Suhu dan Kalor untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis Siswa Kelas X IPA 2 SMAN 2 Surakarta. - UNS Institutional Repository

0 0 16