Jenis atau Desain Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian

53

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis atau Desain Penelitian

Jenis penelitian ini berupa penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen semu quasi eksperimen yang bertujuan untuk melihat perlakuan kepada subjek penelitian. Dengan menggunakan eksperimen semu dapat diungkapkan pengaruh penggunaaan pendekatan inkuiri terbimbing terhadap kemampuan menarik kesimpulan dan kemampuan berkomunikasi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan manova. Rancangan penelitian yang dipilih dengan membagi subjek penelitian menjadi 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelompok dipilih secara acak berdasarkan data yang diberikan oleh guru. Sebelum diberi perlakuan, kedua kelas diberi pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menarik kesimpulan dan berkomunikasi. Kelas eksperimen diberi perlakuan berupa pembelajarn menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing, sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan berupa pembelajaran menggunakan metode konvensional pembelajaran langsung seperti yang selama ini berlangsung di sekolah. Berikut desain penelitian ini. Tabel 10. Desain Penelitian Kelompok Pretest Treatment Posttest Eksperimen O 1 X 1 O 2 Kontrol O 1 X 2 O 2 Keterangan: O 1 = Kemampuan awal menarik kesimpulan dan berkomunikasi 54 X 1 = Perlakuan menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing. X 2 = Perlakuan menggunakan pendekatan ekspositori O 2 = Kemampuan akhir menarik kesimpulan dan berkomunikasi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 2 Sleman. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-April 2014.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 2 Sleman. Melalui teknik cluster random sampling, diambil 2 kelas dari seluruh populasi yang ada yang diambil secara acak. Jumlah kelas X di SMAN 2 Sleman berjumlah empat kelas. Sampel penelitian diambil melalui wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran fisika. Berdasarkan data wawancara tersebut maka sampel pada penelitian ini adalah kelas XA dan kelas XB yang memiliki kemampuan awal sedang. Data hasil wawancara dapat dilihat pada Lampiran 4 halaman 215.

D. Variabel Penelitain

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER II SMA PANCA BUDI MEDAN T.A. 2015/2016.

0 2 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 18 MEDAN T.P. 2015/2016.

2 6 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 RANTAU UTARA T.P. 2014/2015.

0 6 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SMA NEGERI 9 MEDAN.

0 2 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA NEGERI 16 MEDAN.

0 3 22

Upaya Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Kognitif Siswa Kelas X SMAN 1 Ngemplak dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi Suhu dan Kalor.

0 0 17

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SUHU DAN KALOR

0 2 11

PROFIL MISKONSEPSI SISWA KELAS X SMKN 4 MATARAM PADA MATERI POKOK SUHU, KALOR, DAN PERPINDAHAN KALOR

0 0 8

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI TERBIMBING POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR

0 2 6

Penerapan Model PDEODE pada Materi Suhu dan Kalor untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis Siswa Kelas X IPA 2 SMAN 2 Surakarta. - UNS Institutional Repository

0 0 16