Pengertian Inkuiri Ciri-ciri Pendekatan Inkuiri

19 Tabel 2. Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Langsung Kelebihan Kelemahan 1. Relatif banyak materi yang bisa disampaikan 2. Lebih tepat diterapkan untuk hal-hal yang sifatnya prosedural 3. Memberikan tantangan untuk mempertimbangkan kesenjangan teori dan fakta. 1. Kesuksesan pembelajaran ditentukan oleh guru dan guru memberikan semua informasi kepada siswa. 2. Tidak cocok untuk materi yang bersifat kompleks, rinci atau abstrak karena siswa tidak memiliki kesempatan yang cukup dalam memproses dan memahami. 3. Jika ceramah lebih dominan, siswa akan cepat bosan karena pembelajaran berpusat pada guru 4. Saat demonstrasi kadang-kadang ada siswa yang kesulitan mengamati.

3. Pendekatan Inkuiri

a. Pengertian Inkuiri

Sanjaya 2006:194 pendekatan inkuiri adalah pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari masalah yang dihadapi secara sistematis. Menurut Suparno 2013:71, pendekatan inkuiri adalah proses mempertanyakan sebuah fenomena yang ada dan mencari jawabannya. Saliman t th:8 mengatakan pendekatan inkuiri sebagai proses keterlibatan fisik dan mental dalam memecahkan masalah yang diberikan guru atau dari siswa sendiri melalui tahap-tahap penyelesaian. Menurut Trowbridge Bybee 1990:208 menyatakan bahwa inkuiri sebagai proses dimana manusia mencari informasi atau pengertian, maka sering disebut a way of thought. Selanjutnya, Paidi 2008:6-7, mendefinisikan inkuiri sebagai proses untuk mendapatkan informasi melalui pengamatan dan atau 20 eksperimen untuk mencari jawaban atas permasalahan yang dihadapi dengan kemampuan berpikir kritis dan logis. Menurut Eggen Kauchak 1988 yang ditulis Friesen 2012 : 52 bahwa model inkuiri pada dasarnya sesuai dengan lima langkah berikut: 1 mengidentifikasi pertanyaan atau mengidentifikasi masalah; 2 merumuskan hipotesis; 3 mengumpulkan data; dan 5 generalisasi sebuah kesimpulan. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran inkuiri adalah sebuah proses pembelajaran yang melibatkan kemampuan berpikir untuk menyelidiki sebuah masalah secara sistematis agar ditemukan sebuah solusipenyelesaian. Penyelidikan tersebut meliputi identifikasi masalah, membuat hipotesis, mengumpulkan data, mengambil kesimpulan. Keterlibatan ini secara langsung sehingga pemahaman konsep dapat diperoleh siswa sendiri, bukan atas dasar buku saja tetapi melalui kegiatan yang dilakukan.

b. Ciri-ciri Pendekatan Inkuiri

Sanjaya 2006:194-196 menyatakan ciri-ciri pendekatan inkuiri adalah sebagai berikut: 1 inkuiri menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan. Artinya, pembelajaran inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar dan berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri, 2 Aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari 21 sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri Self belief. Guru berperan sebagai fasilitator dan motivator. Guru dapat bertanya dalam proses pembelajaran dan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam pembelajaran inkuiri, 3 Tujuan pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Oleh karena itu, pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Menguasai pelajaran belum tentu dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara optimal. Sebaliknya, siswa akan dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai materi pelajaran.

c. Macam-macam Pendekatan Inkuiri

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER II SMA PANCA BUDI MEDAN T.A. 2015/2016.

0 2 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 18 MEDAN T.P. 2015/2016.

2 6 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 RANTAU UTARA T.P. 2014/2015.

0 6 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SMA NEGERI 9 MEDAN.

0 2 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA NEGERI 16 MEDAN.

0 3 22

Upaya Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Kognitif Siswa Kelas X SMAN 1 Ngemplak dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi Suhu dan Kalor.

0 0 17

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SUHU DAN KALOR

0 2 11

PROFIL MISKONSEPSI SISWA KELAS X SMKN 4 MATARAM PADA MATERI POKOK SUHU, KALOR, DAN PERPINDAHAN KALOR

0 0 8

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI TERBIMBING POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR

0 2 6

Penerapan Model PDEODE pada Materi Suhu dan Kalor untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis Siswa Kelas X IPA 2 SMAN 2 Surakarta. - UNS Institutional Repository

0 0 16