Pengaruh Kalor Terhadap Suatu Zat Hukum Kekelan Energi Asas Black Perpindahan kalor

44 benda sebesar 1 o C atau 1 Kelvin. Secara matematis dapat dituliskan: � = � ∆ � � � = � ∆ 5 Q = kalor yang diserap atau dilepas J m = massa benda kg c = kalor jenis zat J kg K ΔT = perubahan suhu K Kalor jenis suatu zat menunjukkan karakteristik suatu zat. Semakin besar kalor jenis suatu zat, semakin banyak kalor yang diserap atau dilepaskan, jika massa dan perubahan suhunya tetap. Kapasitas kalor adalah banyaknaya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu sebesar 1°C atau 1 K. Secara matematis dapat dituliskan : � = � ∆ � � � = � ∆ 6 C = kapasitas kalor zat JK c = kalor jenis zat J kg K Q = kalor J m = massa benda kg ΔT = perubahan suhu K

e. Pengaruh Kalor Terhadap Suatu Zat

Apabila ada perbedaan suhu antara dua sistem, maka terjadi perpindahan kalor. Perpindahan kalor dari sistem bersuhu tinggi ke sistem bersuhu rendah. Pengaruh kalor terhadap suatu zat ada dua, yaitu : 1. kalor dapat mengubah suhu benda 45 2. kalor dapat mengubah wujud zat Hubungan kalor dengan suhu benda dapat dilihat dari Gambar 1. Gambar 1. Hubungan Kalor dengan Suhu Benda Ketika air masih membeku es � = � � � ∆ 7 Ketika es berubah wujud menjadi cair melebur � = � � 8 Ketika air dipanaskan � = �� � �� ∆ 9 Ketika air yang dipanaskan menguap � = �� 10 Ketika uap air menjadi tetes-tetes air mengembun � = �� � �� ∆ 11 Hubungan suhu benda dengan ukuran benda terlihat pada peristiwa muai panjang, muai luas, muai volum. Persamaan matematisnya dapat dilihat pada persamaan 1, 2, 3. KJ 46

f. Hukum Kekelan Energi Asas Black

Jika dua zat memiliki suhu yang berbeda dicampurkan maka akan terjadi aliran kalor dari zat bersuhu tinggi ke zat bersuhu rendah. Zat yang bersuhu tinggi melepas kalor dan zat bersuhu rendah menyerapmeneriam kalor. Besar kalor yang hilang dari zat bersuhu tinggi sama dengan besar kalor yang diterima oleh benda bersuhu rendah. Hal tersebut dinyatakan sebagai hukum konservasi energi kalor. � ��� = � � � � 12 Persamaan tersebut berlaku untuk pertukaran kalor yang biasa dikenal dengan “asas black” Gambar 2. Pencampuran Air Mendidih dan Air Bak

g. Perpindahan kalor

Perpindahan kalor ada 3 macam, yaitu: 1. Konduksi 47 Gambar 3. Peristiwa Perpindahan Kalor secara Konduksi Tumbukan molekul-molekul sepanjang benda dipanaskan yang mengakibatkan adanya hantaran panas dari ujung yang panas ke ujung lain yang dingin. Perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut dinamakan konduksi. Zat yang dapat menghantarkan kalor dengan baik disebut konduktor sedangkan penghantar kalor yang buruk disebut isolator. Kecepatan hantaran kalor tiap selang waktu adalah: � ∆ = � ∆ 13 Q = kalor yang dihantarkan J t = selang waktu yang diperlukan s k = konduktivitas termal zat Js.m. C l = jarak antara kedua bagian benda yang berbeda suhunya m A = luas permukaan benda m 2 T = perubahan suhu benda K Contoh : mentega yang meleleh dalam penggorengan 2. Konveksi Gerakan molekul benda yang dipanaskan dari satu tempat ke 48 tempat lain yang mengakibatkan adanya sirkulasi aliran dari panas ke dingin dari sistem tersebut. Jadi, konveksi atau aliran adalah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat tersebut yang disebabkan oleh perbedaan massa jenis zat. Contoh : terjadinya angin darat dan angin laut Gambar 4. Peristiwa Perpindahan Kalor secara Konveksi 3. Radiasi Gambar 5. Peristiwa Perpindahan Kalor secara Radiasi Perpindahan panas yang tidak memerlukan medium dan bersifat pancaran dari sumber yang bersuhu tinggi ke permukaan yang bersuhu rendah disebut radiasi. Besarnya radiasi kalor yang dipancarkan ataupun yang diserap oleh suatu benda bergantung pada warna benda. Semakin terang warna benda semakin sedikit kalor yang diserap dan semakin 49 mengkilap permukaan benda semakin banyak kalor yang dipancarkan. Kecepatan kalor meninggalkan sumber tiap selang waktu adalah : � ∆ = � � � 4 14 Q = kalor yang dipancarkan sumber J t = selang waktu yang diperlukan s e = emisivitas bahan yang bernilai 0-1  = konstanta stefan-boltzmann = 5,67  10 -8 Wm 2 K 4 A = luas permukaan benda m 2 T = Suhu benda K Contoh : peristiwa keringnya pakaian karena adanya panas matahari.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan yang membahas tentang inkuiri, menarik kesimpulan dan komunikasi antara lain: Ibrahim 2012 dalam penelitian menyimpulkan penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan aktivitas dan pemahaman konsep sedangkan penerapan metode pemberian tugas tidak dapat meningkatkan aktivitas dan pemahaman konsep. Murniningsih 2012 dalam penelitian menyimpulkan pengembangan perangkat pembelajaran fisika berbasis inkuiri untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan keterampilan proses sains peserta didik. Prine Felder 2006 dalam penelitian menyimpulkan metode induktif secara umum lebih efektif untuk mencapai pencapaian hasil belajar.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER II SMA PANCA BUDI MEDAN T.A. 2015/2016.

0 2 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 18 MEDAN T.P. 2015/2016.

2 6 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 RANTAU UTARA T.P. 2014/2015.

0 6 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SMA NEGERI 9 MEDAN.

0 2 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA NEGERI 16 MEDAN.

0 3 22

Upaya Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Kognitif Siswa Kelas X SMAN 1 Ngemplak dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi Suhu dan Kalor.

0 0 17

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SUHU DAN KALOR

0 2 11

PROFIL MISKONSEPSI SISWA KELAS X SMKN 4 MATARAM PADA MATERI POKOK SUHU, KALOR, DAN PERPINDAHAN KALOR

0 0 8

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI TERBIMBING POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR

0 2 6

Penerapan Model PDEODE pada Materi Suhu dan Kalor untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis Siswa Kelas X IPA 2 SMAN 2 Surakarta. - UNS Institutional Repository

0 0 16