Pengertian Pembelajaran Kajian tentang Pembelajaran Tematik

11 pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa Depdiknas, 2006: 5. Makna yang terkandung dalam model pembelajaran lebih luas daripada apa yang disebut dengan strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri dari model pembelajaran adalah sebagaimana yang diungkapkan oleh Kardi dan Nur dalam Trianto, 2011: 142 bahwa model pembelajaran mempunyai empat ciri-ciri khusus, yaitu sebagai berikut. 1 Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya; 2 Landasan tentang pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar tujuan pembelajaran yang akan dicapai; 3 Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil; dan 4 Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. Merujuk pada pendapat tersebut bahwa pemilihan model pembelajaran sangat tergantung dari sifat materi yang akan dipelajari oleh siswa, tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran serta kemampuan peserta didik. Sehingga model pembelajaran yang diterapkan tepat sesuai tuntutan kurikulum serta disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada di lingkungan pendidik dan peserta didik. Menurut panduan KTSP Trianto, 2011: 153 pembelajaran tematik sebagai bagian daripada pembelajaran terpadu memiliki keuntungan yang dapat dicapai, yaitu sebagai berikut. 12 a. Memudahkan pemusatan perhatian kepada siswa pada satu tema tertentu. b. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar isi mata pelajaran dalam tema yang sama. c. Pemahaman siswa terhadap pelajaran lebih mendalam dan berkesan. d. Kompetensi dasar dapat dikembangkan secara lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa. e. Lebih dapat dirasakan manfaat dan makna belajarnya karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas. f. Siswa lebih dapat bergairah dalam belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam suatu mata pelajaran dan sekaligus dapat mempelajari mata pelajaran lain. g. Guru dapat menghemat waktu pembelajaran. Hal ini karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, dan waktu selebihnya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan remedial, pemantapan atau pengayaan materi. Berdasarkan berbagai pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik merupakan suatu model pembelajaran yang memadukan beberapa materi pembelajaran dari berbagai standar kompetensi dan kompetensi dasar dari berbagai mata pelajaran. Penerapan pembelajaran tematik ini dapat dilakukan melalui tiga pendekatan yakni berdasarkan keterkaitan standar kompetensi dasar, tema dan masalah yang dihadapi.

3. Landasan Pembelajaran Tematik

Ada empat landasan pemikiran yang membuat pembelajaran tematik layak digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah dasar. Sebagaimana dikutip dari Depdikbud 1996: 5 bahwa pembelajaran terpadu dikembangkan berdasarkan landasan pemikiran yaitu progresivisme, konstruktivisme, DAP Developmentally Appropriate Practice, normatif, praktis. Berikut ini adalah penjelasan dari keempat landasan tersebut. 13 a. Progresivisme Pembelajaran seharusnya berlangsung secara alami dan tidak artifisial. Pembelajaran di sekolah saat ini tidak seperti keadaan dalam dunia nyata, sehingga tidak memberikan makna kepada siswa. b. Konstruktivisme Pengetahuan dibentuk sendiri oleh individu dan pengalaman merupakan kunci utama dari belajar bermakna. Belajar bermakna tidak akan terwujud hanya dengan mendengarkan ceramah atau membaca buku tentang pengalaman orang lain yang sudah diabstraksikan. c. DAP Developmentally Appropriate Practice Pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan usia dan individu yang meliputi perkembangan kognisi, emosi, minat dan bakat siswa. d. Normatif Pembelajaran terpadu hendaknya dilaksanakan berdasarkan gambaran ideal yang ingin dicapai oleh tujuan-tujuan pembelajaran. e. Praktis Pembelajaran terpadu dilaksanakan dengan memperhatikan situasi dan kondisi praktis yang berpengaruh terhadap kemungkinan pelaksanaannya dalam mencapai hasil yang optimal. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran terpadu dikembangkan berdasarkan empat landasan pemikiran yaitu progresivisme, konstruktivisme, DAP Developmentally Appropriate Practice, normatif, praktis.