17
5. Karakteristik Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik mempunyai karakteristik yang berbeda dengan model pembelajaran lainnya. Trianto 2011: 163-164 menjelaskan ada enam
karakteristik pembelajaran tematik, yaitu sebagai berikut. a.
Berpusat pada siswa Pembelajaran tematik berpusat pada siswa student center, hal ini sesuai
dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai
fasilitator, yaitu memberikan kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
b. Memberikan pengalaman langsung
Pembelajaran tematik memberikan pengalaman langsung kepada siswa direct experiences. Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan
pada sesuatu yang nyata konkret sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
Dalam pembelajaran tematik pemisahan antara mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan
tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa. d.
Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata
pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan
18
untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
e. Bersifat fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes fleksibel di mana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan pelajaran lainnya,
bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan di mana sekolah dan siswa berada.
f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan
Pembelajaran tematik mengadopsi prinsip belajar PAKEM yaitu pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Karakteristik pembelajaran
tematik juga
memiliki karakter
sebagaimana pembelajaran terpadu. Hal ini karena pembelajaran tematik merupakan bagian dari salah satu model pembelajaran terpadu. Depdikbud
1996: 3 menyatakan bahwa pembelajaran terpadu sebagai suatu proses mempunyai karakteristik sebagai berikut.
a. Holistik
Fenomena yang menjadi pusat perhatian siswa dalam pembelajaran memungkinkan untuk dikaji dari berbagai bidang kajian sekaligus.
Kajiannya tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak, tetapi dipandang dari segala sisi.
b. Bermakna
Pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek tersebut di atas memungkinkan terbentuknya suatu keterkaitan antar konsep. Hubungan
19
yang saling terkait akan menambah kebermaknaan konsep materi yang dipelajari.
c. Autentik
Dengan pembelajaran terpadu pengetahuan dan informasi yang didapatkan siswa sifatnya menjadi lebih autentik. Hal ini karena siswa memahami
secara langsung prinsip dan konsep materi pelajaran melalui kegiatan belajar secara langsung. Siswa memahaminya dari hasil belajarnya sendiri.
d. Aktif
Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran baik secara fisik, mental, intelektual maupun emosional. Hal ini berguna
agar tercapainya hasil belajar yang optimal dengan mengembangkan hasrat, minat dan kemampuan siswa sehingga mereka termotivasi untuk
terus-menerus belajar. Sementara itu, Mamat S.B, dkk 2005: 15 menyatakan bahwa
karakteristik yang menonjol dalam pembelajaran tematik adalah efisiensi. Dalam hal ini efisiensi meliputi penggunaan waktu, metode, sumber belajar
dalam upaya memberi pengalaman belajar yang riil pada setiap peserta didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi secara efektif. Dengan demikian,
maka pembelajaran yang efektif dan efisien bagi siswa akan mempermudah pemahaman dan kebermaknaan pembelajaran tersebut.
Berdasarkan pendapat di atas bahwa pembelajaran tematik sebagai model pembelajaran di sekolah dasar memiliki karakteristik antara lain: 1
berpusat pada siswa, 2 memberikan pengalaman langsung, 3 pemisahan
20
mata pelajaran tidak begitu jelas, 4 menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, 5 bersifat fleksibel, dan 6 menggunakan prinsip belajar sambil
bermain dan menyenangkan, 7 holistik, 8 bermakna, 9 autentik, 10 aktif dan 11 efisien.
6. Langkah-Langkah Pembelajaran Tematik
Langkah-langkah pembelajaran tematik dapat dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi.
Ketiganya saling berkaitan dan memiliki langkah-langkah yang harus di tempuh secara sistematis oleh guru, yaitu sebagai berikut.
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan guru harus mampu memilih dan mengembangkan tema secara tepat. Posisi tema dalam pembelajaran tematik
sangatlah penting dan perannya sangat vital dalam proses pembelajarannya. Oleh karena itu, dalam hal ini tema dapat digali dari beberapa sumber.
Menurut Mamat S.B, dkk 2005: 35-36 tema yang digali dapat berkaitan dengan beberapa hal, yaitu sebagai berikut.
1 Minat peserta didik.
2 Peristiwa khusus yang sering dirasakan, dilihat atau didengar peserta
didik. 3
Kejadian yang tidak diduga-duga yang memicu rasa keingintahuan peserta didik secara lebih mendalam.
4 Materi yang dipadatkan oleh lembaga pendidikan bersangkutan,
seperti dalam bentuk misi atau harapan tertentu. 5
Harapan orang tua anak dan guru. Sementara itu, Trianto 2011: 168-170 menyatakan bahwa tahap
perencanaan dalam pembelajaran tematik adalah sebagai berikut. 1
Menentukan jenis mata pelajaran