1. Hasil Uji Asumsi
a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data
penelitian pada variabel tersebar secara normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Kaidah normal yang digunakan
adalah jika p 0,05 maka sebarannya dinyatakan normal dan sebaliknya jika p 0,05 maka sebarannya dinyatakan tidak normal Field, 2009. Uji normalitas pada
penelitian ini menggunakan tes Kolmogorov-Simirnov dengan bantuan program komputer SPSS versi 16.
Berikut ini adalah tabel kolmogorov-smirnov hasil normalitas motivasi belajar dan hasil belajar matematika
Tabel 9. Normalitas Hasil Belajar dan Motivasi Belajar
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
gainskormoti vasi
gainskorhasilbelaja r
N 57
57 Normal Parameters
a
Mean 11.14
1.04 Std. Deviation
20.387 2.493
Most Extreme Differences
Absolute .059
.161 Positive
.059 .099
Negative -.052
-.161 Kolmogorov-Smirnov Z
.445 1.216
Asymp. Sig. 2-tailed .989
.104 a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan perolehan nilai test of normality kolmogorov-smirnov z pada tabel 5 diperoleh nilai p dari motivasi belajar adalah 0,445, dan nilai p dari hasil
belajar matematika adalah 1,216, dan nilai sig 2 tailed dari variabel hasil belajar
Universitas Sumatera Utara
matematika adalah 0,989 dan motivasi belajar siswa adalah 0,104. Nilai signifikansi dari nilai hasil belajar dan motivasi belajar menunjukkan nilai
signifikansi yang lebih besar dari p 0, 05, yang mengartikan bahwa motivasi dan hasil belajar matematika telah tedistribusi secara normal.
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi sampel
penelitian adalah homogen. Adapun untuk mengukur homogenitas varians itu sendiri melalui Levene statistic. Berikut ini adalah hasil uji Levene Statistic untuk
mengetahui homogenitas dalam kelompok sampel penelitian. Kaidah yang digunakan adalah jika nilai signifikansi p 0,05 maka kelompok sampel
penelitian homogen, sedangkan jika p 0,05 maka sampel penelitian tidak homogen.
Tabel 10. Homogenitas Hasil belajar dan Motivasi Belajar
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic
df1 df2
Sig. Gainskorhasilbelaja
r .002
1 55
.963 Gainskormotivasi
.003 1
55 .954
Berdasarkan tabel 6, dapat dilihat bahwa hasil levene statistic menunjukan nilai homogenitas dari hasil belajar adalah 0,002 dengan signifikansi sebesar
0,963, dan nilai homogenitas dari motivasi belajar adalah 0,03 dengan signifikasi dari motivasi belajar adalah 0,954. Nilai signifikansi homogenitas dari motivasi
belajar dan hasil belajar matematika adalah lebih besar atau nilai p 0,05
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan bahwa data dari motivasi belajar dan hasil belajar matematika bersifat homogen terhadap populasinya.
2. Deskripsi Pengkategorisasian Data Penelitian Motivasi Belajar Kategorisasi data penelitian pada variabel bebas dapat dilakukan
berdasarkan asumsi bahwa skor subjek penelitian terdistribusi secara normal. Santrock 1997 menyatakan bahwa motivasi belajar dibagi menjadi 2 jenjang,
yaitu tinggi dan rendah sehingga peneliti membagi kategori motivasi belajar siswa menjadi rendah dan tinggi. Peneliti mengkategorikan data penelitian berdasarkan
mean hipotetik dan mean empiris. Mean hipotek untuk melihat posisi individu berdasarkan norma skala, sedangkan mean empirik untuk melihat posisi individu
berdasarkan norma dari subjek penelitian. Berdasarkan pada skala motivasi belajar terdiri atas 37 aitem dengan
pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 5, dari 37 aitem skala motivasi belajar matematika diperoleh rentan minimal-maksimumnya adalah 37 x 1 = 37
sampai dengan 37 x 4 = 148. Sehingga luas jarak sebarannya adalah 148-37 = 114. Dengan demikian setiap satuan deviasi standarnya bernilai 146 6 = 24,667
dan mean hipotetiknya adalah 93,5. Tabel 11. Skor Empirik dan Hipotetik Motivasi Belajar Matematika
Variable Skor empirik
Skor hipotetik Motivasi
belajar Min
Maks Mean
SD Min
Maks Mean
SD 60
120 93,26
14,63 37
185 93,5
24,66
Berdasarkan tabel 7 diatas, hasil perbandingan mean empirik dan mean hipotetik dari motivasi belajar matematika siswa kelas X1 yang menunjukkan µE
µH yaitu 93,26 93,5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar
Universitas Sumatera Utara
matematika untuk subjek penelitian kelas X1 lebih rendah daripada motivasi belajar matematika pada populasi umumnya.
Selanjutnya, subjek digolongkan kedalam dua ketegori motivasi belajar matematika yaitu motivasi belajar matematika tinggi, dan rendah. Pengkategorian
skor motivasi belajar dalam penelitian ini didasarkan pada pertimbangan standar eror dalam pengukuran. Koefisiensi reliabilitas skala motivasi belajar dalam
penelitian ini r
xx’
adalah 0,943 , variansnya S
x 2
adalah 212,809. Standar eror dalam penelitian ini sebagai berikut:
S
x
= √S
x 2
= √212,809 = 14,588
S
e
= S
x
√1-r
xx’
= 14,588√1-0,943 = 3,483
Fluktuasi skor motivasi belajar menurut hasil skala adalah sebagai berikut: X ± z
α2
S
e
X ± 1,653,483 X ± 5,763
X ± 6 Nilai X dalam penelitian ini adalah 93,26 yang dibulatkan menjadi 93.
Kategorisasi untuk motivasi rendah adalah 93-6 = 87, dan kategorisasi untuk motivasi tinggi 93+6= 99.
Tabel 12. Kategorisasi Motivasi Belajar Matematika Tinggi dan Rendah
Universitas Sumatera Utara
Rentang Nilai
Kategori motivasi
belajar Jumlah
Persentasi
X 87 Rendah
18 31,58
X 99 Tinggi
22 36,84
87 X 99 Tidak
Tergolong 17
31,58 Total
57 100
Berdasarkan data pada tabel 8 motivasi belajar matematika siswa digolongkan kedalam dua kategorisasi, yaitu kategori tingkat motivasi tinggi
dengan tingkat motivasi x 99 sebanyak 22 siswa dan kategori tingkat motivasi rendah dengan tingkat motivasi x 87, sebanyak 18 orang, dan yang tidak
tergolong kedalam kategorisasi motivasi tinggi maupun rendah sebanyak 17 siswa.
3. Hasil Uji Hipotesis Penelitian