orang, guru Pendidikan Seni 3 orang, guru Penjaskes 3 orang, guru Teknik Informasi Komunikasi TIK 4 orang, guru Bimbingan Konseling BK 7 orang,
dan guru Bahasa Jerman 4 orang. SMA Negeri 1 Pematangsiantar juga memiliki fasilitas sarana yang mendukung
pembelajaran seperti perpustakaan, laboratoriun IPA, laboratorium bahasa, laboratorium komputer, ruang baca, ruang osis, musholla, kantin, Unit Kesehatan
Siswa UKS. SMA Negeri 1 Pematangsiantar juga merupakan salah satu sekolah yang selalu mengikuti Program Pendidikan Nasional, yakni memberlakukan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP sejak Tahun pelajaran 20082009 sebagai pengganti dari Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK.
1. Visi dan Misi Sekolah
a. Siswa SMA Negeri 1 Pematangsiantar menjadi siswa yang berbudi pekerti luhur, berakhlak mulia, serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Siswa SMA Negeri 1 Pematangsiantar menjadi siswa yang berprestasi baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.
c. Memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. d. Menyediakan fasilitas belajar yang memadai, lingkungan belajar yang
nyaman dan situasi belajar mengajar yang kondusif. e. Menyediakan fasilitas untuk pengembangan bakat dan kemampuan sebagai
bekal bermasyarakat. f. Menyiapkan sumber daya manusia yang handal mampu dan mengerti
kebutuhan pembangunan utntuk mensejahterakan masyarakat. g. Menumbuhkan sikap disiplin dan semangat keunggulan kompetitif baik
Universitas Sumatera Utara
dalam bidang imtaq maupun IPTEK. h. Menyiapkan siswa yang berprestasi untuk melanjutkan pendidikan pada
jenjang yang lebih tinggi. i. Menyelenggarakan pendidikan untuk mengembangkan budi pekerti yang
luhur, akhlak mulia dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
E. Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika
Matematika termasuk salah satu jenis pembelajaran yang menuntut pemahaman kompleksitas dari siswa, sebab itu pelajaran matematika sampai
saat ini menjadi pelajaran yang tidak disukai oleh sebagian besar pelajar, alasan, yang umumnya melatarbelakanginya seperti matematika dianggap
sebagai pelajaran yang sulit sehingga menjadi momok yang menakutkan dan dijauhi kebanyakan siswa di sekolah Masduki, 2011. Berbagai pembelajaran
yang menyenangkan berupaya selalu ditingkatkan untuk menarik ketertarikan siswa untuk belajar dan mengubah konsep siswa yang negatif pada pelajaran
metematika. Interaksi yang terjadi selama proses belajar membawa penilaian siswa terhadap pelajaran dan berdampak pada pencapaian tinggi rendahnya
nilai hasil belajar. Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat bersumber dari faktor internal maupun faktor eksternal Djamarah, 2006.
Faktor eksternal adalah faktor dari luar diri siswa yang turut mempengaruhi hasil belajar. Menurut sanjaya 2009 salah satu faktor eksternal yang
mempengaruhi hasil belajar adaah strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran
Universitas Sumatera Utara
adalah rancangan atau desain pembelajaran yang disusun oleh guru dengan pencapaian tujuan proses pembelajaran yang diharapkan.
Desain pembelajaran dengan suasana belajar yang menyenangkan dapat mengarahkan perhatian siswa, pelajaran menjadi jauh lebih mudah dipahami
dan lebih bertahan lama dalam ingatan siswa, Mahmud, 1989. Pemilihan strategi pembelajaran yang benar dapat mendukung dan meningkatkan hasil
belajar tetapi penggunaan strtaegi pembelajaran yang tidak tepat akan memberikan pengaruh negatif terhadap hasil belajar siswa, karena prestasi
belajar seorang siswa salah satunya turut dipengaruhi oleh metode mengajar yang tersusun didalam strategi pembelajaran yang diterapkan Suryabrata,
1983; Djamarah, 2006. Strategi pembelajaran yang saat ini sedang digalakkan didalam dunia
pendidikan salah
satunya adalah
strategi pembelajaran
kooperatif. Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan pembelajaran lainnya, karena
pembelajaran kooperatif memiliki keungguan yakni adanya interdependensi tugas, intesependensi ganjaran, interaksi siswa dengan sumber belajar, dan
kompetisi Suprayekti, 2006. Melalui pembelajaran kooperatif para siswa diharapkan aktif melalui interaksi saling membantu, berdiskusi, berdebat, atau
saling menilai pengetahuan dan pemahaman satu sama lain. Faktor eksternal dalam lingkungan pembelajaran melalui penerapan strategi
pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan hasil belajar matematika, dan faktor lain luar pembelajaran yang juga berperan serta dalam meningkatkan
hasil belajar matematikaadalah siswa atau pembelajar sendiri Dalyono, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Dorongan dari dalam diri siswa yang menggerakkan usaha dalam melakukan sesuatu guna mencapai suatu tujuan adalah motivasi. Santrock
2008 mengartikan motivasi sebagai proses yang memberikan semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Motivasi belajar adalah salah satu bagian penting
dalam membangun usaha siswa untuk mampu memperoleh nilai hasil belajar yang tinggi.
Motivasi belajar adalah salah satu faktor yang memperkuat suatu perbuatan yang dilakukan, dan tujuan yang jelas dari suatu perbuatan yang dilakukan
akan membuat siswa memiliki arah dari kegiatan yang dilakukan Winkel, 1996, didukung juga oleh Winataputra dan Sardiman 2002,2003 yang
menyatakan motivasi belajar akan mendorong keberhasilan dari pencapaian tujuan pembelajaran, dan tanpa motivasi kegiatan belajar mengajar sulit untuk
berhasil. Kondisi pembelajaran di Indonesia, pada umunya masih berfokus pada
pembelajaran yang berpusat pada guru aktif serta siswa sebagai objek pasif dalam menerika pelajaran menyebabkan kondisi belajar menjadi pasif sehingga
pembelajaran menjadi membosankan Sanjaya, 2008. Kepasifan siswa dalam kondisi belajar yang membosankan dan menurut Masduki 2011
mengakibatkan motivasi belajar siswa rendah. Motivasi memberikan dukungan atau peran yang membantu siswa
mencapai hasil belajar yang baik atau tidak baik, dengan kata lain motivasi belajar berhubungan dengan hasil belajar siswa Purwanto, 2006, oleh
Universitas Sumatera Utara
sebab itu motivasi belajar mendorong siswa untuk tetap semangat dalam belajar Winkel, 1996.
Salah satu bentuk dalam hal meningkatkan lingkungan belajar yang kondusif adalah melalui pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan
mendorong ketertarikan, keinginan siswa belajar guna mencapai hasil belajar yang maksimal melalui penerapan strategi pembelajaran kooperatif
Suprapto, 2013, dan pentingnya peranan motivasi memberikan dukungan terhadap pencapaian tujuan pembelajaran dengan kata lain motivasi belajar
berhubungan dengan hasil belajar siswa Purwanto, 2006. Berdasarkan uraian di atas, peneliti memutuskan untuk melakukan
penelitian mengenai pengaruh strategi pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa SMA Negeri 1 kelas X di
Pematangsiantar.
F. Hipotesis Penelitian