2. Peran Motivasi Dalam Belajar
Menurut Uno 2008 motivasi dalam belajar dan pembelajaran memiliki tiga peranan, yaitu:
a. Motivasi dalam menentukan penguatan belajar Motivasi dapat berperan sebagai penguat dalam belajar apabila seorang
anak diharapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan dan hanya daat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya,
dengan kata lain motivasi dapat menentukan hal-hal apa di lingkungan anak yang dapat memperkuat perbuatan belajar.
b. Motivasi berperan dalam memperjelas tujaun belajar Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan
kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu jika yang dipelajari sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi
anak, dengan pengalaman ini anak akan semakin termotivasi untuk belajar karena sedikit anak sudah mengetahui makna dari belajar itu sendiri.
c. Motivasi menentukan ketekunan belajar Seorang anak telah termotivasi untuk belajar sesuatu akan berusaha
mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal ini tampak bahwa motivasi untuk belajar
menyebabkan seseorang tekun belajar, sebaliknya apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar maka doa tidak tahan
lama belajar, ini berarti motivasi sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan belajar.
Universitas Sumatera Utara
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Menurut Elliot, dkk.2000 adapun faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah sebagai berikut.
a. Kecemasan Kecemasan yang dimaksud adalah kecemasan situasional, yang diartikan
sebagai suatu kecenderungan untuk merasa cemas pada beberapa situasi tetapi tidak pada situasi lainnya.
b. Sikap Sikap dapat didefinisikan sebagai cara individu yang relatif permanen
dalam hal merasakan, berpikir dan bertingkah laku terhadap sesuatu atau orang lain.
c. Keingintahuan Keingintahuan sering digambarkan sebagai perilaku yang aktif, suka
mengeksplorasi atau memanipulasi sesuatu. d. Locus of control
Locus of control dapat diartikan sebagai penyebab terjadinya tingkah laku, yang dapat diatribusikan terhadap diri sendiri internal locus of
control atau dari luar diri external locus of control. e. Ketidakberdayaan Learned helplessness
Perasaan tak berdaya yang dipelajari learned helplessness adalah reaksi individu untuk merasa frustasi dan putus asa setelah kegagalan yang
terjadi berulang kali.
Universitas Sumatera Utara
f. Efikasi Diri self-efficacy Efikasi diri merupakan keyakinan individu terhadap kemampuan yang
dimiliki untuk mengendalikan seluruh kehidupannya, termasuk perasaan dan kompetensinya.
g. Belajar Bersama Belajar bersama kooperatif diartikan sebagai serangkaian metode
instruksional dimana peserta didik didorong untuk bekerjasama dalam menyelesaikan tugas akademik yang bertujuan membantu peserta didik
yang satu dengan yang lain untuk belajar.
C. Strategi Pembelajaran 1. Definisi